SAMARA~9

257 34 1
                                    

Tiara berjalan menuju tengah lapangan di bawah terik matahari yang menyengat di kulit menuju keberadaan Samudra. Tiara melihat rasa kesal Sam dari cara Sam bermain basket.

"Gue harus bisa lupain Lo....",ucap Sam mantap. Namun tanpa disadarinya Tiara mendengar omongannya.

"Mau lupain siapa Lo?",Tiara bertanya pada Sam.

"Lo ngapain di sini!!, Balik lagi ke UKS sana. Lo tuh belum sembuh juga. Nekat banget sih Lo!",bentak Sam melihat Tiara menyusulnya. Dibentaknya Tiara karena Sam merasa khawatir dengan kondisi Tiara.dasar kepala batu.

"Gue nggak pa-pa kali ga-usah le-bayy",balasnya tak kalah ngegas.

"Lebay Lo bilang?, Terserah Lo!". Dengan tangan mencengkeram erat bola basket untuk menyalurkan juga meredam emosinya agar tidak meluap.
Samudra kembali mendribble bola melewati Tiara.

"Sorry",ucap Tiara membuat Sam berhenti dan berbalik setelah mendengarnya.

"Sorry atas sikap ke kanak-kanakan gue. Gue tau ngga seharusnya gue bersikap kayak gitu tadi".

Diam...
Tidak mendapat respon dari Samudra, Tiara menyerobot bola yang dimainkan Sam. Membuat si empu menjadi was-was. Keadaan masih sakit masih aja bar-bar. Dasar ceue.

"Gue pengen main",ucap Tiara berlari.

Tiara Mendribble bola basket dengan semangat. walau kenyataannya bola itu malah menggelinding bukannya memantul.

Samudra mengejar Tiara dan menarik tangannya. Menggeret nya ke pinggir lapangan.
Mereka berdua duduk di bawah pohon diatas rumput Jepang.
Sam membuka kantong plastik dan memberikan air mineral ke Tiara. "Minum". Dibukakan juga roti untuk mengisi perut Tiara yang masih kosong.

"Nih makan rotinya".

"Makasih",Tiara mengambil roti isi coklat itu lalu memakannya lahap. Sampai sampai coklatnya belepotan di bibirnya.

"Kalau makan tuh pelan-pelan dong. Belepotan banget".

"Mana?",tanya Tiara mengusap bibir bagian kanannya. Padahal coklat itu ada di sebelah kiri.

"Itu",tunjuk Sam menggunakan dagunya.

"Mana sihh?,kesal Tiara karena di tangannya tidak ada bekas coklat.

"Itu di bibir Lo!".

"Nggak ada tuh. Lo ngibulin gue ya".

"Disini woy bukan sebelah situ, kayak anak kecil aja Lo". Sam tertawa pelan melihat cara makan Tiara. Diusapnya lembut coklat yang menempel.
Mata indah Tiara mampu menghipnotis Samudra. Mereka saling bertatapan lama, pandangan seakan terkunci satu sama lain. Jantung keduanya sama sama berdebar.

"Jantung gue plis jangan disko dong",batin Tiara.

"Lo bisa blushing juga yaa",ucap Sam dengan tertawa. Menertawakan gadis bar-bar di depannya ini. Padahal dirinya sendiri jadi grogi, tapi Sam pandai menetralkan mimik wajahnya sehingga tidak ketahuan.

Tiara tersadar, reflek menutup kedua pipinya yang sudah semerah tomat.
"Nggak!. Nggak usah modus Lo, pakek pegang-pegang muka gue",elak Tiara.

"Lah ge-er banget sih Lo. Yang ada kalo cowok2 liat muka Lo tadi, jatohnya serem kalik".

"Yee, gue kan cantik".
Iya, Lo cantik Ra, banget malah, kayak bidadari :) batin Samudra.

"Semerdeka Lo aja",Sam lebih baik mengalah. Lagi.

"Ciyee Ngambek. Ngambek Lo?",canda Tiara sambil menoel-noel pipi Sam.

"Nggak usah sentuh gue",Sam memalingkan kepalanya dari Tiara.

SAMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang