Bagian 27

188 21 0
                                    


Denata

Bagian 27

Berbulan-bulan berlalu, dan kandungan dalam usia kehamilan Mama Nata sudah beranjak 8 bulan, dan itu berarti bulan selanjutnya Mama Nata akan melahirkan seorang adik.

Kabar tentang Nata dan Alaska yang akan kembali menjadi satu, ternyata tidak mungkin terjadi. Karena satu hal, Nata kembali membuat Alaska kecewa setelah Ester harus menjalani masa penyembuhan nya.

"Emang harus kamu ya?! Kan bisa Kevin, Kevin kan pacarnya Ester Nat!"

"Ini yang nggak aku suka dari kamu Las! Kamu selalu nggak bisa ngertiin aku dan kamu nggak pernah merasakan kalau amanah ini itu penting buat Ester. Kevin sibuk Las, dia sedang ada rapat OSIS penerimaan siswa baru!" Alaska tertawa sedih mendengarnya, kemudian menatap sorot wajah dingin itu dengan tatapan kebencian.

"Kamu brengsek Nat!"

"Terserah."

Alaska mengangguk kemudian mengusap air matanya yang tiba-tiba saja jatuh membasahi pipinya.

"Omongan kamu cuma omongan busuk yang nggak akan pernah terjadi Nat! Aku seharusnya nggak percaya kata-kata kamu waktu itu! Kamu SIALAN NAT! COWO SIALAN!" Alaska berteriak di depan Nata, membuat pria itu tersentak kecil sambil memandang wajah sedih Alaska dengan hatinya yang sedikit teriris.

"Aku nyesel Nat! Aku kira kamu bakalan berubah..." Alaska menangis di pelukan Nata, kemudian tangan Nata terulur mengusap rambut surai hitam gadis itu dengan lembut, kemudian mengecup pelan rambut Alaska, sambil mendekap kan tubuh gadis itu sedekat mungkin, hingga Alaska menangis hebat disana. Dipukulnya dada bidang pria itu, dengan Nata yang memejamkan mata sambil mendengar Alaska menyumpah serapahinya.

***

Semenjak kejadian itu, Alaska jarang berkomunikasi atau bahkan bertegur sapa dengan pria itu. Bahkan Ester yang tau jika Nata dan Alaska kembali menjarak karenanya juga merasa ikut bersalah, gadis itu lebih memilih untuk diam di tempatnya karena sudah berhasil pulih dari penyakitnya.

"Las, lo nggak mau makan?" Tanya Dave sambil menepuk pundak gadis itu pelan.

"Nggak Dave, nggak mood." Ucap Alaska sambil meletakkan kepalanya di atas meja. Melirik sekilas ke arah Nata yang memasang earphone yang menyumpal di kedua telinganya, dengan ponselnya yang miring.

"Ayo Las gue traktir deh." Ajak Putri sambil berdiri di samping gadis itu.

"Lo mau es krim? Ayok!" Tawar Malidya.

"Lo mau siomay kan? Ayo! Udah lama nggak makan siomay ya kan?" Alaska menghela nafas jengah, kemudian melihat satu persatu teman-temanya.

"Nggak dulu ya, gue butuh sendiri." Ucap Alaska, membuat mereka mengangguk pelan dan membiarkan Alaska sendirian.

"Kalo ada apa-apa bilang ya Las." Peringat Adyla.

"Iya." Dan itu adalah ucapan terakhir Alaska saat matanya melihat ke arah gadis yang ia benci kembali.

"Tai lah omongan lo! Anjing!" Alaska memalingkan wajahnya saat gadis itu melihatnya.

"Lo juga sama brengsek nya Nat! Setelah kewajiban lo selesai... lo sama sekali nggak peduliin gue atau bahkan sapa gue! Gengsi lo kaya tai!"

...

"Bahkan setelah lo lulus pun, lo sama sekali nggak temuin gue untuk ucapin congratulation Nat! Dan brengseknya lo pergi tanpa lo pamit ke gue! Lo manusia jenis apa sih Nat?" Alaska merobek foto Nata dengan hatinya yang hancur, setelah dirinya mengetahui kabar dari Kevin kalau Nata sudah pergi ke Paris, melanjutkan studinya.

"Dan kenapa harus Paris sih Nat, lo nggak bisa gitu di Indonesia, Jakarta kek, Depok kek, mana aja yang penting lo ada disini. Meskipun lo nyebelin Nat, gue suka liat lo dari jauh atau bahkan liat muka lo yang datar kaya aspal juga gue udah bahagia Nat. Gue marah, tapi kangen, terus sedih gatau lah Nat! Mungkin ya Nat, mungkin..." Alaska menggantungkan ucapannya, kemudian melirik ke arah luar jendela yang menampilkan kamar Nata yang sudah kosong.

"Lo cowok paling brengsek yang pernah gue temui Nat."

Alaska kemudian mengambil tas nya dan berjalan ke arah dapur sambil melihat Mamanya yang tengah mempersiapkan makanan untuknya, tersenyum ketika gadis cantiknya turun setelah berhari-hari mengunci diri di kamar.

"Tumben turun, mau kemana?" Tanya Mama sambil meletakkan mangkuk yang terdapat sayur asam disana.

"Mau ke florist, Mama mau titip apa? Nanti Alaska bawain deh dari florist." Mama menggeleng sambil berkacak pinggang.

"Udah gede ya anak Mama." Ucapnya, kemudian tangan rapuh Mama terulur membenarkan rambut Alaska, lalu mencium kening gadis itu.

"Floristnya dijaga baik-baik ya." Alaska mengangguk, kemudian melirik sayur asam yang terdapat di mangkuk itu.

"Mau makan dulu?" Tanya Mama yang bertanya ke Alaska, karena gadis ini jarang sekali untuk di ajak makan terlebih dahulu sebelum ia pergi kemana-mana.

"Boleh deh."

***

Alaska terkekeh saat melihat, Malidya, Putri, dan Ester tengah menunggu Alaska di depan pintu masuk florist dengan wajah jutek dan dongkol mereka.

"Ngaret ya? Maaf." Ucap Alaska sambil mendengar ucapan ketiga gadis itu dengan suara tawa Alaska yang kencang.

"Y." Ucap mereka bertiga, sambil masuk ke dalam florist milik mereka kemudian mulai fokus pada pekerjaan mereka masing-masing.

Soal hubungan Alaska dengan Ester sudah baikkan, iya karena berkat Kevin yang mulai menyukai Ester begitu juga dengan sebaliknya, Ester dari dulu menyukai Kevin bukan Nata. Jadi kalau ditanya Ester perusak hubungan Alaska dan Nata, itu iya... entah itu tentang amanah atau bukan jawabannya adalah iya.

Dirinya perusak hubungan Alaska dengan Nata.

Dan sebenarnya, sebelum Nata pergi, Nata bercerita sedikit tentang Alaska kepadanya.

Bercerita tentang Nata yang tak mau kembali ke pelukan Alaska.































Bersambung...








[✓] Denata | Jaehyun (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang