Prolog

259 18 10
                                    

Dirumah Keluarga Pegasus

Dua orang anak kembar masih tertidur dengan sangat nyenyak, tidak ada satu pun diantara mereka berdua menyadari bahwa mereka sudah terlambat pergi sekolah.

"Koga!!! Karin!!!" teriak sang ibu dari bawah.

"Yaaa..." balas kedua kembar itu yang masih mengantuk.

Ya, kedua orang kembar itu adalah Koga dan Karin. Kamar mereka bersampingan, dan mereka berdua tidak ada bedanya sama sekali. Hanya sebelas duabelas diantara mereka berdua.

"Ini sudah jam 7!! Apa kalian ingin terlambat lagi?!!" teriak sang ibu masih berada di bawah.

Kedua kembar itu langsung membuka mata lembar mereka, dan yang benar saja. Mereka benar - benar sudah terlambat. Bukan jam 7 lagi sekarang, tapi sudah jam 8.

"Terlambat!!!" teriak kedua kembar itu dengan cepat berlari kekamar mandi dan segera bersiap - siap pergi sekolah.

Dirumah Keluarga Lionet

"Kakak, cepatlah! Kita sudah terlambat tau!" ucap tegas Sora pada kakaknya yang masih saja berada didalam kamar.

"Tunggu sebentar!"

Sora menghela napas pasrah nya karna kakaknya, dia jadi lebih sering terlambat. Ya, kakaknya adalah Soma. Sora merupakan suadari kembarnya, mendapatkan ciplakan nya. Dulu sifatnya Sora sama seperti kakaknya, suka lamban. Tapi sekarang tidak lagi, dia memiliki teman - teman yang sangat pintar, dan ada satu orang yang bodoh dan itu sudah jelas adalah Karin.

Sora ingin belajar menjadi anak yang rajin, karna dia adalah perempuan, maka dia harus bisa mempelajari nya. Tapi kelihatannya kakaknya sama sekali tidak mendukung.

"Baiklah, aku sudah selesai! Ayo cepat kita berangkat!" ajak Soma yang langsung memasang sepatu nya setelah keluar dari kamar.

Didalam kelas

Para anak perempuan saat ini tengah memperhatikan ketiga pria yang bagi mereka adalah idaman, bukan ketampanan saja dinilai oleh mereka, tapi sifat ketiga pria itulah yang selalu membuat mereka meleleh.

"Sepertinya dua sepasang saudara kembar terlambat lagi," bisik Haruto pada Ryuho yang duduk di sampingnya.

"Seperti biasanya, bro!" balas Ryuho.

"Mereka berempat sering terlambat karna tidur kesiangan, seperti alasan biasanya... Aku rasa sekolah masuk jam 7 itu sama sekali tidak cocok untuk mereka..." ucap Eden yang duduk dibelakang Ryuho.

"Apa barusan saja aku mendengar murid berbicara?!" ujar guru tiba - tiba yang kelihatan marah.

"Kami buk!" jawab ketiga pria yang mengobrol tadi sambil angkat tangan kanan mereka. Siapa lagi kalau bukan Haruto, Ryuho, dan Eden? Mereka selalu mengaku perbuatan mereka.

"Kalian bertiga memang murid yang paling jujur dikelas ini, apa yang akan terjadi kalau Pak Kepala Sekolah bertanya pada kalian... Siapa yang membuat labortarium terbakar? Apa kalian bertiga akan mengakuinya?" ancam Bu Guru.

"Jika itu adalah perbuatan kami, maka kami akan mengatakan yang sebenarnya pada Pak Kepala Sekolah..." jawab Ryuho dengan santai.

"Kami akan mengakui pada Pak Kepala Sekolah kalau labortarium terbakar..." sambung Haruto simpel.

"Kami juga akan jelaskan semua yang terjadi dengan detail, tidak peduli kami kena hukum atau dikeluarkan dari sekolah. Yang penting..." sambung Eden dengan mudahnya.

"Masalah cepat selesai!" ucap mereka bertiga dengan serentak.

Semua murid dikelas terdiam dan melongong melihat jawaban ketiga pria itu. Bahkan Bu Guru saja sudah tidak bisa membalas mereka bertiga, terkadang sikap pengakuan ketiga pria itu selalu membuat murid - murid heran. Seolah - olah mereka bertiga tidak takut sama sekali pun kena hukuman.

New Life New StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang