Epilog

3.1K 242 13
                                    

Happy reading...



Pagi mulai menjelang, matahari sudah menampakkan wujudnya diufu timur, memancarkan cahaya-nya yang mulai menyelimuti bumi. Pagi yang sangat cerah untuk melakukan kegiatan dengan penuh semangat dan ceria. Namun nampaknya tak berlaku untuk seseorang yang masih setia bergumul didalam selimut tebal nya disebuah ruangan mewah itu. Seorang gad- ah tidak seorang wanita yang lebih memilih untuk bergumul bersama dengan kumpulan benda-benda yang terasa empuk itu.

Tubuhnya yang terselimuti oleh selimut tebal membuat seseorang itu tak terlalu nampak jika dilihat dari kejauhan, namun jika melihatnya dengan teliti lagi, maka akan nampak kepala dengan helaian merah muda yang nampak acak-acak 'kan diatas bantal empuk yang digunakan nya.

Setelah beberapa menit berlalu, seseorang itu mulai mengeliat dalam tidur nya karena mulai terganggu dengan cahaya yang menyilaukan diwajahnya. Tangannya meraba-raba ranjang disebelahnya dan alisnya pun menyerngit karena tak mendapati seseorang yang seharusnya tidur disebelahnya. Tangannya terasa dingin saat menyentuh ranjang disebelahnya yang menandakan jika tempat itu telah lama ditinggal.

Hatinya mulai gelisah karena tak mendapati keberadaan sang suaminya yang seharusnya tidur disebelahnya, matanya mengedar keseluruh penjuru kamar untuk mencari keberadaan sang suami, namun nihil suaminya tak berada didalam kamar.

"Sasuke-kun!" panggil Sakura sedikit berteriak karena tak mendapati suaminya didalam kamar. Sakura berharap jika sang suami ada dikamar mandi, matanya menatap pada pintu kamar mandi yang terbuka dan hatinya melencos karena suaminya juga tak berada disana.

"Sasuke-kun! Jangan bercanda! Itu tidak lucu sama sekali!" teriak Sakura dengan nada bergetar, tatapannya masih menelisik keseluruh penjuru kamar nya. Dan sesuatu tertangkap indra penglihatan nya, secarik memo yang tertempel diatas meja nakas tepat disamping ranjang. Tangannya terulur untuk mengapai memo kecil itu dan membacanya

'Pagi, Cherry. Bergegaslah bangun atau kau akan bangun kesiangan'

Sakura sangat yakin jika memo itu ditulis oleh sang suami. Dan entah kenapa hatinya merasa sedikit lega. Akhirnya Sakura bangkit dan berjalan menuju ke kamar mandi.

Sakura memandang bayangan dirinya sendiri yang berada dicermin, ia berdecak ketika menatap pantulan dirinya, wajah yang nampak kusut dan rambut yang acak-acakan. Memalukan! Dan tanpa sengaja Sakura melihat secarik memo kecil yang tertempel didekat cermin dan mengambilnya.

'Kau tetap cantik dalam keadaan apapun!'

Sakura terkejut ketika membaca isi memo yang ditulis Sasuke, seolah Sasuke tau apa yang sedang ia pikirkan. Tak ingin ambil pusing Sakura segera melangkah menuju bath up untuk berendam.

Matanya terpejam menikmati air hangat yang mulai membuat tubuhnya rileks, dan dapat Sakura lihat, tepat didepannya terdapat lagi memo kecil yang tertempel didinding.

'Kau tampak sangat menggoda ketika kau telanjang dan aku sangat menyukainya'

Sakura mendengus membaca memo itu, tangannya meremas kuat memo kecil itu hingga tak berbentuk lagi. Entah kenapa Sakura membayangkan wajah Sasuke yang menyeringai lebar menggoda kearahnya. Bisa bisanya Sasuke menggodanya dengan kalimat pervert seperti itu, namun tak dapat dipungkiri wajah Sakura juga memanas ketika membacanya.

"Dasar mesum!" dengus Sakura pelan.

Tak ingin berlama-lama, Sakura pun segera menyelesaikan acara mandinya, dan keluar dengan kimono mandi yang membalut tubuhnya. Kedua tangannya sibuk mengeringkan rambut nya dengan sebuah handuk kecil, kemudian Sakura pun melangkah menuju ke meja rias. Disana terdapat sebuah kotak berukuran sedang yang bertengger manis diatas meja.

Friendzone [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang