Part 3 || Januari dan hujan

147 37 16
                                    

Yu vote 😊
Selamat membaca semoga suka🤗

✓✓✓

Tepat pukul 06.45, tanggal 01 Januari. Kota Jakarta diguyur hujan sangat deras banyak kendaraan yang macet akibat hujan deras yang tak tahu kapan akan reda. Mobil pelajar, mahasiswa bahkan pekerja terpaksa harus berhenti, kemacetan yang terjadi karena jalanan yang banjir. Untungnya banjir hanya sebatas mata kaki.

Tiiiiiddddd....... Tiiiiiddddd

Bunyi klakson saling menyahuti menemani kemacetan yang terjadi.

"Macet ya bang?"tanya Arissa

"Iya neng,"ucap supir angkot

"Saya turun disini aja bang, ini uangnya."

Arissa berlari menerobos hujan yang kebetulan sudah reda hanya menyisakan gerimis kecil.

Sesampainya arissa di kelas ia langsung duduk di mejanya.
"Eh ris, tumben datangnya siang." Ucap Kiki

"Iya tadi macet untung gak telat,"

Kiki hanya manggut-manggut.

Setelah itu bu mia pun masuk kelas dan memulai pelajaran.

****

Arissa berjalan menyusuri lorong sekolah,ia melihat Januari di depannya terlihat sedang berjalan menuju arahnya. Ia berjalan sangat pelan sambil berfikir apakah ia akan menanyakan langsung kepadanya. Bingung bercampur dengan gugup ketika Januari semakin mendekat.

"Januari," dengan tekad yang berani Arissa memanggilnya.

Januari berhenti melangkah tepat di samping Arissa dan menoleh

"Boleh bicara sebentar?"

Januari pun mengangguk pertanda ia menyetujuinya.

"Kamu masih ingat aku gak?" tanya Arissa to the point

Alis Januari mengernyit."Maksud Lo?"

"Emm... Apakah kamu mengingat aku?"

"Apaan sih lo!gak jelas," jawab Januari dan melenggang pergi

Gimana mau jelas belum juga dijelasin. Batin arissa

"Kasihan ya dilupakan," Ucap seseorang di belakang Arissa

"Alika?"ucap Arissa

"Kenapa? kaget?"

"Kamu sejak kapan disini?"

"Dari lo ngomong,"ucapnya cetus

"Alika, apakah Januari masih ingat kamu?"

"Ya masih lah. Secara kan gue orang yang terpenting di hidupnya Januari,"ucap Alika sambil tersenyum mengejek.

"Kenapa Januari tidak mengingat aku?"ucapnya dengan sendu

"Jawabannya ada di diri lo sendiri,"ucap Alika lalu melenggang pergi.

Arissa terdiam. Ia memikirkan apa yang dimaksud dengan perkataan Alika.

****

Malam yang sunyi mewakili perasaan arissa saat ini. Ia membuka buku diary nya, lalu menulis di bagian lembaran yang kosong.
Jari lentiknya menari di atas kertas putih.

Tokkk  Tokkk

Terdengar ketukan pintu membuat Arissa berhenti mencurahkan isi hatinya.
"Risssa makan malam dulu nak," ucap mamanya Riska

"Iya mah nanti rissa ke bawah."

****

Setelah makan malam selesai Arissa dan Riska mamanya, sedang duduk di sofa sambil menonton TV.

"Rissa," panggil Riska

"Iya mah?"

"Besok kan hari Minggu temenin mama ke rumah temen ya,"

"Iya mah jam berapa?"

"Jam 10 pagi,"

"Oh oke. Rumah temen mama yang mana mah?"

"Itu Tante Sinta ibunya Januari, kamu inget gak?"

Seketika Arissa terdiam

"Gimana?"tanya Riska

"Ng-eh iya mah,"jawabnya

"Kenapa?kok gugup sih,"ucap mamahnya heran

"Nggak kok mah,"

"Yaudah sana tidur! besok jangan lupa bangun pagi,"

"Arissa selalu bangun pagi kali mah,"

"Udah malam tidur gih,"

"Iya mah,"ucapnya lalu pergi ke kamarnya.

Riska menatap anaknya yang menaiki tangga.

JanuAri,batin riska seraya tersenyum penuh arti.




∆JANUARI∆

Salam JanuArissa😘

Thanks for reading

JANUARI [REVISI]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang