RINAI: 23

49 3 0
                                    

Ah hari ini sungguh melelahkan bagi seorang Rinai. Istirahat pertama berhasil membuat Pak Toni yang biasa Rinai dkk sebut Pak Kumis itu dengan membuat konser gila. Pelajaran berikutnya ia harus mengikuti olahraga dan berakhir bersama Arka. Tunggu-tunggu, bukannya gue lagi marah ya sama si aneh itu– ah sekarang Rinai akan memanggilnya dengan sebutan 'kucing darat'. Bagaimana tidak? Arka senang menguntit dirinya, lucu juga kalau di fikir-fikir. Makannya kaya kucing:v eh bukannya kucing memang hidup di darat ya? Ah tapi Rinai menyukai julukan itu.

"Engg Rin, bangun udah bel" ucap Yurike membangunkan tidur Rinai. Gadis itu benar-benar tidak memperhatikan penjelasan guru dikelas dan malah berakhir tidur saking lelahnya. Para murid sudah berhamburan untuk pulang.

"Eunghhh lima menit lagi bang" ricau Rinai.

Milan yang mendengar ricauan Rinai terkekeh pelan, membuat Yurike sempat terpana karena seorang Milan Atmaja menyunggingkan tawa meskipun tipis.

"Princes masih tidur Lan? "tanya Geo, dibalas anggukan oleh Milan.

Milan akhirnya mendekat, "Ay, bangun udah waktunya pulang. " ujar Milan lembut. Yurike sampai mengerjapkan matanya.

"Ay tidur? " sahut Valdo.

"Iya nih, gue udah bangunin dari tadi nggak bangun-bangun, " yang menjawab Yurike.

Valdo melirik, "Lan, Ay tidur dari tadi? " alih-alih merespon jawaban Yurike, Valdo justru kembali bertanya pada Milan.

"Iya, "

"Bangunin Ay bukan gitu caranya, gue tau caranya, "Sevon tiba-tiba mendekat dengan tas yang sudah bertengger manis dibahunya.

"Emang gimana? "tanya Valdo.

Sevon tersenyum miring, "Ay bangun Ay Arka kesini!! " pekik Sevon ditelinga cewek itu.

"Anjay anjayy iler gue iler woii iler!! " pekio Rinai histeris sembari mengusap sudut bibirnya. Mengundang tawa mereka. Beruntung anak-anak sudah pulang, hanya tinggal mereka dikelas.

"Hahahaha!! Ucul bangett si Ay!! " ujar Valdo.

"Ay Ay, emang udah bucin ya sekarang! " sahut Geo.

Sedangkan Milan hanya geleng-geleng kepala, dan Sevon yang menampakkan seringai karena ide nya berhasil.

"Kampret sialan!!! Lo pada ngerjain gue hah?! " pekik Rinai tak terima.

"Hahaha ampun Ay, habisnya tidurnya nyenyak banget suwer! " ucap Valdo.

"Iya Ay, pake manggil manggil bang lagi, lo kira disini ada bang Malvin? "lanjut Sevon.

Rinai geram, kenapa juga dirinya langsung terlonjak saat mendegar kedatangan Arka?

Segera ia raih tasnya dan melengang pergi begitu saja.

"Yah Yah, Ay tunggu!! " teriak Valdo.

"Lo sihh, ngeledekin Ay jadi ngambek lagi kan tuhh! " ujar Geo.

"Ck, bacot lo pada. Buruan kejar! " sela Milan.

Mereka akhirnya mengejar Rinai, dan tinggal lah Yurike seorang.

"Gini banget sih nasib gue, ck sialan"

***

"bangsat, pake bawa-bawa nama kucing darat lagi, emang napa sih kalo tuh nama disebut gue langsung idup gitu? Heran ama raga gue" gerutu Rinai kesal berjalan menyusuri koridor meninggalkan empat sekawan.

"Call! "

Panggilan itu...

Rinai sempat tersentak, detik berikutnya ia melanjutkan langkahnya, mempercepatnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RINAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang