Cklek
Pintu ruang inap Senja terbuka. Membuat tiga orang di dalam nya menoleh pada arah pintu.
"Senja" panggil Melza dengan sendu dan mata berair.
Begitu pun dengan Salwa dan Wulan. Mereka telah berair dari tadi. Apalagi melihat sahabatnya yang tengah terkulas lemah di atas brankar.
Dengan alat yang banyak menempel di tubuh itu. Dan dengan banyak luka yang muncul di dalam tubuh itu.
Mereka tanpa basa basi lagi, langsung saja mendekat ke arah brankar Senja. Terutama Melza yang sudah memeluk Senja dengan erat, sembari menangis. Sedang kan Salwa dan Wulan menangis dengan deras sembari menutup mulut nya.
Ravin dan orang tuanya menangis melihat tiga orang itu. Tiga sahabat yang menemani Senja, lalu menangis ketika Senja seperti ini.
Ruangan itu menjadi banyak suara tangisan. Suara tangisan yang sangat menyedihkan bagi mereka.
...
Sepulang sekolah, Fajar langsung pergi menuju rumah sakit dengan sepedanya.
Cukup banyak memakan waktu menuju sampai sana. Dan akhirnya kini ia berada di depan ruang rawat inap Senja.
Ketika ia sampai, ada tiga orang yang tak lain adalah sahabat Senja yang bersiap untuk pulang. Sedangkan ada tiga orang lagi, yaitu keluarga Senja.
Fajar bersembunyi di balik tembok ketika tiga teman Senja lewat. Ia tidak ingin keberadaannya diketahui.
Sampai di rasa tiga teman itu telah pergi, Fajar kembali melanjutkan perjalanan nya menuju ruang rawat inap Senja.
Di dalam sana terdapat Senja yang terkulas lemah. Lalu dengan tiga orang yang tengah menemani Senja.
Dengan keberanian nya, ia pun memasuki ruangan itu. Yang membuat pandangan tiga orang itu berpindah padanya.
Ravin yang melihat Fajar datang, mengepalkan tangannya. Ia merasa marah melihat Fajar kemari.
"Maaf om, tante" ujar Fajar sembari menundukkan kepalanya.
"Kamu siapa?" tanya ibu Senja.
"Dia orang yang bikin kakak celaka" jawab Ravin.
Deg!!!
Jantung Fajar seketika berhenti berdetak saat itu. Ia tak tahu harus berbuat apa lagi.
Ayah Senja dan ibu Senja menatap Fajar tidak percaya. Semudah itu kah Fajar berminta maaf?
Buagkh!!!
Satu pukulan dari ayah Senja tertuju pada Fajar. Membuat Fajar terjatuh ke lantai.
Ibu Senja terkejut melihat nya. Sedangkan Ravin? Ia tenang melihat itu. Ia tidak peduli. Toh ini tidak sebanding dengan rasa sakit Senja.
"KAMU NGAPAIN KESINI HAH?!" bentak ayah Senja sembari mencengkram kerah seragam Fajar.
"Maaf" ujar Fajar dengan lemah.
"KAMU PIKIR DENGAN KATA MAAF KAMU, ANAK SAYA AKAN KEMBALI PULIH DENGAN CEPAT?!"
Kata-kata itu membuat Fajar terdiam. Ia merasa sakit hati. Dan lagi-lagi ia hanya bisa menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fajar Berakhir Senja
Fiksi Remaja"Pipi lu mirip bakpao, sama tembem nya" "Sepeda-sepedahan nja, badan lu gendut" "Napa lu ikutan nangis?" "Nja liat pr Matematika dung" "Nja pinjem dasi" Aku suka melihat mu membutuhkan ku. Namun terkadang aku membenci mu. Karena kamu melemahkan ku...