Play Mulmed
(Onestar - Hello)
Full ver.....
Hari berlalu cepat hingga tanpa terasa kini tiba hari dimana Jennie harus melakukan pengecekan pada lengannya. Wanita itu berangkat pukul sebelas pagi ditemani sang Ibu yang sudah kembali dari rumah Nenek kemarin malam.
"Lain kali kalau terjadi hal-hal semacam ini, kau harus segera menghubungi eomma!" Jennie sudah tidak bisa lagi menghitung berapa banyak kalimat yang sama terlontar dari Ibunya. Meski begitu, wanita cantik itu memberi anggukan kepala tanda mengerti dan disambut helaan napas panjang sang Ibu. "Eomma benar-benar kaget mendapati anak kesayangan eomma tangannya diperban. Taehyung juga kenapa tiba-tiba tidak menghubungi padahal ini hal yang sangat penting?"
"Jennie yang menyuruhnya, eomma. Sudah ah, eomma rewel sekali," balas Jennie mengerucutkan bibirnya dengan sebal.
"Ck, anak ini!" dumel sang Ibu membuang pandangannya pada jalanan yang mereka lalui.
Menempuh waktu sekitar 23 menit untuk sampai ke Wooridul Hospital, Gangnam-gu dimana Jennie akan menemui Dokter Ortopedi dan melakukan Roentgen ulang. Tak banyak drama yang tercipta di antara Ibu dan Anak itu selama perjalanan menuju ruang registrasi data hingga akhirnya tiba di ruang tunggu untuk menunggu nomor antrian.
"Apa kau bisa masuk sendiri?" Pertanyaan Nyonya Kim sejenak mendapat tatapan tidak setuju dari putrinya itu. "Eomma ingin mengurus registrasi data untuk check up keseluruhan tubuh," sambungnya memberi alasan.
"Lama tidak?" tanya Jennie.
"Sepertinya tidak," jawab Nyonya Kim setengah ragu. "Lagipula kau 'kan sudah besar. Apa masih harus ditemani?" Nada bicara Ibu satu anak itu berubah menjadi sedikit sewot dan disusul decakan jengkel.
Hei, apa sudah pernah dijelaskan bahwa Jennie dan Ibunya sering sekali berdebat? Begitulah kenyataannya. Mereka—khususnya Ibu Jennie—kerap mempeributkan hal-hal kecil dan mengomel panjang dalam perdebatan. Seperti saat ini, Nyonya Kim mengatakan seolah Jennie tidak mandiri sementara di perjalananan tadi dirinya sendiri yang mengomel karena tidak dikabari mengenai tangan Jennie yang cedera. Benar-benar menjengkelkan bukan? Meskipun begitu, mereka dekat dan saling menyayangi satu sama lain.
Pada akhirnya Jennie mengangguk mengiyakan ucapan sang Ibu dan menunggu gilirannya dipanggil sendiri. Tak berselang lama, nomornya dipanggil dan wanita itu segera mengikuti perawat yang menuntunnya menemui dokter. Jennie merasa gugup sekali karena sendirian. Dalam hati ia menyesal mengajak sang Ibu dan bukannya Taehyung. Taehyung jelas tidak akan meninggalkannya begini. Jennie kadang heran, sebenarnya yang Ibunya itu Nyonya Kim atau Kim Taehyung?
Ketika pintu ruang konsultasi dibuka, Jennie kontan berhenti melangkah dan terpaku pada sosok yang duduk di sebuah kursi dan sibuk menuliskan sesuatu pada selembar kertas. Pria itu...
"Nona? Anda baik-baik saja?" tanya perawat yang menuntunnya tadi.
Gadis itu mengerjapkan matanya saat kesadarannya mulai kembali. Memberi senyum kecil, Jennie kemudian mengangguk dan melanjutkan langkahnya. Atensinya senantiasa menatap pria yang masih sibuk menulis itu dengan degub jantung yang bertalu hebat. Ketika ia mendudukkan diri di hadapan pria itu, Jennie mendadak ingin pulang saja.
Menyadari bahwa pasiennya sudah datang, pria itu lantas mengangkat wajahnya dan mempertemukan tatapan mereka dalam satu titik. Ada sedikit keterkejutan di dalam dua obsidian hitam kelam itu. Mereka saling menatap untuk beberapa saat dengan perasaan campur aduk.
"Jennie?"
Ah, suara itu... Jennie bisa merasakan kehangatan masa mudanya mendadak bergelora memenuhi rongga dadanya. "Kupikir kau tidak mengenaliku lagi," canda Jennie sebagai respon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chrysanthemum | Complete (✔) [TELAH DINOVELKAN & TERSEDIA VERSI PDF]
Fanfic[Trailer Tersedia | Baku] -Taennie- Setiap kali ada yang bertanya, "Kau tidak cemburu Taehyung berkencan dengan gadis lain?" Jennie akan terkekeh disusul jawaban, "Aku dan Taehyung memang sudah menghabiskan lebih dari separuh hidup bersama-sama, tap...