Tips Membuat Paragraf Pembuka yang Menarik
Pagi sahabat ThaTa 😊
Sesuai janji, Mimin akan bahas beberapa jenis pembuka paragraf yang menarik meski sebelumya sudah pernah Mimin posting.
Tidak dapat dipungkiri jika paragraf pembuka adalah daya tarik sendiri. Jadi, apa saja yang harus penulis lakukan?
1. Hindari Pengenalan Tokoh
Masih banyak penulis yang membuka paragraf sepeti ini:Namaku Aletha, usiaku 24 tahun dan bekerja bla...bla...bla...dst.
2. Hindari Setting Matahari
Mimin pernah dapat naskah yang harus diedit, pembukanya seperti ini:Matahari sudah terbit, hari sudah pagi. Waktunya memulia aktivitas, bla...bla... dst.
Duh, jangan menulis pembuka sepeti itu, ya.
Lalu bagaimana membuat paragraf pembuka yang menarik?
Yuk, sini Mimin kasih tahu.
Kalian bisa membuat paragraf dengan beberapa jenis seperti ini:
A. Aksi
Contoh:
Namja mungil itu terus berlari hingga ia sampai pada sebuah gang buntu. Napasnya tersengal-sengal, peluh juga mengalir dari pelipis hingga pipi gembil nan putih. Netranya menatap sekitar, mencari tempat untuk bersembunyi. Sumpah, ia tak ingin mati saat ini.
Contoh lain Aksi:
Tangan mungil itu terus meraba wajah tampan di depannya. Ia tersenyum smrik penuh kemenangan, detik kemudian jemari lentiknya mengambil sebuah belati dari balik hoodie. Perlahan, ia mulai menggores pipi tahanannya hingga darah segar mengalir begitu saja. Matanya menatap puja ketika sang korban mendesis perih, tak pernah ia bayangkan jika ternyata melihat Jungkook tersiksa adalah suatu kebahagiaan tersendiri.
B. Dialog
Bisa membuka paragraf dengan dialog, tapi jangan dialog yang enggak penting, ya.
Contoh:
“Jadi bagaimana?” tanya seorang namja mungil dengan surai blonde.
“Aku ingin bermain-main dulu dengannya.” Namja tampan berkulit tan itu menyeringai.
“Oh, ayolah, Tae! Aku sudah ingin melihat mayatnya.” Namja manis itu merajuk. Oh, jangan tertipu dengan penampilan manisnya. Pesona seorang Park Jimin memang tidak bisa dihindari, tetapi ia adalah seorang devil berwajah angel.
C. Pemikiran
Pembuka paragraf juga bisa memakai jenis ini. Maksudnya penulis menulis apa yang dipikirkan oleh sang tokoh.
Contoh:
Park Jimin pikir keputusan untuk mencari kerja di Seoul sudahlah tepat, tapi mungkin ia harus menyesal. Bagaimana tidak, kota yang begitu padat ini justru membuatnya kesulitan mencari lowongan, hampir semua kantor tak menerimanya. Belum lagi ia harus mengembalikan uang yang Jungkook pinjamkan padanya. Memikirkan semua membuat kepala namja mungil itu panas, padahal cuaca siang ini begitu teduh lantaran semilir angin musim gugur.
D. Setting
Nah, bagi kalian yang suka membuat paragraf pembuka dengan matahari pagi, coba ganti dengan setting saja.
Contoh:
Pintu ruangan bernuansa hijau itu terbuka. Menampilkan tumpukan baju kotor di sudut sana, belum lagi buku-buku yang berantakan di lantai. Oh, lihat itu, banyak kertas juga berserakan di sana-sini. Entahlah, apakah pantas ruang ini disebut sebagai kamar. Belum lagi bantal dan selimut yang sudah jatuh, sementara sang empunya masih bergelung di atas tempat tidur dengan piyama pink.
Contoh lain:
Ini bukan Jakarta, tapi suasana saat ini sudah hampir mirip. Kemacetan di mana-mana dengan kendaraan roda dua yang saling berdesakan tak ada yang mau mengalah. Pria berkulit putih itu menengadah ke langit, sepertinya matahari di sana sedang tak bersahabat. Atensinya beralih pada sekitar, ke mana perginya pepohonan yang biasa ia pakai untuk berteduh. Sungguh, hawa panas dan bising klakson yang saling bersahutan membuatnya mulai muak tinggal di Cirebon.
📝📝📝
Sc: Thata Sastra
KAMU SEDANG MEMBACA
Sinau Bareng RASI
Non-FictionKumpulan Materi Kepenulisan yang dirangkum dari Berbagai Sumber