Chapter 16 : Book Of Devil's King & Queen.

177 31 2
                                    

Jangan lupa votenya qaqa~~~



Semua yang terjadi hari ini membuat kepala Joy pusing sekali. Apalagi dengan pesan yang masuk ke ponselnya beberapa menit yang lalu. Yang mengatakan wanita itu ingin bertemu dengannya di sebuah kantor terkenal. Membayangkannya saja dia enggan. Bertemu dengannya bisa-bisa sakit berkepanjangan.

Ponsel mahal milik Joy ia biarkan begitu saja di atas meja setelah kembalinya dari 2 lokasi tkp hari ini. Kepalanya benar-benar pusing, ia menyenderkan kepalanya di kursi kerjanya. Menghiraukan deringan telepon yang berbunyi sejak 2 menit yang lalu. Mungkin itu sudah kelima kalinya ponselnya berdering dan Joy enggan mengangkat telpon tersebut.

Joy akhirnya menyerah dan mengangkat telepon yang entahlah dia malas untuk melihat di layar siapa penelponnya.

" Hallo "

" Ya Park Sooyoung. Kau tidak tahu sudah berapa kali aku menelepon mu huh " ucap seseorang dari sebrang telepon. Joy sudah mengenali siapa yang meneleponnya kali ini.

" Aku tahu Yerin-ah. Jadi, ada apa? "

" Besok Hayoung ingin pergi makan-makan saat jam makan siang. Apa kau dan Irene bisa ikut? "

Joy menimang sebentar, ia ingat tadi seseorang memintanya datang ke kantornya besok pukul 10 pagi.

" Maaf Yerin-ah, aku tidak bisa ikut. Aku punya urusan sebelum jam makan siang. Lain kali. Atau aku akan mengabari kalian sebelum kumpul-kumpul "

" Huumm.. Baiklah. Aku sudah menghubungi Irene. Katanya dia sih bisa-bisa saja. Aku akan menunggu kabar darimu Sooyoung-ah " ucap Yerin dengan nada kecewanya.

" Hey, aku minta maaf ya. Aku bukan bermaksud mengurangi waktu bermain kita. Hanya saja urusan ini penting. Aku tidak bisa menolaknya. Maafkan aku Yerin-ah "

" Eheeyyy.. Tidak masalah Sooyoung-ah. Kita semua punya kesibukan masing-masing. Aku memaklumi ini. Jika kita semua senggang, nanti kita ngumpul lagi. "

" Tentu. Aku pasti ikut nanti "

" Okey. Sudah dulu ya. Oh ya, hasil laporan otopsinya sudah keluar. Jika kau mau mengambilnya, bilang padaku ya "

" Tentu. Terima kasih Yerin-ah "

" Tidak masalah "

Sambungan telepon itu mati dan Joy langsung menyimpan ponselnya diatas meja kerjanya. Berusaha untuk Kembali melanjutkan istirahatnya yang tertunda. Walaupun jam sudah menunjukkan pukul 4 sore, tapi ia masih enggan untuk bergegas pulang ke rumahnya.

" Joy, ayo pulang " Irene masuk ke ruangan Joy dan menemukan Joy yang tengah bersandar di kursi kerjanya.

" Hmmm... Sudah siap dirimu? " tanya Joy dengan keadaan tidak membuka kedua matanya.

" Sudah. Ayo pulang. Nanti mampir ke minimarket dulu ya. Mau beli bahan-bahan makanan buat dirumah. Udah pada abis. Orang tuaku akan pulang dalam 2 hari " jelas Irene.

Joy membuka kedua matanya, dan melihat kearah Irene yang tengah berdiri sambil memainkan ponselnya. Karena tidak mau membuat Irene menunggu, akhirnya Joy bangkit dan merapihkan barang-barangnya. Tidak lupa membawa kertas tua yang ia temukan di rumah Yong Hwa dan gulungan kertas yang sudah ia masukkan kedalam tas ransel miliknya.

" Ayo. Kau ingin membeli apa memang? " tanya Joy.

" Hanya stok makanan. Aku ingin memasak makan malam. "

Sembari berjalan menuju mobil Irene, Joy menatap Irene dengan tatapan tidak percaya. " Wow, seorang Bae Joohyun memasak. Sebuah kemajuan " sarkas Joy.

My Blood : Treasure [WenJoy] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang