°•灬prolog灬•°

30 0 0
                                    

Krriiingg!!! Kriiingg!!!

"Hooaamm... Good morning world..
" alarm berdering dan membangunkan gadis cantik berparas model ini, Qila Viona Shaenette.

Qila langsung berjalan gontai menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Hanya butuh waktu 15 menit untuk gadis ini mandi. Setelah mandi, Qila langsung bersiap-siap untuk sekolah.

Saat sudah siap, Qila melihat pantulan dirinya di cermin, "perfect!" Ujarnya sambil tersenyum kecil.

Qila melihat foto seseorang yang ada di meja riasnya, "good morning, mom. How are you? Semoga mama selalu sehat ya disana. Qila mau berangkat sekolah dulu, assalamualaikum" ujar Qila menatap foto itu sembari tersenyum.

<><><>

"Kenzo, bangun sayang. Kamu kan harus berangkat pagi," ujar Lily (ibu Kenzo) lembut membangunkan anak sulungnya ini.

"Eengh... Iya, ma. Ini udah bangun..." Ujar Kenzo dengan suara parau khas orang bangun tidur.

"Ya sudah, cepat mandi. Terus turun ke bawah buat sarapan ya," ujar Lily sambil merapikan tempat tidur sang anak.

"Hmm" deham Kenzo di depan pintu kamar mandi.

Setelah mandi, Kenzo bersiap dan segera turun untuk sarapan.

"Papa mana, ma?" Ujar Kenzo ketika melihat hanya ada mama dan adiknya yang sedang dipangku oleh mamanya.

"Papa tadi udah berangkat, ada urusan mendadak katanya, "

"Hmm," Kenzo mengangguk dan segera melahap roti selainya serta meneguk segelas air.

"Kenzo udah selesai, Kenzo berangkat ya," ujar Kenzo sembari mencuim punggung tangan Lily. Lily tersenyum hangat.

"Kak Kenzo, Naila mau salim juga," ujar Naila dengan suara imut khas anak kecil.

Kenzo tersenyum lalu mengulurkan tangan kanannya kepada Naila.

Kenzo berjalan keluar rumah menuju garasi mobil dan diikuti oleh Lily yang menggendong Naila.

"Ma, Kenzo berangkat. Assalamualaikum!" Ujar Kenzo sedikit berteriak saat di dalam mobil.

"Iya. Hati hati," ujar Lily di depan pintu utama.

"Dadah kak Kenzo!" Teriak Naila sembari melambaikan tangannya kepada Kenzo.

Kenzo tersenyum dan segera menjalankan mobilnya menuju SMA Gelora Bangsa.

★★★

Qila menuruni tangga satu persatu dengan semangat untuk menuju ke meja makan, "pagi, papa!" sapa Qila kepada Daffa (ayah Qila).

"Pagi juga, sayang. Sini makan dulu," ujar Daffa sembari tersenyum kecil melihat putrinya.

"Iya, pa. Oh iya, Qila nanti berangkatnya bareng papa ya?" Ujar Qila yang hendak memakan roti selainya.

"Iya, sayang" ujar Daffa lembut dengan senyum kecil yang tak luput dari wajah tampannya.

Tak lama kemudian, "engh pa-pa, Qila udah se-lesai. Ayo berang-kat" ujar Qila yang masih mengunyah roti.

"Astaga Qila, itu rotinya di telen dulu baru ngomong" Daffa geleng-geleng melihat tingkah anaknya ini.

"Hehe sorry, pa. Qila minum susunya dulu terus kita berangkat ya?"

"Yaudah, pelan-pelan aja minumnya Qila. Ya Allah" Daffa berdecak kesal melihat anaknya yang susah di atur.

"Udah, pa! Ayo buruan berangkat, keburu telat nanti!" Ujar Qila sambil berlari keluar rumah dan meninggalkan Daffa di meja makan.

"Qila.... Qila. Padahal masih jam 06.30am, gitu bilangnya keburu telat. Kamu memang berubah saat di sekolah, tapi di rumah kamu tetap putri papa yang manja. Apa kamu lihat tingkah anakmu itu Feby? Sungguh menggemaskan, bukan?" Ujar Daffa diakhiri dengan kekehan kecil.

Daffa segera berjalan menyusul Qila yang sudah berada di dalam mobilnya.

☄️☄️☄️☄️☄️☄️☄️☄️☄️☄️☄️☄️☄️

Hai guys! Sorry ya kalo prolognya kayak gak nyambung gitu, soalnya ini story pertama yang ku buat😅

Kalo ada typo tolong kasih tau ya. Oh iya, jangan lupa vote. Hargai aku dong😐

Troublemaker vs Most WantedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang