RR[3]-Dare!

225 34 12
                                    

"RAINA!"

Gadis yang sedang berjalan santai di koridor langsung menoleh ketika merasa namanya dipanggil.
Raina mendapati seorang guru bertubuh gemuk sedang berdiri dibelakangnya dan jangan lupakan sanggul dikepalanya yang tidak pernah absen.

"Sini kamu!"

Raina celingukan ke kanan dan kiri lalu menunjuk dirinya sendiri,memastikan benar dirinya atau tidak yang dimaksud guru bk nya ini.Guru bk?perasaan raina mulai tak enak sekarang.

"Iya,kamu"ucap guru bk yang sering disapa eka tersebut membuat raina langsung berjalan mendekatinya.

"Kenapa bu?"tanya raina saat dia telah berdiri didepan gurunya itu.

"Kenapa kenapa!ini rambut kenapa di warnain lagi hah?!"bentak bu eka seraya melirik rambut gadis itu.

Raina benar-benar lupa mengubah warna rambut nya kembali,padahal kemarin sherin telah melepaskan nya dari hukuman.Fika dan amanda?rambut mereka sudah kembali normal seperti biasa.

"Kalo kepala sekolah lihat ini,dia bisa marah besar kamu tau?!"

Raina hanya mampu mendengus.Kenapa kedua sahabat kurang waras nya itu tidak mengingatkannya untuk merubah warna rambutnya kembali,benar-benar menyebalkan.

"Ikut ibu sekarang!"bu eka langsung menarik pergelangan tangan gadis itu.

Raina terkejut.
"E-eh kemana bu?"

"Ke neraka!"

"Ih ibu kalo mau ke neraka sendirian aja,jangan bawa raina dong"raina masih berceloteh.

"Siapa juga yang mau masuk neraka,saya cuma pengen ngantar kamu doang kok"
Dengus bu eka.

Koridor sekarang cukup ramai karena jam istirahat sedang berlangsung.Raina yang hendak ke kantin menyusul kedua sahabatnya itu sekarang harus berurusan dengan guru bk nya ini.Benar-benar menyebalkan!

"Raihan!"bu eka memanggil seseorang yang baru saja keluar dari ruangan osis.

"Ya bu?"tanya cowok itu ketika bu eka dan raina sudah berada tepat dihadapannya.

"Kamu urus anak ini,buat rambut yang beda warna ini nggak ada lagi!kalo perlu botakin sekalian!"perintah bu eka seraya tersenyum miring ke arah raina.

Raina membulatkan matanya.
"Enak aja ibu mau botakin"

"Saya ada urusan dengan kepala sekolah,kamu urus dia ya raihan"ucap bu eka yang langsung diangguki oleh ketua osis itu.

Bu eka berjalan meninggalkan sepasang anak muda itu didepan ruang osis.

"Masuk"

Raina beralih menatap raihan.
"Masuk kemana?"

Tanpa menjawab pertanyaan gadis itu,raihan langsung menarik pergelangan tangan raina dan menyeretnya masuk ke ruang osis.

"Duduk"

Raina pun langsung duduk tanpa berkata apapun.Gadis itu menyandarkan punggungnya dan menaikkan sebelah kakinya di atas kaki lainnya seraya memainkan kuku jarinya.

Raina melirik raihan yang baru saja meletakkan ponselnya kembali setelah tadi mengotak-atiknya sebentar.

Cukup lama mereka saling terdiam hingga suara pintu yang diketuk mengalihkan perhatian mereka.

"Masuk"ujar raihan.

Siswi yang tadinya berdiri di pintu langsung memasuki ruang osis.Dia memandang raina yang duduk dengan santainya.
"Loh,raina?"

Raina langsung mendongak dan mendapati sherin sedang berdiri disampingnya.

"Lo ngapain disini?"tanya sherin.

Raihan & RainaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang