Keluarga Abdullah #16 | 7 Bulanan Anak Istri Ketiga*

122 6 0
                                    

" Jangan kau hina anaknya! Jangan pula kau hina ibunya,dan jangan pula kau hina suaminya! Karena bukan salah mereka,ini adalah sudah takdir kita semua! "
-Jangan salahkan-

_🌿_

Satu Minggu sudah setelah pernikahan Ali dan Hamira,dan juga 4 hari sudah acara resepsi mereka yang diadakan di lapangan besar pondok pesantren Al Dullah.

Dan saat ini mungkin menjadi hari bahagia lagi bagi keluarga besar dalem,mengapa tidak, jika nanti atau lebih tepatnya siang nanti akan diadakan acara mitoni,atau acara 7 bulanan.

Bahkan sedari tadi pagi,Alfaro tidak bisa diam. Dia terus kesana-kemari,selalu bertanya apa yang bisa dia lakukan mungkin dia merasa begitu bahagia,karena sebentar lagi akan menjadi seorang Abang!.

" Ya Allah Alfaro,jangan lari-lari nanti kamu jatuh! " Dan sudah sepersekian kalinya,sang Umma memperingatkan akan tingkah mengemaskan dari Alfaro.

Walaupun tingkah Alfaro menjadi penghibur tersendiri bagi semua orang,akan tetapi dia tidak bisa menularkan hal itu jika nanti malah terjadi sesuatu yang buruk kepada Alfaro.

" Biarkan saja kak! Jika dia diam,pasti dia akan merajuk! " Ingat Ustadzah Lina,dia tidak tahu begitu khawatirnya sang Umma.

" Alfaro jika kamu tidak diam, Umma marah sama Alfaro! Dan jika Umma marah,maka tidak ada puding cokelat dan juga kue lumer keju untuk Alfaro! " Tentu saja ancaman yang datang dari sang Umma membuat dia diam.

Karena dia lebih memilih diam satu hari penuh dan mendapatkan makanan kesukaannya,dari pada berlarian kesana-kemari tetapi yang dia dapatkan hanya donat berlapis kacang keju lumer dari mbok. Nah

Sebenarnya ancaman itu tidak diperbolehkan,apalagi hanya menjadi tipuan agar anak itu menuruti kemauan dari orangtuanya. Karena itu sama saya berbohong,dan juga berjanji. Dan jika janji itu tidak ditepati,maka akan menjadi hutang.

Oleh karena itu berhati-hatilah jika ingin mengancam,atau menjanjikan sesuatu kepada seorang anak. Mungkin sama seperti Ustadzah Wati,yaitu menjanjikan hal yang mungkin disukai dan juga mudah untuk ditepati.

Sungguh pilihan yang begitu tidak berat bagi Alfaro,dan setelahnya dia berjalan menuju sang Umma dan duduk dipangkuan nya. Manja sekali dia,tadi saja berlarian kesana-kemari, sungguh lucu dan manisnya dia.

" Ya Allah! Hanya karena ancaman masalah kue,dia bisa diam bak seperti patung? " Nada tak percaya yang dilontarkan oleh Shahallah,mengundang gelak tawa bagi semua orang.

" Ada apa Umma? " Tanya Alfaro dengan polosnya,tidak tahu saja dia jika saat ini mereka sedang membicarakannya.

" Tidak apa-apa,ya sudah kalau begitu Faro diam ya! Nanti Umma bakal buat cookies cokelat keju untuk Faro! " Wahh makanya Alfaro bisa subur seperti itu, ternyata ulah Ummanya sendiri toh? Sungguh seorang ibu yang begitu baik,bahkan untuk anak yang bukan lahir dari rahimnya sendiri.

###

Acara 7 bulanan ini tidaklah banyak rangkaian upacaranya,Falah dan Fara memutuskan hanya acara syukuran atau do'a bersama untuk sang jabang bayi dan juga ibunya.

Sebenarnya kalau hanya syukuran saja bisa dilaksanakan malam hari. Akan tetapi Ustadzah Wati mengatakan jika yang melakukan 7 bulanan ini adalah Fara,maka keputusan ada ditangan dia.

Mau pagi,siang,sore,atau malam. Mereka keluarga besar Abdullah tetap menerima itu,karena yang terpenting adalah do'anya bukan waktunya. Jadi mereka memutuskan untuk melaksanakan syukuran acara 7 bulanan ini pada waktu siang hari.

Oh ya saat ini mereka sedang berada di dalem,atau kediaman utama dari keluarga besar Abdullah sebelum adanya dalem yang satunya lagi. Dan untuk acara syukuran ini,akan dilaksanakan di dalem utama,dan akan dipisah anatara jama'ah putra dan putri.

Dan untuk para santri mereka juga akan ikut,tetapi diluar. Karena ini hanya acara do'a bersama untuk kebaikan mereka berdua,dan juga kelancaran saat melahirkan nanti.

***

" Kasian anak-anak dari dia,karena harus menjadi anak dari istri ketiga. Kasian juga Ustadzah Wati,karena harus menerima pernikahan itu! " Sebenarnya bukan hanya sekali mereka mendapatkan gunjingan seperti itu.

Bahkan dari awal pernikahan mereka,sampai saat ini pun mereka berdua Ustadzah Lina dan Fara masih saja mendapatkan gunjingan dari para tetangga.

Sebenarnya tidak ada yang salah atau benar,karena itu tergantung pendapat masing-masing. Akan tetapi ucapan itu juga harus dijaga,bahkan ucapan orang tadi juga didengar oleh Ustadzah Wati.

Untung saja mereka di pisah tempatnya dengan tamu putra,jika tidak maka bukan acara syukuran tetapi akan jadi acara balas-membalas ejekan dan hinaan.

" Mohon maaf ibu-ibu,janganlah kau hina anaknya,jangan pula kau hina ibunya,dan jangan pula juga kau hina ayahnya!,karena ini bukan salah mereka,tetapi ini takdir kita semua! " Jawab Ustadzah Wati akan hinaan mereka.

Dan apa respon mereka? Mereka merasa malu,itulah yang sering dikatakan oleh Ustadzah Wati! Kedewasaan itu penting,bukan dewasa karena usia tetapi dewasa karena kesadaran bahwa sudah tua! Dan seharusnya semakin paham.

Karana ucapan Ustadzah Wati yang terkesan keras,sampai membuat Fara meneteskan air mata. Dan untung saja tamu yang datang belum terlalu banyak,jadi tidak perlu menggagalkan acara ini.

" Sudah Fara diam! Biarkan saja,kau jangan sampai membuat kakak tambah marah! " Ujar Shahallah,karena dia tahu watak kakaknya itu.

Dan untung saja Irna memang tidak tahu jika adiknya menangis,jika tahu sudah dipastikan akan ada pertumpahan darah. Berada di posisi mereka berempat pasti tidak ingin kan? Posisi Falah yang selalu disalahkan,posisi Irna yang selalu dikasihani,posisi Lina yang selalu di caci,apalagi posisi Fara yang selalu dibenci.

Ada pepatah mengatakan mulutmu harimaumu,. Aku yakin kalian pasti tahu arti pepatah itu kan?, Ucapan apapun yang kalian lontarkan itu bisa mengenai siapa saja. Walaupun niatnya apa yang lontarkan itu,bukan untuk dia atau dia tetapi malah menjadi Boomerang untuk kalian semua.

Didalam Islam mungkin diperbolehkan untuk berpoligami,tetapi ingat tidak diwajibkan. Walaupun di dunia pastinya tidak akan pernah ada yang ridho,atas keputusan Allah itu. Tetapi kita bisa apa? Jika itu sudah menjadi ketetapan yang Allah berikan,kepada kita umat-nya.

Terkadang ketika berada diposisi mereka,atau kita ambil contoh saja posisi Irna. Orang akan selalu mengasihani dan juga selalu mendukung,tanpa mungkin bisa tahu jika pernikahan yang selanjutnya itu,mungkin juga bisa jadi karena istri pertamanya bukan?.

_🌿_

Cobalah untuk memahami apa isi,dari Part Kali ini. Karena ini bisa menjadi pelajaran untuk kita semuanya. Jangan saling salah menyalahkan,tetapi cobalah untuk saling menjaga dan juga menegur satu dengan yang lainnya.

Menegur bukan berarti salah,atau bahasanya adalah mengingatkan.

© Keluarga Abdullah

KELUARGA ABDULLAH ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang