Prolog

43 12 0
                                    

Aku Melodi Ananta, anak dari Ceo perusahaan Gerolia, perusahaan terbesar pertama di indonesia. Papiku adalah seorang CEO dan Mami ku bekerja di pengiklanan televisi.

Sehari-hari pekerjaan ku hanyalah sekolah dan membuat onar, surat BK sudah terlalu banyak menumpuk di meja belajarku, biarkan saja mami dan papi tahu, toh juga jika mereka tahu aku membuat onar di sekolah mereka tidak akan datang membela ku.

Hidupku ini layaknya anak SMA yang mencari perhatian diluar sana. Jangankan pacar, teman saja rasanya aku tak punya. Dengan sikapku yang arogan seperti ini mana ada yang mau berteman dengan ku.

Pagi ini aku akan berangkat sekolah dengan mobil pribadi ku, ini adalah pertama kalinya aku mencoba untuk membawa kendaraan sendiri, Pak Yanto yang biasanya mengantarku kusuruh dia mengawasiku dari belakang agar dia tetap menjalankan tugasnya dan pastinya sudah kuancam untuk tidak melapor papi.

"Non melodi, ini beneran non gak mau pakai mobil yang satunya?" tanya pak Yanto yang sedari tadi sudah di garasi.

"Gak usah pak, tolong keluarin mobilnya Melodi, Melodi tunggu di depan"  suruh ku sambil menyerahkan kunci mobil.

Aku masuk lagi kedalam rumah untuk mengambil bekal makan ku yang sudah disiapkan Bunda Iyem.

Bunda Iyem adalah pembantu dirumah ku, dia bekerja dengan orang tua ku sejak aku masih bayi dan dia yang mengurusku. Jadi apa salahnya jika aku memanggilnya Bunda, toh beliau juga tidak keberatan.

"Ini non bekalnya, habisin ya non." Ucap bunda sambil menyodorkan kotak makanku.

"Iya bun makasih, Melodi berangkat dulu ya."

"Hati hati non jangan ngebut."

"Ok bun."

Didepan rumah 2 mobil sudah terpajang indah, aku memasuki mobil kesayanganku dan mengendarainya dengan mulus memecah jalan ibu kota pagi ini.

Hari ini hari Senin, seperti biasa selalu saja ada tradisi upacara setiap seninnya mengharuskan berjemur di tengah terik matahari pagi.

"Pak Bukain gerbangnya saya mau masuk." ucapku lewat kaca mobil.

"Loh non Melodi terlambat jadinya diluar dulu ya non" ucapnya enteng. Dasar satpam sepuh telat 10 menit aja gerbang ditutup, kalo gini caranya mending gue kasih rokok aja deh.

"Pak, aku punya rokok nih, mau gak? Tapi bukain pintunya ya." Bujukku menaik turunkan alis.

"Non nyogok saya pake rokok satu bungkus, hahahaha Kurang neng." Cengirnya.

"Ck ngelunjak" Aku mengambil dompet dan mengeluarkan 2 lembar uang seratus.

"Nah gini aja pak, buka langsung ya pak." Bisik ku.

"Ok neng, langsung parkir di bawah pohon ya" ucap pak satpam dan langsung membukakan gerbang.

Aku langsuk menginjak pedal gas dan langsung memarkirkan mobil ku, aku melirik jam di tangan masih pukul 7:20 menit.

" Nanggung, kekelas ntar aja deh sambil nunggu mereka selesai upacara."

Aku mempersiapkan satu buah buku kosong dan pulpen untuk ku pegang hari ini. Karena berniat bolos jam 12 nanti.

Budayakan untuk vote ya...

Plagiat Menjauh......!!!!

MelodiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang