Silla menatap kepergian Alvin yang semakin tak terlihat dari pandangannya, gadis itu membuka gerbang pintu rumahnya, berharap bunda tidak mengetahui keberadaannya saat ini, ia ia takut jika bunda melihat dirinya dengan keadaan mata sembap seperti ini.
"Silla, ngapain kamu? " Tanya bunda mengejutkan Silla.
"Hah? Bunda kok bisa ada disini? " Silla sangat terkejut melihat keberadaan bunda.
"Lho.. Ini kan rumah bunda, seharusnya bunda yang tanya kenapa kamu ada disini? " Tanya sang bunda.
"Iihhh bunda, Silla kan anaknya bunda"
Bundanya terkekeh mendengar ucapan sang anak.
"Kamu kenapa udah ada dirumah, bukannya sekarang masih jam sekolah?"
"Aku kangen bunda, makanya aku pulang lebih awal"jawabnya berbohong.
"Kamu aja kangen sama bunda, apalagi ayah kamu? " Ucap bunda sembari senyam-senyum, membuat Silla ngeri sendiri melihat kelakuan bundanya.
"Mata kamu kenapa? " Tanya bunda membuat Silla kebingungan.
"Aduh mampus lah, kenapa bunda harus sadar kalo mata gua sembap" Batin Silla.
"Ah mata aku bun? Ini tadi abis renungan di sekolah, sedih banget bun makanya aku nangis jadi sembap deh matanya"ucap Silla berbohong.
Bunda tertawa melihat tingkah anaknya yang tengah kebingungan.
" Emangnya renungan apa kalo bunda boleh tau?"
"Itu lho bun, renungan... Renungan... Renungan.... " Jawab Silla gagap.
"Iya renungan apa? " Tanya bunda sekali lagi.
"Renungan tentang ibu bun, makanya aku pulang kerumah, aku kangen sama bunda"
"Renungan tentang ibu, atau renungan tentang mantan? "
Deg
"Iih bundaa.. "
"Gara gara farhan ya kamu bolos sekolah kaya gini? "
"Ehh engga bun"
"Terus? "
"Aku.. Aku.. Aku pusing bun, dari pagi kepala aku pusing banget"jawab Silla berbohong.
"Yaudah kamu ganti baju, langsung makan, abis itu minum obat"
"Hah? Obat bun?"
"Iya, katanya kamu pusing"
"Pusing sedikit doang bun, ga usah minum obat deh"
"Mau minum obat atau bunda anter lagi ke sekolah"
"Ih bunda lama lama ngeselin banget" Batinnya.
"Iya udah iya bun"
"Bunda mau keluar sebentar, kamu jangan lupa makan abis itu minum obat"
"Iya bunda" Jawabnya sembari masuk ke dalam kamar.
Bunda hanya geleng-geleng melihat tingkah anak tunggalnya itu.
"Ada ada saja itu anak" Ucap bunda sembari keluar dari rumah.
*********
Silla menatap langit-langit kamarnya dengan sendu, banyak kesedihan tersirat di wajahnya, perkataan Reyhan disekolah tadi masih terbayang dipikiran Silla.
"Kok hati Silla sakit ya" Ucapnya pelan.
Silla masih menatap langit-langit kamarnya, dan kali ini air matanya pun kembali menetes, Silla kembali dalam lamunannya, ia begitu lelah karena menangis sejak pagi tadi tubuhnya meminta untuk beristirahat, api matanya masih tetap terjaga, air matanya-pun terus mengalir hingga ia terlelap dari tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow
Teen FictionKamu tau pelangi? Pelangi itu sama seperti kamu, bedanya pelangi itu mewarnai dunia,kalo kamu mewarnai hidup aku. Pelangi seperti kamu, dia datang membawa keindahan dan kebahagiaan setelah adanya hujan dan badai❤