28. Akhir

603 63 14
                                    

Donghyun berlari menuju mobil dan langsung memasukinya.

"Mana? Berikan ponselku." Yoongi merebut ponselnya dari tangan Donghyun.

Namun setelah mengambilnya Yoongi tersadar kalau wajah Donghyun memerah.

"Oi Donghyun? Kim Donghyun?" Yoongi menepuk tangan Donghyun.

"Eoh? Eoh?"

"Apa yang salah dengan wajahmu?"

"Wajahku?" Donghyun meraba pipinya, lalu membuang nafasnya. "Aku memergoki Yena sedang berciuman dengan pacarnya. Aish memalukan sekali."

"Waah..."

"Kantor polisi adalah tempat yang sakral, tapi mereka malah melakukanya di tempat ini." Ucap Donghyun.

"Bilang saja kau iri karena tidak punya pacar." Ucap Yoongi sambil memakai sabuk pengamannya.

"Memangnya Timjangnim punya?" Tantang Donghyun.

"Ya, aku pria yang sudah menikah. Istriku akan membunuhku kalau aku punya pacar."

"Timjangnim sudah menikah? Tapi kapan? Kenapa aku tidak tahu?"

"Itu tidak berhubungan dengan pekerjaan. Sekarang ayo cepat jalankan mobilnya."

Donghyun masih menatap Yoongi tidak percaya, namun dengan segera ia mengakhirinya sebelum mendapat komentar pedas dari Yoongi.

✨❤️✨❤️✨

5 hari kemudian,

Yohan tengah berbaring di sofa sambil terus menekan remote tv untuk menghilangkan rasa bosannya. Ia sangat merindukan Yena, namun akhir-akhir ini mereka sulit untuk mengobrol karena Yena sangat sibuk dengan pekerjaannya. Bahkan Yohan belum sempat mengatakan kalau dia akan segera pergi wajib militer.

"Kenapa acara tv tidak ada yang bagus?" Keluh Yohan dan melemparkan remotnya.

Kini ia mengambil ponselnya, dan memandangi foto Yena.

Ting!

Satu pesan masuk,

Adik Durjana
Oppa, aku tidak pulang malam ini.
Aku menginap di rumah Minhee.

"Anak ini, kenapa terus menerus tidur di rumah pacarnya."

To Adik Durjana
Ya, kalau kau pulang menangis lagi akan ku botaki si brengsek itu.

Tidak ada pesan balasan dari Yoona, hingga akhirnya Yohan menyerah dan kembali meletakan ponselnya.

"Yenaaaa... Aku kesepian..." Keluh Yohan sendiri sambil meringkuk.

00:23 KST.

"Yohan ah..." Panggil Yena setelah membuka pintu apartemen Yohan.

Ia berjalan menuju sofa dan mendapati Yohan yang tengah tertidur sambil meringkuk. Yena tersenyum melihat wajah damai Yohan, lalu mengusap rambut Yohan dengan lembut.

Merasa terusik, Yohan membuka matanya perlahan. Ia menatap Yena sebentar.

"Dasar, perempuan jahat." Ucap Yohan yang sepertinya mengira ia sedang bermimpi.

"Kenapa?"

"Kau tahu aku sangat merindukanmu, tapi aku tidak ingin mengganggu pekerjaanmu. Yang ku lakukan hanya melihat fotomu sampai membuatku kesal sendiri karena semakin merindukanmu."

Pacar Sewaan || Kim YohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang