Extra Chapter

1K 87 22
                                    

Happy Reading!

Hari ini adalah hari yang spesial.
Cuaca sangat cerah menambah suasana yang sudah baik.

Sarada akan masuk academi hari ini!

Sakura yang biasanya sibuk kali ini menyempatkan waktu untuk mengantar putrinya di hari pertama masuk.

"Sarada, jangan gugup ya." Mereka berada di depan gerbang sekolah dimana dulu ia juga pernah disini.
Sarada yang berdiri disebelahnya menoleh dan terkikik geli.

"Sepertinya aku yang harus bilang begitu. Mama terlihat lebih gugup." Harusnya memang sarada yang terlihat gugup. Namun tidak ada sama sekali tanda jika dirinya sedang gugup.

"Mama butuh minum?"

"Eh? Tidak. Mama hanya sangat senang sarada bisa mulai sekolah. Kau bisa belajar apapun yang kau suka. Apa sarada ingin hadiah dari mama nanti?" Sarada berfikir sebentar ia sebenarnya tidak menginginkan apapun kecuali satu.

"Papa. Aku ingin papa."

"Sarada.." sakura merasa bersalah melihat putrinya yang mulai tampak sedih. Dia juga ingin sasuke disini namun untuk sekarang memang belum bisa. Sakura sudah menjelaskan secara perlahan dari waktu ke waktu jika papanya yang hebat sedang melakukan misi yang hanya bisa papanya lakukan. Awalnya memang sarada baik-baik saja. Namun semakin lama rasa ingin tahunya makin besar, sarada ingin mengetahui misi apa yang hanya dilakukan papanya namun sakura tidak bisa cerita lebih jauh.

Sarada hanya butuh sosok ayah seperti teman-temannya yang lain.

"Sakura!" Suara melengking menyapanya dan mulai mendekat ke arah mereka. Dari suara tanpa menoleh-pun sakura tahu siapa itu.

"Ino."

"Halo sarada. Apa kau diantar mamamu?" Sebenarnya tidak perlu bertanya jika sudah melihat untuk apa sakura disini selain untuk mengantar anaknya. Sarada menjawab sekenanya sebagai bentuk kesopanan untuk teman baik mamanya.

"Iya bibi."

"Ino. Kau mengantar inojin?" Tanya sakura heran, tadi ia melihat shikadai dan choco yang berangkat bersama. sedikit heran kenapa inojin tidak ikut rombongan- mengingat mereka sudah berteman sejak kecil. Team ino-shika-cho generasi berikutnya.

"Aah, aku yang memaksanya. Aku juga ingin mengantar putraku." Inojin terlihat memutar bola matanya.
Ia jadi terlihat seperti anak mama.

"Ayo masuk. Setelah ini kita berangkat kerja bersama."

***

Hari menjelang sore. sakura Berfikir sarada pasti sudah dirumah sedangkan sakura masih ada hal yang perlu dirinya laporkan ke kantor hokage setelah jadwal operasi sore ini. Mengingat putrinya yang sudah besar dan sangat mandiri membuat sakura bangga meskipun ada yang kurang sebab sasuke tidak mengetahui pertumbuhan sarada secara langsung namun mereka masih sering berkabar jika sasuke berada ditempat yang dapat dijangkau meskipun tanpa sepengetahuan sarada 
tetap membuat dirinya agak lega.

Sakura Memandang langit senja desa konoha dan berdoa berharap bisa berkumpul kembali meski hanya sebentar.
Setelah merapikan diri sakura bergegas menuju kantor hokage mengingat akan semakin malam dan membuat sarada terlalu lama sendirian.

Sakura mengetuk pintu ruang kerja hokage sebelum dirinya masuk dan tidak lama terdengar suara menyuruhnya masuk.

"Ah sakura-chan! Sudah kubilang tidak perlu mengetuk pintu jika kesini."

"Aku masih punya etika naruto. Meskipun dirimu sekalipun." Dirinya menyerahkan laporan yang dibawanya kepada teman satu timnya dulu.

"Aku akan terus bilang meskipun tidak sakura-chan lakukan." Naruto terkekeh sambil matanya membaca keseluruhan sebelum membubuhkan cap tanda menyetujui.

From Me to You [End]Where stories live. Discover now