#11

1.5K 272 24
                                    

Note: If you're enjoying a story part, let me know by voting for it.

Thank you



Warning: 18+ (Mature content)


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Kompresan handuk basah yang baru saja di peras, diletakan langsung ke dahi pemuda yang baru saja terserang demam tadi malam. Demam tinggi, keringat yang membasahi tubuh, dan mata yang memerah tak luput dirasakan oleh pria yang nemiliki mata rubah. Tangan yang dengan sabar merawat pria yang terasa begitu manja pagi itu, kini diraih olehnya dan meremas jemarinya.

"Aku yang kelelahan sampai pulang - pergi luar negeri, tapi kenapa malah kau yang sakit?" Decak So Yeon keheranan dan masih duduk berlutut di sisi Won Woo yang tengah terbaring lemah di atas ranjangnya.

Senyuman tipis itu terlontar begitu saja mendengar rutukan wanita yang selalu ia akui sebagai miliknya itu, "Aku sudah lembur selama seminggu ini, kau tahu itu, kan?" Tuturnya sembari meremas jemari So Yeon yang ia letakan di atas dadanya. Won Woo menoleh pelan kepada So Yeon yang tengah memandangnya sebal, "Aku bahkan sudah merindukan tubuhmu itu." Sempatnya Won Woo menggodanya membuat So Yeon menepuk keras dada Won Woo dengan tangannya yang terbebas.

"AKH!"

"Aku takkan mau disentuh kalau kau masih sakit!" Ancam So Yeon yang malah dibalas tawa ringan Won Woo. So Yeon mendelik, "Bisa-bisanya kau tertawa? Tender-mu goal, beristirahatlah. Aku akan ke kantor." Bangkit So Yeon dan mencoba melepaskan tangannya yang masih ditautkan oleh Won Woo.

Won Woo menarik tangan So Yeon dan mencium punggung tangannya, "Terima kasih..."

"Kalau aku sampai sakit, itu salahmu." Ancam So Yeon merasakan basah di punggung tangannya.

Won Woo terkekeh mendengarnya. Memang terkadang So Yeon begitu terlihat menggemaskan untuknya. Tingkahnya yang secara terang-terangan membuatnya tersadar, wanitanya sudah banyak berubah. Tak ada lagi air mata yang dahulu selalu mengalir dari matanya, tak ada lagi isakan dan raungan karena meratapi kesedihannya. Ia terlihat lebih bahagia saat ini dibandingkan dengan saat pertama kali ia bertemu dengannya.

Won Woo merasa aneh jika mengingat bagaimana awal pertemuan mereka. Tapi, ia yakin kalau pertemuannya dengan So Yeon adalah takdir. Ia sebagai sarana untuk menghapus segala kesedihannya dan membantunya bangkit kembali menata hidupnya.

"Cium aku." Pinta Won Woo yang masih enggan melepaskan genggamannya dari So Yeon.

"Kau gila? Aku tak mau sakit!" Tolaknya langsung dan menarik kasar tangannya dari Won Woo lalu mengambil tasnya yang tergeletak di atas selimut Won Woo. So Yeon menyelampirkan tasnya di pundaknya, "Jangan sampai terlambat makan, aku sudah menyiapkannya di meja makan. Jangan lupa minum obatmu juga. Aku akan meminta Soon Young untuk memeriksamu siang nanti." Kata So Yeon berentet menghujami mengingatkan Won Woo.

Undeniable Truth || Kim Min Gyu & Jeon Won WooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang