Paket

13 10 0
                                    

       Selesai dengan bukunya, tatapan Aru fokus kepada paketnya diatas meja, dari siapa? Gumam Aru. Dia tidak punya teman selain Dito, nihil jika dari vans, karena Aru adalah mahluk bumi yang tidak dikenal oleh kalangan masyarakat bumi, ia terlalu tertutup, mungkin namanya sangat jarang didengar orang.

Langkah  Aru telah berhenti tepat dihadapan paket itu, Aru memegang paket itu dan membawanya ke tempat ia berpijak tadi, meja belajar itu adalah tempat Aru duduk tadi. Kotak-warna cokelat-ada sepucuk surat mungkin dari pengirim. Aru membuka surat itu terlebih dulu, tidak ada kalimat lain dikertas itu selain satu kalimat "untukmu" hanya itu tidak ada nama pengirimnya. Siapa? Gumam Aru.
       Aru sudah membuka kotak itu, isinya sepucuk kertas, hanya kertas? Ia hanya kertas, lamat Aru membuka kertas itu terlihat jika Aru mencerna sesuatu. Apa ini? Gumam Aru. Ada gambar dikertas itu, gadis yang sedang bermain gitar, cantik! Gambarnya cantik, itulah gambar dari balik kertas itu. Tapi Aru belum tahu siapa pengirimnya, pasti Dito siapa lagi jika bukan dia dasar tu anak, gumam Aru.
      Tak lupa Aru kembali fokus dengan pena dan buku cokelat mudanya. Tinta hitam sudah mulai menodai kertas bersih itu,  satu kata telah tercipta menjadi sebuah kalimat.

Jangan tanya, karena aku tidak tahu jawabannya. Bukan karena malas, tapi aku benar benar tidak tahu.
Aku hanya memintamu untuk pergi, pergi dari hidup ini. Karena jika kamu tidak pergi, kamu akan tenggelam dalam kehidupan yang  kelam. Jangan berusaha! Karena kamu  tidak akan kuat, cukup pergi tanpa suara, lenyap bagai ditelan angin. Senyap tanpa jejak.

Rasa dalam KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang