seorang gadis dengan seorang laki-laki disampingnya yang sedang duduk cemas langsung berdiri lalu menghampiri seorang dokter dan suster yang baru saja keluar dari ruangan tersebut
"dok, bagaimana keadaan mama saya?" tanya si laki-laki dengan wajah cemas nya
sang dokter menghela nafas
"kecelakaan mobil yang dialami mama kamu lumayan parah. membuat dia mengalami pendarahan yang cukup banyak, ditambah lagi dengan beberapa luka dalam ditubuhnya" jawab dokter itu
"lalu, dok? mama saya pasti bisa sembuh kan?" tanya si gadis
"dia pasti bisa sembuh. tapi saya sarankan untuk melakukan operasi, malam ini juga" -dokter
tanpa berpikir panjang, si gadis langsung menjawab
"baik dok, lakuin apa aja yang penting mama saya bisa sembuh!" tegas si gadis dengan mata yang berkaca-kaca
"kalau kalian sudah menyetujui nya, ini ada formulir yang harus kalian baca terlebih dahulu. jika sudah siap, langsung saja menuju ke ruang administrasi untuk mengurus biaya operasi nya" si suster memberi sebuah map kepada si gadis
"baiklah kalau begitu, kita permisi dulu" pamit si dokter lalu pergi bersama si suster
setelah dokter dengan suster itu pergi, si gadis dan si laki-laki kembali duduk untuk membaca formulir tersebut
pada saat mereka melihat jumlah biaya operasi nya, tentu mereka terkejut
"gila ra, ini gede banget!" seru si laki-laki
'ra' itu nama panggilan si gadis ara namanya, zara xeevaya zitha
"hmm gue masih punya tabungan, tapi jumlahnya jauh dari ini. sorry, tapi apa lo masih punya tabungan bang?" ucap si gadis, ㅡara sambil menatap si laki-laki
"oh gue paham maksud lo. it's okay ra, ada kok. walaupun jumlahnya juga masih jauh dari ini tapi gue yakin bisa bantu. gimana kalo sisanya kita pake dari warisan papa aja? uang dari papa itu juga lumayan loh" kata si laki-laki yang langsung peka dengan ucapan adiknya
si laki-laki yang dipanggil 'bang' itu kakak nya ara
"yes, that's what i mean. oke gue setuju" -ara
"kalo gitu, ini kartu atm gue" si laki laki itu memberikan kartu atm miliknya ke ara
"gue tiba-tiba ngerasa gak enak soal ini, tapi makasih banyak ya bang sangyeon. kalo gitu gue ngurusin ini dulu, lo disini aja" ara berdiri siap-siap untuk pergi
kakak laki-laki nya itu senyum ke ara iya, sangyeon namanya. sangyeon jevarra zitha
"hei hei, gue ini abang lo. gak usah bilang makasih sama ngerasa begitu lagi oke? ini juga kan buat mama" kata sangyeon ㅡkakaknya ara
setelah itu ara senyum lalu pergi
ㅡㅡㅡ
10.45 pm
perlu waktu yang cukup lama mengurus biaya operasi mama nya, tapi akhirnya ara bisa bernafas lega sekarang.
dia bahkan hampir ketiduran karena lama menunggu
setelah urusan nya selesai, ara buru-buru kembali lagi ke ruangan mama nya sekaligus mau kasih informasi ke sangyeon
tapi ditengah jalan...
*deg!
*bruukk!
ara gak sengaja menabrak seseorang
ini mungkin karena ara udah terlalu ngantuk, jadi mata nya ga fokus liat jalanan & bisa nabrak orang sampai-sampai map formulir yang dia bawa itu jatuh
"ahh maaf kak! saya ga sengaja" kata ara lalu jongkok untuk mengambil map nya yang jatuh
ara ga liat jelas siapa orang itu, karena dia pakai jaket & masker hitam. terlihat misterius
tapi kalo dirasa lebih detail lagi, ara bisa cium wangi badan orang misterius itu. dari situ ara bisa kepikiran kalo orang yang dia gak sengaja tabrak ini laki-laki
saat ara jongkok buat ambil map nya, tanpa sepatah kata apapun orang misterius itu pergi
malangnya, tangan ara malah kena injak oleh si orang misterius saat dirinya belum pergi terlalu jauh. entah itu di sengaja atau tidak
ara bisa aja teriak karena itu sakit banget buat dia, tapi mau gak mau dia harus tau tempat & menahan teriak nya
dia menatap punggung orang misterius itu dengan perasaan kesal
"HEH WOYㅡ oh oke, ara tahan..."
🎬
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
zara xeevaya zitha (ara)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
