Warning! Mengandung unsur dewasa.
Untuk yang dibawah 18 tahun bisa skip bagian yang dirasa kurang pantas untuk dibaca.
Selamat membaca 💓
"DAHYUNNN!!!"
Sana segera menutup pintu, kemudian menyeret tubuh perempuan yang tadi sempat diusirnya.
Ia segera memangku tubuh gadis yang kini tak menyadarkan diri di atas pahanya.
"Dahyun-ah ada apa denganmu?!!" Kata Sana khawatir.
Sana memeriksa jejak luka diwajah kekasihnya. Memar di pelipis, ujung bibir, telapak tangan dan di hidungnya ada bekas darah segar. Sana lekas menghapus darah yang mengotori hidung Dahyun dengan jarinya.
"Ah Dahyun-ah otokee.....!" Panik Sana.
"A... aku harus telpon ambulans" Ia meraba-raba saku piyamanya.
"Ti..tidak perlu eonni.."lirih Dahyun yang tangannya menahan lengan Sana.
"Dahyun?," Sana menatapnya dengan sorot mata khawatir.
Kemudian membantu kekasihnya pindah ke atas kasur.
Melepas Hoodie yang di pakainya hingga hanya menyisakan kaos berwarna hitam.
Ia mengambil air es dan handuk kecil yang dilipat menjadi setengah bagian untuk membersihkan dan mengompres memar Dahyun.
Mencelupkan handuk kecil itu kemudian memerasnya."Aw!," Ringis Dahyun saat handuk itu menyentuh permukaan kulitnya.
"Ah mian..., Mianhae Dahyunie aku sudah keterlaluan padamu..." Kata Sana lalu tertunduk dan perempuan itu mulai terisak.
"Kau menangis?" tanya Dahyun sambil memandangi sosok didepannya.Tangannya terangkat kemudian menghapus air mata Sana.
Dahyun bangun terduduk, tangannya mengambil alih handuk kecil yang ada diwajahnya. Mencelupkannya pada air es kemudian mengompres wajahnya sendiri.
Sana mencoba membantunya tapi nampaknya gadis itu cukup kuat."Siapa yang membuatmu begini?" tanya Sana, air matanya menetes.
"Aku baik-baik saja, aku hampir menjadi santapan preman barusan, Jangan menangis lagi ya sayang" Dahyun menyimpan handuk kecil itu ketempat semula kemudian memeluk Sana.
Sana menenggelamkan diri pada dekapannya.
"Apa ada yang sakit? Apa tulangmu ada yang patah?" Tanya Sana yang masih dalam pelukannya. Ia khawatir kekasihnya mengalami luka yang parah.
"Aku baik-baik saja Kim Sana" jawab Dahyun sambil mengelus-elus punggung dan puncak kepala Sana.
Sana melepas pelukannya kemudian mengangkat dagu Dahyun dengan tangannya, ia memeriksa setiap inci wajah kekasihnya melihat sisi kanan dan kiri.
Cup! Ia mendaratkan bibir lembutnya dipelipis Dahyun, tepatnya diatas memarnya.
"Aw!," Ringis Dahyun yang lukanya seolah dikompres oleh bibir hangat Sana.
Dahyun memejamkan mata kemudian memanjakan Indra penciumannya dengan mengendus wangi rambut manusia kesayangannya.
Sana melepas bibirnya dari pelipis Dahyun lalu Ia beralih ke ujung bibir Dahyun dan mengompres luka Dahyun dengan bibir hangatnya.
"Maaf soal...," Dahyun mencoba bicara.
"Ppssstt" Sana melarangnya bicara kemudian melanjutkan aksinya.
Lagi Dahyun memejamkan matanya. Lukanya memang sedikit perih tapi lama-kelamaan menghilang dan berubah menjadi rasa nyaman.
"Apa sekarang jadi lebih baik?" tanya Sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
She's My Everything (Saida) END
Hayran KurguKim Dahyun & Minatozaki Sana(gxg) Spiral cerita cinta, bukan kisah yang enteng Kisah yang akan kau bawa sampai kau jadi debu Karna cinta kau bisa sesak karna cinta juga kau bisa mendapat ruang segar Dari cinta kau bisa menguntai banyak kata indah p...