Sesampainya di rumah semua orang makan tetapi tidak bersama ayah karna ayah sedang dinas.
Hari pun semakin sore dan Rani mencari cari abangnya,dirumah nya ia tidak menemukan Abangnya
"Buuuu Abang kemana ya?ko daritadi dicariin gaada?"
"Abangmu lagi lari keliling komplek mbak,masa tadi galiat"
"Hehehe iya kah bu?padahal kalo mau lari mbak mau ikut bu"ucap Rani sambil cemberut
"Yasudah lebih baik kamu susul Abang mu itu Sanah"
"Ihhh ibumah kaya ngusir mbak males ah"ucap Rani sambil berlalu
"Hahaha anakku anakku" ucap ibu sambil tertawa
Sementara itu Rani sedang diambang keraguan apakah ia menyusul abangnya atau menunggu abangnya?
Ia terus memikirkan sampai ia tak sadar waktu,ketika ia memilih menyusul abangnya namun abangnya sudah ada didepan rumah sedang menyiram tanaman,tidak tunggu waktu lama untuk Rani kedepan rumah lalu ia berteriak sekencang mungkin
"ABANGGG KENAPA GA BILANG KALO MAU LARI,PADAHAL KAN MBAK PENGEN IKUT ITUNG ITUNG LATIHAN FISIK" ucap Rani sambil teriak
Dan Abang nya pun menyimak dengan menutup kedua telinganya nya"Aduh mbak jangan teriak inituh di batalyon bukan di hutan,lagian kenapa sih cuma lari doang pake ribut segala,eh tapi tadi mbak bilang apa?latihan fisik? emangnya mbak mau jadi tentara?"
"Aduhh ko bisa keceplosan ya,aduh jangan sampe si Abang tau duluan nih bisa bisa gagal semua rencana" batin rani
"Kalo iya kenapa hah?"ucap Rani sambil berlalu kedalam rumah
"Haduh mbak mbak jadi tni itu berat mbak apalagi mbak wanita,tapi jika mbak mau jadi tentara Abang akan dukung mbak deh janji" batin Abang haidan"
Malam pun tiba..semua orang sedang makan bersama,tidak ada yang bersuara kecuali hanya dengtingan sendok dan garpu
Setelah selesai semua berkumpul di ruang keluarga hanya untuk bercanda ria melepas rindu..namun berbeda dengan Rani ia sedang mengumpulkan niat dan nyali untuk berbicara kepada ayahnya dan ibunya..tidak ada yang menyadari itu hanya Abang nya yang menyadari itu.
Dan abangnya pun bertanya kepada Rani dan membuat Rani kaget hingga semua yang ada disitu menatap Rani heran.
"Mbak kenapa ko daritadi diem aja Abang liatin,cerita dong siapa tau kita semua bisa bantu mbak"ucap Abang
"Ehh..ehh..gapapa bang cuman..."ucap Rani gugup
"Cuman apa mbak jangan bikin kita penasaran dong" ucap ayah dengan serius
"Halah palingan mbak cuman caper doang tuh yah"ucap Raisya yang jahil
"Apaan sih dek udah sana kamu tidur aja risih mbak liat muka adek"ucap Rani sewot
"Ada apa mbak cerita sinih ke ibu sama ayah"ucap Susi sambil mengelus rambut Rani yang hanya sebahu
"Yah..Buu..apakah menjadi tentara itu sulit?" Ucap Rani sambil menunduk
"Memang nya kenapa mbak berbicara seperti itu?apa mbak ingin menjadi tentara?"ucap ayah dengan serius
"Iya ayah jika diizinkan"ucap Rani menunduk
Lalu ayahpun menjelaskan semua nya secara detail kepada putri nya itu
"Mbak jadi tentara itu resiko nya besar,kita bertaruh nyawa kita sendiri,mbak juga pasti tau kan gimana sehari harinya jadi tentara mbak sudah pernah merasakan sewaktu mbak kecil,mbak ditinggal oleh ayah satu taun sama seperti abangmu ini,kita tidak bisa menolak bila ditugaskan, perintah itu mutlak mbak"ucap ayah dengan nada lembut
"Mbak kalo mbak ingin jadi tentara mbak harus serius,jangan main main lagi,jangan suka marah marah lagi,ayah dukung mbak kalo mbak mau jadi tentara asal mbak bersikap dewasa dan ayah mengizikan mbak menjadi tentara wanita" ucap ayah lembut
"Mbak ingin jadi tentara yah ingin seperti Abang dan ayah..hiks.hikss..."lalu Rani pun memeluk ibunya
"Mbak ibu doakan semoga mbak jadi tentara yah, sekarang mbak fokus dulu pada sekolah mbak,raih nilai tertinggi dikelas mbak,ayah sama ibu pasti bangga"ucap ibu sambil mencium pucuk kepala Rani
"Yasudah mending semua nya sekarang tidur,sudah malam"
Dan semua pun pergi ke kamar masing masing..
Hay guys bagaimana ceritanya?maaf ya kalo gaje yaa hehehe...
Jangan lupa vote and komen☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersama Mu Bukan Lagi Impianku Kapten
RomanceKisah seorang gadis tentara bernama Rani Aulia bertemu dengan sosok lelaki tentara bernama M.ikhsan yang dua kali sudah gagal menikah . . . Hari hari ia lalui bersama ikhsan dengan canda tawa,namun semua berubah ketika ikhsan dijodohkan oleh ibunya ...