V2ー CH 26: Pseudo.

25 1 0
                                    

[V2 PROLOG]

Lima tahun telah berlalu sejak tragedi di asrama Akademi Aezexus. Keberadaan Noesha masih belum ditemukan. Namun pencarian tetap berlanjut. Poster ilustrasi gambaran wajah Noesha kini terpasang di mading pekerjaan penting Guild Mercenary. Di bawah ilustrasi tertulis 'DI CARI, HIDUP ATAU MATI' Hadiah yang ditawarkan berupa puluhan karung emas. Tapi walau dengan hadiah yang menggiurkan, Noesha masih saja tak dapat ditemukan. Tak ada petunjuk sama sekali. Di tambah fakta bahwa dia dapat merubah penampilan membuatnya semakin sulit.

Emilia yang kini terlihat lebih dewasa berdiri di salah satu poster Noesha. Dia mengenakan jubah hitam bertudung yang menyembunyikan rambut putih peraknya. Di pergelangan tangannya, di mengenakan gelang dengan plat Mithril yang menandakan ranknya di Guild Mercenary. Di pundaknya tergantung pedang besar yang terbuat dari adamantite. Pegangannya terbuat dari Orichalcum yang dilapisi emas yang membentuk lambang Lorena.

"Am.. Tuan putri Emilia, Anda melihat poster ini setiap harinya. Apa tuan putri ingin menangkap Noesha?? " Alisha yang merupakan pelayan pribadi Emilia bertanya. Tapi saat ini dia tidak mengenakan pakaian pelayan, melainkan sebuah jubah Sorcerer yang berwarna putih.

"Lisha, sudah ku bilang beberapa kali. Panggi aku Lia."

"Tapi... "

"Tidak ada tapi tapian!!.. "

Emilia berbalik dan berjalan keluar dari Guild mercenary. Alisha terdiam sesaat, kemudian mengikuti Emilia. Mereka berdua berjalan pulang ke penginapan. Di tengah jalan, Alisha menatap pedang di belakang Emilia dengan mata yang penasaran. Pedang itu merupakan hadiah dari Ibu Emilia, Natalia sebagai ucapan selamat atas kenaikannya ke rank Mithril tiga hari yang lalu.

"Tua... ahem... Lia, apa pedang itu tidak terlalu berat untukmu? " Kata Alisha.

Mendengar itu, Emilia berhenti "Tidak juga, kau mau coba pegang. "Kemudian menyodorkan pedangnya ke Alisha dengan satu tangan.

Alisha kemudian juga ingin memegangnya dengan satu tangan. Saat Alisha memegangnya, Emilia melepas genggamannya.

" Waduuuh!!.... "

Pedang itu terlalu berat dan membuat Alisha terjatuh bersama dengan pedang itu.

"Tu... Lia.. kenapa kamu berbohong!!... "

"Fufufu... bagiku tidak terlalu berat. " Kata Emilia sambil tertawa kecil.

Alisha kemudian mencoba menyalurkan mana ke tangannya. Alisha menduga Emilia bisa mengangkat itu berkat bantuan mana. Ya walau itu tidak sepenuhnya salah, tapi dugaan dia itu juga salah. Tentunya Alisha tak bisa mengangkat pedang itu walau dengan bantuan mana. Dia kemudian menggunakan kekuatan mata Eye of Truth untuk melihat kenapa dia tak bisa mengangkat pedang itu.

"Apa kau sudah terbiasa menggunakan mata itu?. " Tanya Emilia.

"Aku sudah agak sedikit terbiasa. Waktu yang kubutuhkan untuk menganalisa sudah mulai memendek menjadi tiga menit. " Kata Alisha yang fokus pada pedang itu.

"Tiga menit yah.. aku harap kau bisa melakukannya lebih cepat dari itu. "

Alisha hanya mengangguk untuk menjawab kata kata Emilia. Lima tahun belakangan ini, Emilia melatih Alisha untuk menggunakan kekuatan mata miliknya. Dia memberi instruksi ke Alisha untuk menganalisa sesuatu dengan berfokus. Serupa dengan apa yang Amelia lakukan saat menggunakan kekuatan matanya. Emilia kemudian menemukan bahwa kontrol Amelia akan kekuatan mata itu sangatlah luar biasa. Walau Alisha dapat menggunakan kekuatan yang sama, kontrol dia akan kekuatannya sangatlah buruk. Awalnya Alisha membutuhkan waktu dua puluh menit untuk menganalisa sesuatu.

Emilia The WitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang