🔵 Prolog

256 89 22
                                    

Different days||JANGAN LUPA
FOLLOW & VOTE⭐ KARENA
SANGAT BERARTI BAGI AUTHOR||

Kritik dan saran, untuk author yang masih pemula ini, jangan lupa tinggalkan jejak.

selamat membaca

🔵🔵🔵🔵

_________

Hari ini stasiun terlihat ramai. Kara duduk di salah satu bangku yang disediakan. Gadis berhoodie abu-abu itu melirik jam di tangannya, hari sudah semakin sore dan orang yang ia tunggu-tunggu tak kunjung datang.

Stasiun kereta api yang ramai berangsur-angsur sepi, hanya terlihat beberapa orang, dan ada beberapa petugas stasiun yang masih bertugas. Semua tak luput dari perhatiannya menunggu seseorang yang entah dimana keberadaanya.

"10 menit...." Gumamnya sambil memperhatikan pergerakan jarum jam ditangannya. Sesekali memainkan ponsel dan kembali melihat sekelilingnya.

Kara baru menyadari ada seseorang yang menduduk kursi di sampingnya, ia menoleh memperhatikan orang itu yang sedang sibuk berbicara melalui telepon. Tapi tak berlangsung lama Kara terkesiap orang itu tiba-tiba menoleh kearah nya, membuat kara cepat cepat memalingkan wajahnya.

Kara yang merasa di perhatikan kembali menoleh. Dan benar seseorang tengah memperhatikannya dengan segelas kopi ditangan. Selang beberapa detik mereka saling menatap lalu kembali dengan pikiran masing-masing. Kara berdiri ia berniat untuk pergi. Tapi baru saja ia melangkah.

Brughh... Pakaian pemuda itu terkena noda kopi mereka terdiam beberapa saat.

"Sorry" ucap kara menatap wajah orang dihadapanya. Seorang pemuda yang berperawakan tinggi disertai kulit kuning Langsat. Pemuda yang sama dengan pemuda yang duduk disampingnya beberapa menit yang lalu.

Kara kembali melanjutkan langkahnya, tetapi ia mendengar suara teriakan seseorang dari arah belakang. Kara terus melangkah belum cukup jauh suara itu kembali terdengar dengan nada yang lebih keras.

"Eh... Lo salah kok ngk minta maaf!  Tanggung jawab lo!"

Kara memutar tubuhnya menatap pemuda dihadapannya dengan lipatan di dahi. Kara melangkah mendekatinya, menatapnya dari jarak dekat.

Cup..

Earphone dari telinga pemuda itu terlepas, membuat empunya berdiri kaku. Amarah yang hampir meledak seketika menghilang.

"S.O.R.I sorry" kara menekan Katanya lalu pergi.

Pemuda itu menghembuskan nafasnya dengan kasar menatap punggung kara yang semakin menjauh.

"BIMA!" Mendengar suara yang cukup keras membuatnya kembali menoleh memperhatikan pergerakan pemuda yang kini berjalan menjauh darinya. Terlihat seorang pria berdiri dari kejauhan dengan senyum yang mengembang.

"Bima, jadi namanya Bima" batin kara.

"Aneh" batin bima

_________

Jangan lupa ⭐

Yapsss

Ini yang pertama semoga kedepannya lebih baik lagi :)

Follow juga Ig
@Resmasafitri_

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Different days(Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang