E N A M

10 2 0
                                    

Double up nih.
Jangan lupa vote, nggak bosen buat ngingetin kalian nih. Koreksi kalau ada typo. Okay.
Selamat membaca✨💖

"ASTAGHFIRULLAH."

Suara siapa itu?

Siapa lagi kalau bukan suara marimas rasa jambu monyet alias Nanta.

Angel pun terkejut. Apa-apaan sih si Nanta, pake ishtigfar segala. Setan kok bisa istighfar, pikir Angel.

"Ngel, dada gue udah nggak perawan lagi!" Celetuk Nanta.

Angel melongo. Kebanyakan melongo emang!

"Bego kok dipelihara sih?! Mana ada dada lo udah nggak perawan lagi!" Sahut Angel dengan muka datarnya.

Nanta mendelik kesal. "Ih kan tadi lo nyender-nyender di dada gue! Saking nyamannya ingus lo juga ngikut nempel disini," ujar Nanta sambil menunjuk letak ingus Angel pada kaosnya.

"Iww jijik. Pergi sana lo! Oh iya, gue nggak mau maafin lo!"

"Loh, pelukan yang barusan kamu anggap apa Adinda? Sungguh, Kakanda sedih mendengar perkataan Adinda barusan."

Kalau boleh jujur, menurut Angel si Nanta itu lumayan ganteng, hanya saja kegangtengannya tertutupi oleh sifat tengilnya. Okay, back to topic!

"Anak alay dilarang ngemis disini. Hush...hushh.... Pergi!" Ujar Angel sarkastik.

Daaaannnn
Cup.

Suara itu dapat mewakili perbuatan Nanta. Kalian tentu tahu apa yang dimaksud 'itu'.

Nanta bergegas pergi dari pekarangan rumah Angel sambil berhitung dalam hati.

"Satu,..dua...tig....ah kabuuuurrrrrr!"

"NANTA SIALAAAAAAANNNN!!! PERGI KE LAUT SONO!!!"

Nanta berlari sambil memegangi perutnya karena lelah tertawa.

"Aduh, barusan dada, sekarang bibir gue udah nggak perawan gegara si Angel nih," Nanta berbicara sendiri seperti orang gila.

Sedangkan Arsen, si kembar alias Alfa dan Alfi, Sonia, Sarah serta Nayla masih berdiam diri di tempat semula sambil sesekali mengintip apa yang dilakukan Nanta dan Angel setelah mereka berpelukan.

"Woi, woi, woi liat kesana!" Seru Nayla dengan hebohnya.

"Wah udah gila si Nanta. Beraninya nyium anak orang didepan rumahnya," kata Alfa.

"Pulang yuk," ajak Arsen.

"Hayyyukkk Acen, Acen anterin Nia yaa pulangnya," balas Sonia dengan wajah so imut padahal amit-amit.

Mereka semua menepuk jidat, terkecuali Arsen dan Sonia.

"Iya." Singkat, padat namun jelas mengartikan bahwa Arsen sudi mengantar Sonia pulang ke rumahnya.

"Wahh wahhhh ada apa nih? Roman-romannya ada yang cilok," seru Alfi heboh.

Saking hebohnya sampai mengejutkan tukang sayur yang sedang berjalan sambil mendorong rodanya.

Angel vs AnantaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang