Part 1

143 13 7
                                    

Haruto, Ryuho, dan Eden masuk kedalam ruangan Kepala Sekolah, dan mereka melihat ada dua orang yang kelihatan bukanlah orang biasa.

"Jadi, mereka bertiga orangnya?" tanya seorang pria yang ada disana.

"Yup! Mereka bertiga lah yang paling cocok untuk tawaran kalian berdua," jawan Pak Kepala Sekolah.

"Tawaran apa?" tanya Haruto penasaran.

"Kau adalah Haruto si penyanyi rock yang lagi ngetren sekarang bukan?"

"Mhm..."

"Dan kau adalah Ryuho anak dari pemilik perusahaan terbesar di china bukan?"

"Hn"

"Dan kau Eden, anak dari pemilik perusahaan yang terkenal dengan keturunan yang berhati dingin kan?"

"Duuh..."

"Mereka adalah Rich Man!!" kata seorang wanita dengan kelihatan sangat senang itu.

Berbeda dengan ketiga orang itu, mereka bingung alasan kenapa mereka di panggil sebenarnya apa.

"Jika tidak ada urusan penting, maka jangan buang - buang waktu kami." ujar Eden dengan wajah datarnya.

Baru saja mereka bertiga ingin melangkah keluar, seorang pria menghalangi jalan mereka menuju pintu.

"What the hell are you want?!!" tanya Ryuho sudah kesal karna waktunya terbuang percuma - cuma.

"Ternyata benar apa yang rumor katakan... Keturunan Rozan kali ini bermuka dua, aku harap adiknya tidak bermuka dua :'(" batin pria itu merasa kalau dia adalah bawahan pemuda yang ada didepan nya ini.

"Kami ingin menawarkan karir idol pada kalian bertiga!" ucap semangat wanita itu.

"No, thank you!"

"Nope! Nope! Nope!"

"Hell no!"

Kedua orang itu jadi terdiam mendengar jawaban ketiga orang itu. Jawaban yang terdengar tidak punya hati dan tidak mempedulikan perasaan sama sekali pun pada siapa pun.

"Kau adalah seorang pemuda yang terkenal sebagai pemuda yang berbakat. Dalam usia muda begini kau sudah memegang satu perusahaan besar milik ayah mu, jadi kalau ada orang yang melihat dirimu adalah seorang idol, maka ini kau akan menjadi semakin terkenal!" bujuk pria itu pada Ryuho yang hanya menatapnya dingin.

"Dan Eden, kau adalah pemuda pintar dan memiliki sifat cool yang menjadi kan mu sebagai wanted boy bagi seluruh anak perempuan... Jika mereka melihat mu sebagai idol, pasti akan sangat luar biasa!" bujuk pria itu berpindah pada Eden yang sama sekali tidak mau mendengarkan ucapan pujian yang sama terus menerus.

"Dan Haruto, bukankah kau seorang vokal rock? Bukankah ini adalah kesempatan terbaik mu untuk meningkatkan jabatan mu? Aku sangat yakin kalau dunia hiburan adalah kehidupan yang sudah ditakdirkan untuk mu!" bujuk pria itu berpindah pada Haruto yang hanya melipat kedua tangannya.

"Jadi bagaimana menurut kalian bertiga?" tanya wanita itu penuh harapan.

"Tidak akan pernah terjadi!" jawab ketiga pemuda itu dengan serentak dan sedikit membentak.

***
"Lagi - lagi kena hukuman lagi," ucap Sora sudah lelah dengan hari pagi biasanya kena hukuman terus.

"Yah... Mau bagaimana lagi, aku akui ini juga salahku bangun terlambat..." ucap Karin sambil meletakkan kedua tangannya ke belakang kepalanya.

"Berapa kali aku harus jawab tidak?! Dan kenapa hanya kepada ku kalian bermohon!!"

Semua murid menoleh ke sumber suara yang tiba - tiba muncul itu didepan ruangan Pak Kepala Sekolah. Ternyata sumber suara itu berasal dari Ryuho yang saat ini kaki kanannya tengah dipeluk oleh dua orang asing dengan bermohon.

"Karna Haruto dan Eden akan mengikuti mu jika kau setujuuuu" jawab seorang pria masih memeluk kaki Ryuho.

"Aku bukanlah penjinak mereka yang akan melakukan semua perkataan ku!!" balas Ryuho berusaha untuk melepaskan kakinya.

"Kami akan ikutan setuju jika kalian berhasil membujuk Ryuho~" ucap Haruto jahil.

"Silahkan kalian bujuk dia sampe berhasil~" sambung Eden malah ikutan.

"I can't believe you done this!" balas Ryuho menatap tajam marah kedua temannya yang dengan wajah tidak berdosa.

"Kami mohhoooonnnnn~~~" ucap mohon kedua orang itu masih memeluk kaki Ryuho.

Ryuho mulai kesal dengan semua ini, tapi dia juga tidak mungkin menerima penawaran dua orang itu. Karna dunia hiburan bukanlah dunia yang cocok dengannya.

"Ayolah Ryuho~ cuman untuk beberapa hari saja, setelah itu kau bisa keluar dari bisnis ini..." ucap seseorang yang terdengar tidak asing bagi Ryuho.

"KEVIN?! Jangan bilang ini semua ide mu?!" tanya Ryuho marah.

"Uhm... Mungkin..." jawab orang itu yang dipanggil Kevin.

Kevin langsung saja mendorong Ryuho kembali masuk kedalam ruangan Pak Kepala Sekolah, tidak peduli seberapa marahnya Ryuho padanya, dia tetap saja akan memaksa Ryuho menerima tawaran ini.

Sedangkan murid - murid yang lain melihatnya hanya melongong tidak sadar. Lalu kembali dengan kegiatan masing - masing.

"Bukankah yang tadi itu Ryuho kakaknya Ryusha ya?" tanya Karin.

"Ya, aku dengar dia memegang salah satu perusahaan besar milik ayahnya diusia muda ini..." jawab Sora.

"Benarkah? Kalau tidak salah Eden juga sama kan?"

"Ya, Eden juga... Hanya saja dia memegang perusahaan ayahnya yang tingkat paling rendah dari seluruh perusahaan ayahnya miliki... Aku dengar dari berita media kalau perusahaan yang di pegang Eden sudah meningkat dengan sangat cepat..."

"Kau paling banyak tahu tentang sosial media ya, apa sampai sekarang kau masih mencari mimpi mu?" tanya Karin yang Sora langsung terdiam.

Karin tahu kalau Sora ingin mencari mimpi nya, tapi dia tidak pernah menemukan mimpi nya itu. Sora masih bingung dengan dirinya sendiri, apakah dirinya bisa menjadi seperti teman - temannya? Atau dia akan mengikuti kakaknya saja berkerja sebagai montir?

Sora yang selalu merasa iri dengan teman - teman sekelasnya yang selalu mendapatkan nilai sempurna dengan mimpi yang ingin dicapai. Sedangkan Sora sama sekali tidak bisa menemukan mimpi nya sampai sekarang.

"Hei, aku sarankan padamu lebih baik kau mengikuti hobi dan keahlian yang kau miliki saja..." saran Karin sambil jalan duluan sebelum Sora.

"Tumben sekali kau bicara seperti orang pintar? Biasanya kayak orang bodoh saja" ujar Yuki entah sejak kapan berada didepan kedua wanita itu.

"Kau itu seperti setan ya? Muncul sebentar hilang sebentar" kata Sora terkejut melihat Yuki tiba - tiba muncul didepan mereka.

"Tapi sifatku tidak seperti setan" balas Yuki santai.

***
"Kakak!!!" panggil Ryusha pada kakaknya yang baru saja keluar dari sekolah nya.

"Kakak kemana saja? Aku daritadi nyari kakak loh," ucap Ryusha khawatir.

"Lama sekali kalian keluar? Kalian pikir kami sudah berapa lama menunggu kalian di gerbang hah?" tanya Haruhi kelihatan marah pada kakaknya.

"Apa ada masalah kak?" tanya Elli pada Eden yang daritadi murung.

"Haaahh... Kita pulang saja ya! Nggak usah dipikirin." ucap ketiga pemuda itu berjalan duluan membuat banyak pertanyaan dalam pikiran para adik.

"Pasti sesuatu yang tidak diinginkan terpaksa diambil," ujar Haruhi mengikuti dari belakang.

"Ya, aku rasa kau benar" balas Elli menyetujui nya.

"Tapi apa yang membuat mereka bertiga kelihatan malas begitu???" tanya Ryusha penasaran.

Bersambung

Jangan lupa vote dan comment ceritanya guys...

New Life New StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang