31 | kesenjangan dalam kedewasaan.

11.2K 2K 579
                                    

♫ bgm : Berita Kepada Kawan - Ebiet G Ade.




( aku kasih saran mulmednya selalu dinyalain ♥♥ )








;:;:;:;

Sebuah kisah tentang Yoongi.

Lelaki 28 tahun lulusan Arsitektur Universitas Indonesia.

Kuliah ngandelin beasiswa sembari nge-freelancer dari tempat kos buat nunjang biaya lain dan ngumpulin tabungan, ketika lulus dengan santainya lepas IPK 3.81 buat ngebuka kedai kopi kecil di kawasan Kebayoran Lama. Milih wirausaha daripada nyari kerja kaya temen-temennya, karena pada dasarnya, Yoongi tipikal lelaki yang gak mau diatur dalem kuasa orang lain. Maka lebih mending ngebuka toko kecil daripada jadi bawahan di perusahaan besar walaupun gak nyambung banget sama jurusan yang udah diambil.

Satu efek, karena pada dasarnya Yoongi individu yang serius dan tekun, dalem dua tahun perkembangan usaha ini terbilang bagus dan bisa ngebuka cabang-cabang pada wilayah lebih strategis atau tempat dengan pajak lebih mahal.

Latar belakangnya terbilang berkecukupan, akan tetapi, di usia kesepuluh Yoongi hancur berkeping bersama reruntuhan rumah yang menimpa keluarganya. Gempa bumi Sumatra 2005 silam menyisakan luka menganga dan bias-bias duka yang ia rasa hingga kini, kenangan pahit ... menyisakannya seorang diri. Berjuang, berduka, tanpa tawa tulus yang tersuara hingga Yoongi terbiasa bersama sepi

Semenjak kehilangan rumah dan keluarga, kehidupannya ditunjang pemerintah dan yayasan amal hingga lulus SMA. Lantas setelah itu ia bertekad memperjuangkan jalannya sendiri. Gak ada keluarga yang menjadi tempat bersandar, gak lagi ada teman-teman yang membagi beban bersama. Gak masalah. Sebab sesungguhnya, semua telah lululantak di usia ke sepuluh. Yoongi telah bersatu kepada sunyi, luka menjadi simfoni baginya untuk kuat dan terus berusaha dengan tangan-tangan juga kaki yang rapuh. 

Hingga di usia 25, saat ngebuka satu cabang lagi pada kawasan Pondok Indah yang gak begitu jauh dari apartemen. 

Saat itu lah dirinya ketemu Park Jimin.

Mahasiswa baru Universitas YaGook yang ngelamar kerja jalur online, dateng bawa CV setelah dipertimbangkan untuk wawancara bareng beberapa pelamar lain. Semula, Yoongi gak begitu peduli akan eksistensi lelaki pendek ini, namun, lama-kelamaan ... entah gimana Jimin mampu menarik perhatiannya setelah sosok tersebut bercerita dengan ceria di hari wawancara. Apabila dirinya merantau sendirian ke ibu kota, ninggalin keluarga di Bandung karena gak direstui kuliah jauh-jauh.

Semenjak itu, Yoongi pikir Jimin gak lain cuma lelaki polos yang gila dan gak ngotak. Lebih-lebih nekat parah.

Namun, setelah seleksi dan sosok tersebut keterima. Saat-saat Yoongi mampir ke cabang ini dirinya selalu dibuat geleng kepala oleh semangat Jimin juga ocehan randomnya yang bilang; "Pokoknya saya teh mau nunjukin ke orang rumah kalo saya bisa sukses di sini, bos!" pake logat Sunda yang berusaha di Jakarta-Jakartain.

Selalu, Yoongi gak pernah ngebales selain dehaman serta anggukan kilat lalu pergi gitu aja.

Sampai perlahan, rasa iba membanjir dalam relung hatinya yang sedingin Antartika manakala menyadari apabila ada kesamaan pada diri Jimin dengan ia di masa lampau.

Kosan KejuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang