Now playing Song
🎶Sayang_ViaValeen🎶Ada saatnya kita harus taklukan ketidakmampuan kita.
.
.
.
.-Vanya Alester Bramasta-
Happy Reading ❣❣
Tepat pukul 23:30 WIB Vanya sudah berada di depan rumah berlantai dua dengan cat purple kombinasi black white yang terkesan elegan, tak lupa miniatur yang terpasang disetiap penjuru rumah menambah kesan glamor tersendiri.Setelah kejadian yang memalukan sekaligus menyebalkan itu, ia langsung pulang menggunakan taxi. Bodo amatlah nasib kedua anak itu, yang mencari dirinya. Ia malas bertemu kedua sahabatnya itu, pasti nantinya ia akan menjadi narasumber yang menjawab semua pertanyaan tak berfaedah.
Vanya masih berada di luar gerbang utama rumahnya, ia malas masuk kerumah. Pasti nanti dirumahnya akan mengadakan pertemuan meja hijau antara dirinya dan kedua orang tuanya. Ia juga masih setia berdiri sambil menjinjing snikers nya yang tak sempat ia pakai. Entah apa yang sedang ia lakukan disini. Yang pasti ia lelah setelah beberapa jam yang lalu tenaganya terkuras akibat ulah sang rival.
Ditambah lagi dengan kejadian yang menyebalkan dengan laki-laki yang entah siapa itu. Lengkap sudah permainannya hari ini. Dengan langkah berat, Vanya membuka pintu gerbang pelan-pelan, tidak lupa juga ia merapalkan do'a semoga saja tidak ada yang melihat nya datang.
Vanya menyembulkan kepalanya, melirik kesemua penjuru rumah, 'Yess' soraknya dalam hati, mungkin keberuntungan sedang berpihak padanya. Keadaan rumahnya sepi. Mungkin orang tua nya masih kerja, entahlah. Yang penting sekarang ia harus buru-buru masuk.
Vanya melangkahkan kakinya dengan cepat, ia membuka pintu utama rumahnya dengan kunci cadangan yang sudah ia siapkan setiap kali ia melakukan aksi kabur-kabur an.
Ceklek..
Pintu berhasil terbuka, ia mendorong perlahan kenop pintu dengan sangat hati-hati.
Dcittttt....
Vanya menyembulkan kembali kepalanya, keadaanya gelap, mungkin orang rumah sudah istirahat. "Fiuhh, untung aja nggak ada orang." Ucapnya disela ia menutup kembali pintu.
"Etdah gelap amat ni rumah." Ucapnya sambil mengeluarkan handphone dan menyalakannya untuk penerang. Ia berjalan menuju kamarnya, tapi ia melihat ada sekelebat bayangan putih dibelakangnya, Vanya membalikkan badannya, ia mengecek ke setiap penjuru rumah, tapi ia tak menemukan siapapun. Seketika bulu kuduk nya meremang.
"Kok berasa horor banget nih rumah." Ucapnya sambil mencoba tenang, dan menghilangkan pikiran yang mulai nggak karuan. Vanya membalikan kembali badannya berniat melanjutkan langkahnya menuju kamar.
Dengan hati-hati ia membalikan badannya.
"AAAA!!!"
***"Emang bener-bener tu cewek." Gerutu Alga, setelah punggung perempuan itu hilang dari pandangannya.
Blammm!!
Suara pintu mobil yang tertutup begitu keras, "Apa lagi sih?" Amarah Alga sudah memuncak.
KAMU SEDANG MEMBACA
A L E S G A R A
Teen Fiction[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Blubur : -Algara Denanra Putra- Cowok yang handal dalam dunia rumus, tapi tak handal dalam dunia modus. Handal dalam dunia Fisika tapi tak handal dalam dunia cinta. Cowok yang lihai Matematika tapi tak lihai d...