11⏳P.W

380 47 7
                                    

Maaf jika ada typo🍎

⏳⏳

"Una?" Panggil Jungkook pada kekasihnya itu.

"Ah? Iya?"

"Are you OK?"

Eunha mengangguk, lalu memberikan senyumnya pada Jungkook.

Mereka kembali berjalan menyusuri taman. Tangan mereka saling bertautan. Entah, tak ada yang berniat untuk melepaskan tautan tangan mereka, hingga sesuatu yang tiba-tiba datang dipikiran Eunha, dan membuat gadis itu berhenti melangkah.

"Why?" Jungkook memandang Eunha dengan bingung.

"Huftt..."

"Una? Kenapa?"

"Aku mau bicara sama kamu,"

Jungkook terkekeh, "kalo mau bicara, bicara aja, kamu kayak sama orang lain saja," ujarnya tersenyum manis.

"Kita kesana ya!" Eunha menunjuk bangku taman yang kosong.

"Okey,"

"Bicara apa?" Tanya Jungkook saat mereka sudah duduk dibangku taman.

"Ka-kamu inget-"

"Jaehyun," gumam Jungkook ketika melihat Jaehyun berdiri tak jauh dari mereka. Otomatis Eunha pun melihat ke arah Jaehyun. Gadis itu berdiri, ingin menghampiri Jaehyun. Tetapi tangan Jungkook menahannya.

"Percuma," ujar Jungkook.

Melihat adegan barusan, Jaehyun hanya tersenyum kecut, lalu pergi.

Eunha terduduk, kedua tangannya menutup matanya. Jungkook memeluknya, bermaksud untuk menenangkannya.

"Tenanglah... hatinya akan sadar nanti," ujar Jungkook.

Eunha terisak dipelukan nyaman yang diberikan Jeon Jungkook itu. Ia benar-benar merasa bersalah pada saudara tirinya. Tetapi ia ridak sepenuhnya salah, jika seandainya Jaehyun mau mendengarkannya. Sampai ia lupa, tadi ia ingin membicarakan tentan Hwang Eunbi.

⏳⏳

SinB kembali mengingat dua kejadian yang ia alami kemarin. Dimana Jungkook yang marah padanya, dan ibunya yang bertengkar dengan seorang wanita yang disebut 'kak Jung'.

Gadis bermarga Hwang itu bingung. Apa yang harus ia lakukan terlebih dahulu? Meyakinkan Jungkook dan berjuang agar perasaannya terbalas, atau mencaritahu siapa yang ibunya sebut dengan nama 'kak Jung' itu?

"Hai princess jutek," sapa seseorang yang kini duduk dusampingnya.

"Lo kelihatan beda, apa lagi ada masalah nona?" Goda laki-laki itu.

"Diam!"

"Ups! Sorry," Jaehyun tersenyum hingga menampilkan deretan giginya. Oh... jangan lupakan kedua lesung pipinya yang dalam nan manis itu.

"Kenapa? Hm?" Jaehyun bertanya lagi.

"Nggak penting!"

"Oke oke! Mau jalan bareng ngga?" Tawar Jaehyun.

SinB menggeleng, "nggak mood"

"Biar mood, kita jalan-jalan bareng. Daripada duduk sendirian ditaman membosankan ini!" Jaehyun berdiri dan mengulurkan tangannya.

Dengan pemikiran panjang, akhirnya SinB menerima uluran tangan laki-laki itu. Mereka berjalan, hingga sampai disalah satu halte terdekat.

"Mau kemana?" Tanya SinB saat Jaehyun menyeretnya untuk memasuki bus.

Mereka duduk bersebelahan. Hingga sampai di pemberhentian halte pertama, Jaehyun mengajak SinB untuk turun.

"Kemana sih?!" Tentu saja SinB kesal.

"Ambil mobil," Jaehyun mengeratkan genggamannya, lalu menyebrang dengan hati-hati.

"Masuk," ujar Jaehyun dan SinB pun hanya menurutinya.

Tak lama, mobil yang mereka tumpangi melaju, membelah ramainya jalan. Tak ada yang angkat bicara. Hening, dan hanya ada alunan musik pelan yang terdengar. SinB tak tahu Jaehyun ingin membawanya kemana.

"Lo pasti bingung kan?" Tanya Jaehyun dan SinB mengangguk.

"Kita cuma akan jalan-jalan, ampe jalanannya habis," ujar Jaehyun yang membuat SinB tak habis pikir.

"Lo gila?!"

"Nggak, cuma gabut," Jaehyun santai, dan lagi-lagi membuat SinB tak habis pikir. Gadis berwajah jutek itu hanya bisa menggelengkan kepalanya beberapa kali.

Jaehyun tersenyum manis. Sampai pada akhirnya, pria itu mengerem mobilnya mendadak. Bahkan, ia tak memperdulikan rintihan SinB. Jantungnya seakan berhenti berdetak saat melihat jalan ini. Yak! Jung Jaehyun! Kenapa kau sangat bodoh! Mengapa kau bisa sampai sini!

SinB yang merasa Jaehyun menjadi aneh pun mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah lelaki itu.

"Woi!" Bentak SinB dan akhirnya Jaehyun tersadar.

"Mbih," lirih Jaehyun dan menatap manik milik SinB.

Bisa SinB lihat jika tangan dan bibir Jaehyun bergetar. Ia bingung, sebenarnya Jaehyun kenapa? Tetapi sedetik kemudian, Jaehyun malah lemas, dan tak sadarkan diri. SinB yang panik melihatnya pun segera memindahkan tubuh Jaehyun di jok belakang, dan kenyetir mobil itu di rumah sakit terdekat.

Sesampainya dirumah sakit, Jaehyun diperiksa dokter. SinB bingung, ia harus menghubungi siapa. Ia pun menghubungi Jungkook. Bukankah Jungkook teman Jaehyun?













T. B. C.
Votenya jangan lupa:v🍎
Nggak maksa kok... wkwk

Pada Waktunya⏳endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang