Dirumah Rehan hanya tinggal Arin, Rehan, dan Rifqi. Mereka masih belum selesai mengerjakan tugas. Rehan yang merasa badannya lengket pamit untuk mandi dulu. Hanya tinggal Arin dan Rifqi yang ada diruang tamu, mereka dilanda keheningan.
Ting (anggap suara mati lampu)
"Aaaa,," teriak Arin langsung memeluk lengan Rifqi karena Arin takut kegelapan
Arin yang menyadari itupun langsung meminta maaf.
"Eh maaf, gue refleks" kata Arin gugup
"Gapapa kok, lo takut kegelapan??" Tanya Rifqi
"Ya gitu deh" jawab Arin
Tiba tiba saja Rifqi mendapat ide cemerlang dan mengerjai Arin
"Rin, Rin dibelakang lo tu kayak ada kuntilanak" kata Rifqi sambil menakut-nakuti Arin
"Aaaa,," langsung saja Arin meluk lengan Rifqi lagi
"Hahaha, lo kena tipu" jawab Rifqi sambil tertawa
"Iih, lo mau modus ya sama gue??" Tanya Arin kesal
"Gak lah,, gue cuman mau ngerjain lo aja,, hahaahh" tawa Rifqi lagi
Arin yang merasa kesal dengan perbuatan Rifqi langsung menabok lengan Rifqi membuat siempunya meringis.
"Duh sakit Rin" jawab Rifqi sambil memegang lengannya
"Lu sih ngeselin amat" jawab Arin ngambek
"Jangan ngambek dong,, gue minta maaf" ucap Rifqi sambil memohon ke Arin untuk dimaafkan
"Hm, awas lo ulang lagi, baru aja tadi dimaafin buat ulah lagi lo" kata Arin penuh pengancaman
Rifqi hanya menggangguk. Setelah beberapa menit lampu kembali hidup dan Arin pamit ke Rehan untuk pulang.
"Han gue pulang dulu" kata Arin lalu pergi ke pintunya
"Okey Rin, hati hati ya dijalan" jawab Rehan
Setelah Arin pulang, Rifqi juga pamit ke Rehan untuk pulang
...
Diperjalanan pulang Arin ingin mampir dulu ke mini market. Setelah membeli makanan dia kembali untuk melanjutkan perjalanan. Arin melihat orang yang digebukin preman pasar, Arin mengenal orang itu. Rifqi
"Tolong, tolong ada tawuran" teriak Arin kepada warga
"Lari woi, ada warga, nanti kita digebukin" ajak salah satu preman
Setelah preman itu pergi Arin menghampiri Rifqi dan membantunya duduk di salah satu kursi.
"Lo gak papa" tanya Arin
"Gak papa gimana, muka gue udah bonyok lo bilang gak papa" kata Rifqi kesal
"Maaf kali, gue mau pergi dulu" kata Arin
"Eh, lo mau kemana obatin dong" kata Rifqi manja
"Gue mau ambil kotak obat dulu di jok motor gue" jawab Arin lalu pergi kemotornya
Rifqi hanya senyum melihat itu
Ternyata si Arin baik juga batin Rifqi"Aduh pelan pelan dong Rin" ringis Rifqi
"Iya iya bawel banget lo" jawab Arin sambil membersihkan luka lembam di wajah Rifqi
Arin tidak sengaja menekan luka Rifqi lagi.
"Aduh Rin sakit tau" ringis Rifqi sambil memegang lukanya
"Udah gue bantuin juga, lo bersihin aja sendiri, nih" kata Arin kesal sambil memberikan kotak obatnya ke Rifqi
"Eh gue minta maaf, mana bisa gue obatin sendiri, tangan gue sakit" kata Rifqi sambil mencekal tangan Arin
Akhirnya Arin menyerah dan membersihkan luka Rifqi. Beberapa menit dilanda keheningan, Arin memecahkan keheningan tersebut.
"Kayaknya preman tadi pernah lihat deh??" Tanya Arin
"Preman yang tadi tu yang ngangguin lo waktu itu" jawab Rifqi sambil memegang lukanya yang dibersihin Arin
Arin cuman meng'oh'kan kata Rifqi dan ingin pulang kerumahnya karena hari sudah sore.
"Gue pulang dulu ya Rif" ucap Arin sambil membereskan kotak obatnya
"Gue boleh nebeng??" Tanya Rifqi
"Terus motor lo gimana??" Tanya Arin balik
"Nanti gue suruh supir gue bawa" ucap Rifqi
"Oke"
Rifqi dan Arin satu motor. Arin sebagai pengemudi dan Rifqi penumpang. Selama diperjalanan mereka hanya diam dan sekali sekali Arin bertanya dimana jalan rumah Rifqi.
Sesampai dirumah Rifqi, Rifqi mempersilahkan Arin masuk tapi Arin menolak karena hari sudah mau gelap.
"Makasih ya Rin" kata Rifqi
"Iya, gue pulang dulu, bye"
"Bye"
...
MAAF YA GUYS PART INI PENDEK DAN TIDAK BAGUS CERITANYA.
SUSAH MIKIRNYA SAMA AKU BARU PANDAI NULISJANGAN LUPA VOTE KOMEN
SAMPAI BERTEMU CHAPTER BERIKUTNYA
KAMU SEDANG MEMBACA
Benci Jadi Cinta
Teen FictionRifqi Nugroho. Seorang cowok yang tidak begitu famuos di SMA RAJAWALI tapi memiliki bakat di olahraga. Seketika bertemu dengan Seorang cewek yang ceria, cantik, sedikit famuos. Arin Sanjaya. Cewek yang tidak pernah pacaran sama sekali tapi memiliki...