"Mereka mengobrol."
Soobin menghela napas berat selepas Yeoreum jelaskan yang tadi terjadi pada Yeonjun. Ia tahu, Chenle dan Yeonjun itu tidak mungkin mengobrol. Mereka bukannya ada di hubungan yang seperti itu. Sepemikirannya, Chenle cuma punya dua judul menu untuk konversasinya bersama Yeonjun. Satu, mengejek. Dua, mengancam. Yang jelas keduanya sama-sama buruk buat Yeonjun.
"Apa Chenle mengancamnya?" Soobin bergumam, tapi masih dapat didengar Yeoreum dan Beomgyu.
"Menurutku itu mungkin saja," kata Beomgyu. "Atau kalau tidak—" beomgyu beri interval pada kalimatnya, "mungkin gara-gara ucapan Chenle tadi pagi."
Mendengar ucapan Beomgyu, Yeoreum langsung menjentikkan jarinya setuju. "Kau benar! Itu mungkin!"
Soobin mengerutkan keningnya, tidak paham perkara apa yang tengah Beomgyu dan Yeoreum bahas. "Memangnya tadi pagi kenapa?"
Baru saja Yeoreum mau buka suara, rungunya sudah lebih cepat tangkap suara orang lain yang tengah bergosip di belakang mereka.
"Katanya Yeonjun cacat mental, ya?" Itu suara Hyunkai.
Yeoreum, Beomgyu, dan Soobin refleks menoleh ke sumber suara cuma buat dapati Hyunkai, Taehyun, dan Daehwi tengah duduk mengelilingi meja sambil menggosipkan Yeonjun.
"Katanya sih iya. Kalau dilihat dari kejadian kemarin yang heboh, memang mungkin, sih," Taehyun menimpali.
Yeoreum jadi kesal karena trio gosip itu terus saja membicarakan hal-hal buruk tentang Yeonjun. Maka waktu ia sudah habis kesabaran, Yeoreum bangkit dari duduknya—hampiri tiga lelaki yang duduk di beberapa meja di belakangnya.
"Hei, kalian bicarakan apa? Sepertinya seru sekali." Yeoreum bicara sambil tersenyum palsu.
"Oh, hai Yeoreum. Kau mau bergabung bersama kami?" Taehyun menepuk-nepuk kursi kosong di sebelahnya, mempersilahkan Yeoreum duduk di sana.
"Boleh." Yeoreum duduk di kursi itu, sementara Soobin dan Beomgyu tetap di tempat mereka semula sambil pandangi Yeoreum dengan tatapan tidak habis pikir.
"Bukankah kau berteman dengan Yeonjun?" Daehwi yang sedari tadi terlihat kurang nyaman dengan Yeoreum, kini mulai bicara.
Yeoreum tertawa garing sambil mengibas-ngibaskan tangannya. "Ah, jangan hiraukan aku, cerita saja. Ada apa, hmm?"
"Katanya Yeonjun punya cacat mental," Hyunkai bicara.
Sejujurnya, Yeoreum ingin sekali mematahkan leher Hyunkai waktu lelaki itu bilang begitu. "Ah, masa?"
Taehyun mengangguk setuju dengan Hyunkai. "Kudengar dia dikeluarkan dari sekolah sebelumnya juga karena itu. Dia bahkan hampir membunuh orang, katanya."
Beomgyu dan Soobin yang sedari tadi diam di tempat mereka juga lama-lama ikut geram. Rasanya Beomgyu mau menghampiri trio gosip itu dan mencongkel matanya satu-satu. Namun, waktu ia melihat Yeoreum yang hanya diam dan masih sabar mendengar berita itu, Beomgyu mengurungkan niatnya. Begitu juga Soobin.
Yeoreum pasang air muka kagetnya. "Serius?! Ya ampun, aku dan yang lain tidak tahu dan malah berteman begitu saja dengannya." Ia diam beberapa sekon sebelum kembali bicara, "Kau dengar dari siapa, omong-omong?"
Daehwi menyahut, "Beritanya sudah tersebar di mana-mana, kok. Katanya Chenle yang bilang begitu. Mereka 'kan dulu satu sekolah."
"Ah, begitu rupanya." Yeoreum tersenyum buat yang terakhir kalinya sebelum gadis itu bangkit lagi dari duduknya—menggebrak meja dan sebabkan tiga orang di sana kaget. "Ibayo, kalau kalian bicara aneh-aneh atau ikut menyebarkan rumor ini lagi—" Yeoreum membuat tanda membunuh di depan lehernya. "Mati kalian. Arasseo?" lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crown || Choi Yeonjun
Фанфик[UP SABTU] Yeonjun tidak pernah ingin hidup sebagai monster. Hal berbeda yang ia miliki bukan sebuah keistimewaan yang patut dibangga-banggakan. Namun hidupnya seketika berubah ketika ia menemukan kebahagiaan bersama orang baru yang tercatat didalam...