Bila di tanya, apa yang membahagiakan dari hidup mu?
Tidak ada.
Apa yang membuatmu bisa bahagia?
Aku akan senang hati menjawab 'berkumpul dengan keluarga yang 'utuh' '
Tidak diberi tahu pun, kalian pasti mengerti dari jawabanku itu. Bila kalian bertanya lagi.
Apakah kamu membenci kedua orang tuamu?
Tidak, hanya saja aku benci dengan keputusan yang mereka ambil.
Hidup dengan keluarga yang tidak utuh membuat semangat hidupku redup.
Aku merasa diriku tidak di inginkan. Saling lempar sana-sini. Seolah, mereka tidak menginginkan kehadiranku.
Saling lepas tanggung jawab, seolah aku ini beban bagi mereka. Menyedihkan memang.
Terbiasa pula berpindah-pidah tempat tinggal, demi kepentingan dan keegoisan mereka.
Sekarang aku hanya bisa berdamai dengan diriku sendiri. Menerima takdir yang telah digariskan Tuhan untukku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Redup
Teen FictionCahaya terang itu telah hilang. Hanya redup yang menguasai. Semangat hidupnya telah redup sejak dini. Seolah, satu fakta yang ia ketahui mampu membuah Cahaya yang tadinya begitu terang langsung redup seketika. Tak banyak yang ia harapakan. Karena, s...