La Onzième : Granello Di Luce

376 39 5
                                    

Warning!
This is just a remake!
The original writer is Alexandra Ivy
This work contain some harsh-word, some kind of sexual tension and a little bit cheesiness (?)

I'd warned you all?!!!





Enjoyed?!

-----+++-----

-----+++-----




Bibir Jungkook berkedut saat membalas tatapan Taehyung yang penuh peringatan, darahnya mengelegak, Sialan, tapi wanita itu memang panas.

"Kudengar were wanita lebih berbahaya daripada prianya," gumam Wooshik.

Jungkook mengangguk. "Kau tidak boleh dekat-dekat dengan were wanita saat bulan purnama."

Mata hazel itu menyala-nyala dengan amarah yang menjadi-jadi. "Apa kalian berdua menginginkan privasi supaya bisa menikmati romansa kalian yang sedang merekah?"

Wooshik tergelak, berjalan menuju pintu. "Aku harus memeriksa para staf sebelum pintu dibuka. Asalkan berada di dalam gedung, kalian pasti aman. Ada makanan di dapur dan minuman di bar. Acara hiburan dimulai satu jam lagi."

Vampir itu menghilang, menutup pintu di belakangnya.

"Acara hiburan?" tanya Taehyung, matanya tiba-tiba membelalak ketika Jungkook mendorongnya ke dinding dengan kasar dan menempelkan tubuh ke tubuhnya.

"Apa-apaan ini?"

Merenggut tangannya, Jungkook mengangkat Taehyung ke atas kepalanya, kejantanan pria itu mendesak perutnya.

"Kau seksi sekali."

"Dan itu berarti kau boleh menerjangku seperti....."

"Seekor anjing yang sedang berahi?" Jungkook menyelesaikan pertanyaan itu untuknya, membenamkan wajah ke lekuk leher Taehyung.

"Ya."

"Aku memang seekor anjing yang sedang berahi. Taehyung gemetar, bau gairahnya memenuhi udara. "Kau juga seorang raja. Bukankah setidaknya kau berusaha untuk bersikap beradab?"

Jungkook tergelak, bibirnya menjelajahi garis leher Taehyung. Bau wanita itu seperti sabun, wanita dan gairah yang membara.

"Kau masih berpakaian, kan?"

Taehyung bergerak-gerak di bawah desakan Jungkook, panas tubuhnya meliputi tubuh pria itu. "Jungkook, aku tidak mau bercinta denganmu di ruangan yang bisa dimasuki oleh siapa saja."

"Kalau begitu ikutlah ke kamarku."

"Tidak mungkin."

Bibir Jungkook menelusuri garis tank top Taehyung yang rendah, berlama-lama di tonjolan payudaranya yang lembut.

"Kamarmu, kalau begitu."

Taehyung berusaha menahan erang kenikmatannya.

"Tidak... mungkin."

"Oh, ada kemungkinan," janji Jungkook dengan nada rendah dan kasar. "Ada banyak kemungkinan yang tak habis-habis jumlahnya. Kita sudah membuktikannya dengan hasil yang luar biasa. Yang kita butuhkan hanyalah sebuah tempat."

Beyond The Darkness : The Queen's Destiny [KookTae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang