Namaku Oh Joo Hyun. Umurku 25 tahun. Sejak kecil sampai sekarang aku hanya tinggal bersama Appa-ku; Bae Joo Shik. Appa dan Eomma ku sudah bercerai sejak lama. Sekitar belasan tahun yang lalu. Semuanya terjadi begitu saja ketika Appa di PHK dari perusahaan tempatnya bekerja sehingga Eomma yang tidak tahan karena harus menjalani hidup miskin meninggalkan aku dan Appa untuk mencari pria baru lagi.Eomma hanya mencintai uang Appa. Bukan Appa-ku dan bukan aku. Bukan keluarga kecilnya ini. Eomma sangat mempermainkan pernikahannya. Ia bahkan sudah tak peduli lagi dengan nasib diriku maupun Appa-ku. Ia juga mengabaikan panggilan dari Eomma nya sendiri atau bisa dibilang Halmeoni-ku. Ia sungguh lepas tanggung jawab.
Sampai saat ini, aku masih membenci Eomma. Bukan masih, tetapi amat sangat. Ia tak pernah lagi datang untuk menghampiri kami, atau hanya sekedar mampir untuk menyapa ke tempat kami. Ia benar-benar melupakan kami. Melupakan semua kenangan kami sewaktu kami masih berkumpul bersama-sama, bersenda gurau atau saling bertukar cerita. Itu semua terjadi saat Appa masih menjadi salah satu karyawan di Park Company, perusahaan properti itu.
Mungkin kau bertanya mengapa Appa dan aku memiliki marga yang berbeda. Benar. Aku bukan anak kandungnya. Aku mengetahui fakta rahasia yang mengejutkan itu setelah setahun Eomma pergi. Dengan berat hati, Appa menceritakan tentang semua kejadian itu padaku.
Eomma hamil di luar nikah sebelum ia menikah dengan Appa. Ia ternyata memiliki hubungan tersembunyi dengan pria lain. Pria yang tak pernah mau menunjukkan wajahnya setiap Appa kedapatan melihat Eomma sedang berselingkuh dengannya.
Appa bahkan sampai tak sanggup untuk menahan air matanya kala ia bercerita tentang masa lalu itu.Perjodohan. Semuanya karena perjodohan Harabeoji dari keluarga Appa. Perjodohan sesama pebisnis yang menghalangi Appa untuk memilih cinta dan masa depannya sendiri. Karena itu, ia harus rela untuk menikahi perempuan yang tidak ia cintai bahkan sudah mengandung anak dari laki-laki lain.
Appa sangat lemah terhadap tekanan dari orang tuanya. Maka ia memutuskan untuk mengalah dan berharap semoga semuanya menjadi lebih baik dengan niatnya untuk mematuhi perintah dari orang tuanya sendiri meski cenderung merenggut kebahagiaan hidupnya sendiri selama ini.
Aku tak habis pikir. Appa-ku --yang ternyata selama ini bukan Appa kandungku sendiri—bahkan lebih menyayangiku dibanding Eomma-ku –Eomma kandungku sendiri. Eomma yang telah meninggalkan putrinya sendiri. Putri yang tidak pernah diharapkan terlahir dari hasil perbuatan dosanya sendiri. Serta Appa kandungku, mengapa ia tidak mencariku sampai saat ini? Apa mereka memang benar-benar tidak mengharapkanku, Anak Haram ini?
Ini memang menyakitkan bagiku. Tetapi aku tak bisa membayangkan bagaimana perasaan Appa saat harus menerima dan menjalani ini semua. Pasti rasanya lebih berat dan lebih sakit dari perasaanku. Ketika ia selalu mengalah dan taat untuk kebaikan keluarganya sendiri, ternyata ia selalu menjadi korbannya.
Appa-ku yang selalu terlihat kuat dan tegar setiap menghadapi masalah, akhirnya tak sanggup juga untuk menahan tangisnya ketika ia harus menceritakan ini. Baru kali ini aku melihat Appa-ku menjadi sangat lemah ketika air mata turun deras membasahi wajahnya.
Sejak saat itu, Appa memutuskan untuk mengganti margaku dengan marganya, karena Oh adalah marga Appa kandung-ku yang sebenanya. Appa memang tidak menurunkan marganya padaku saat itu karena Eomma-lah yang melarangnya.
Oh Joo Hyun yang lama kini sudah berganti dengan Bae Joo Hyun yang baru. Appa memang sangat menyayangiku seperti putri kandungnya sendiri. Appa tidak mau aku menjadi terpukul setelah ia menceritakan masa lalu yang belum pernah terbayangkan olehku. Masa lalu yang kelam itu.
Appa takut jika aku menuai banyak pertanyaan dari orang lain tentang margaku yang berbeda dengan Appa-ku sendiri. Appa takut aku akan mencap diriku sendiri sebagai Anak Haram dari orang tua yang berbeda.
Appa-ku sangat sabar ketika ia harus merelakan waktu, uang dan tenaganya untuk mengurus beberapa surat penting mengenai perubahan identitas margaku. Appa-ku yang selama ini menahan derita dan banyak beban. Dialah Appa-ku yang sangat kusayangi. Appa. Maafkan aku.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOY LIKE THAT
FanfictionApa yang ada dipikiranmu ketika bertemu seorang pria dengan segudang prestasi, tetapi ternyata memiliki banyak hobi yang menjengkelkan? Dan anehnya pria itu selalu mengajak perempuan sepertiku untuk mencarikan solusi dari semua masalah akibat ulahny...