part03(Sesak)

4.7K 277 1
                                    

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatu

Mohon maaf typo masih bertebaran

Happy Reading

Bunkannya mendapatkan pelukan hangat dari sang ayah, tapi itu semua tidaklah Key dapatkan. Yang Key dapatkan dari sang ayah adalah bentakan. Pernah ngga sih ngerasain kayak aku, di sekolah udah dapet masalah, tugas menumpuk, dikhianati sama orang yang kita percaya dan datang kerumah untuk berbagi keluh kesah sama orang tua kita tapi, dibentak bukan pelukan kasih sayang, bukan suport supaya bangkit.

Hancur, sakit, sesak itulah yang Key rasakan hidup penuh drama. Hidup tanpa kasih sayang ingin rasanya ia menghilang saja dari dunia ini.

"Kenapa nangis, udah sana masuk ngga enak banget diliat kamu disini bikin mata papah sakit saja gara-gara liat kamu," sinis Dehan sang papah.

"ke-kenapa papah sama mamah ngga sayang sama Key, apa salah Key, kenapa Key di lahirkan jika tidak kalian sayang? hiks ..... Sakit pah, sakit mah, dada Key sakit, Key udah ngga punya siapa-siapa lagi? hiks hiks ," lirih Key, menanggis tersedu-sedu dibawah kursi keluarga.

Bibi sin, yang melihat nyonya mudanya menangis seperti itu merasa iba, andai saja tuan dan nyonya besarnya tidak sibuk kerja pasti sangat bahagia, kasihan kamu non, andai tuan dan nyonya perhatian sama non, pasti non sekarang tertawa bukan menangis seperti ini." Batin bibi sin.

Sang mamah yang tadinya hanya diam dan duduk disofa, kini ia bangun dan menghampiri anak satu-satunya itu.

"Bangunlah sayang, Key tahukan kalau mamah sama papah kerja juga buat Key, buat memenuhi kebutuhan Key, Buat nyekolahin Key ke jenjang yang sangat tinggi," ujar sangat lembut sambil memeluk Key.

"Tapi Key, ngga butuh itu semua mah, Key hanya butuh mamah sama papah ada waktu buat key. Key iri mah, sama teman-teman Key yang kalo weekend mereka hang out sama kedua orang tuanya. Sedangkan Key, dari kecil Key ngga pernah ngga ngerasain itu semua, Key ngga butuh uang mamah sama papah, Key butuh kalian hiks hiks," lirih Key terisak di pelukan sang mamah sambil memukul dadanya yang terhimpit batu-batu besar. Kerana lelah menangis akhirnya Keyra tertidur didekapan sang mamah, dengan sigap sang papah pun menggendong Keyra membawa kekamarnya.

Sesampainya dikamar Keyra, Dehan dengan hati-hati meletakan sang putrinya dikasurnya. Setelah meletakannya Dehan dan Risa memperhatikan Keyra, sungguh mereka tak ingin melihat anaknya tertidur karena menangis seperti ini.

'CUP'

'CUP'

Dalam bergantian Risa dan dehan mencium kening Keyra dengan lembut dan penuh penyesalan.

"Papah sayang banget sama kamu Key, maafin papah yang udah bikin Key nangis tiap hari, maafin papah yang udah bicara sinis sama Key. Tapi key, haru percaya papah sayang banget sama Key walaupun nyawa papah taruhannya, dan maaf buat papah sama mamah yang selalu sibuk kerja, ngga merhatiiin Key papah minta maaf sayang," ujar Dehan dengan air mata yang sudah membanjiri pipinya, begitu pula dengan sang mamah yang sudah menangis didekapan sang suami.

===========▪▪▪▪▪▪▪▪================

Pagi ini dengan riang kembali Key berjalan menuruni tangga menuju meja makan dan betapa kagetnya dia, disana mamah dan papahnya sedang sarapan diiringi canda tawa, baru kali ini Key liat mereka tertawa lepas.

Dengan wajah yang dingin Key menghampiri meja makan tanpa menyapa mereka dan duduk berjauhan dengan sang mamah dan papahnya.

"Hay sayang, puteri mamah udah bangun mamah kira kamu ngga sekolah. Oh iya, ini mamah buatkan bekal nasi goreng buat kamu dimakan yah, sama satu lagi pulang sekolah nanti jangan kemana-mana yah ada yang mau mamah dan papah omongin sama kamu. Yaudah mamah sama papah berangkat kerja dulu yah, kamu yang giat belajarnya," ucap sang mamah dengan lembut mengelus rambut Key. Tapi, Key tidak menjawab sama sekali dia hanya diam dan menatap mamah papahnya dengan wajah datar.

Sesampainya Key disekolah, Key langsung memasuki kelas karena memang di sini Key tidak punya teman. Bukan tidak ada yang mau berteman dengan Key tapi, Key lah yang selalu menolak untuk berteman dengan yang lain karena ia takut terulang lagi kejadian 5 tahun yang lalu dikhianati oleh sahabatnya sendiri yaitu Bella yang sekarang musuh abadinya.

Hari ini Keyra tampak biasa-biasa saja karena hari ini dia tidak bertemu dengan Rangga dan musuhnya Bela. Ah lupakan Rangga Key dia udah punya yang lain musuh lo sendiri, dengan gotai Keyra menuju keparkiran ia dikagetkan dengan adegan yang dilakukan oleh Rangga dan Bella didepan mobil.

Sakit? jelaslah orang yang Key sayang dan cinta sedang bercumbu mesra dengan musuhnya. Dengan menghela nafas berat Key menghampiri mereka.

"Ekhmm! sorry ganggu, gue cuma mau bilang kalo mau mesra jangan disini. Noh, dihotel sekalian," ucap Key dengan sinis. mereka yang terkejut dengan kehadiran Key pun kelabakan.

"Key," lihir Bella dan Rangga bersamaan

"Key, kamu jangan salah paham dulu yah, aku bisa jelasin in-ini ngga seperti yang kamu kira kok," terang Rangga dengan gugup.

"Cih! gue si, ngga perduli sama hubungan kalian toh, gue udah tau kalo kalian ada hubungan dibelakang gue. Oh iya buat lo, Rangga jangan ngucapin janji yang kamu sendiri tidak bisa tepati, karena gue sangat benci mereka yang mengingkari janjinya dan mulai sekarang, GUE KEYRA ANANTASYA PRAHADI benci sama lo RANGGA PRATAMA!" tekan key dengan nada yang tinggi dan penuh penekanan.

Key pun setelah mengatakan itu berlalu pergi, tapi baru beberapa langkah Key berbalik dan menghampiri Bella dengan mata tajam dan wajah datar.

"Oh iya, buat elo penghianat, jangan harap loe bisa temenan lagi sama gue, belum puas loe ambil Rega dalam hidup gue 5 tahun yang lalu, dan gue tekankan lagi gue SANGAT BENCI SAMA LOE BELLA ANGELA!" tekan Key sekali lagi dan berlari pergi meninggalkan mereka yang sedang menunduk penyesalan.

"Maafin gue Key, gue emang sahabat yang paling bodoh, maafin gue Key gue nyesel," lirih Bella menatap Key yang menjauh darinya.

Setelah sampai didekat mobilnya, luruh sudah semua air matanya, Key menangis terisak disamping mobilnya dengan menenggelamkan kepala kedalam lipatan kaki dan tangannya.

"Jangan sedih Key, laa tahzan innallaha ma'ana, jika kamu sedih mintalah petunjuk kepada Allah, minta ampunlah kepada_Nya ingat ketika semua orang meninggalkanmu tapi, Allah akan senantiasa berada denganmu walaupun kamu sering kali melupakannya," ujar seseorang yang tak lain adalah Ilyas.

"Hati Key sakit om, kayak ada yang ngiris gituh Key ngga kuat om, dada Key sesak. Hiks..." Lirih Key.
ketemu kamu pasti kamu lagi nangis, apa jangan-jangan saya adalah orang yang akan menghapus kesedihan kamu dengan senyuman dan tawa," goda Ilyas dengan menaik turunkan alisnya. Key yang mendengarnya pun mendelik kesal

"Ih, om apaan si ngga lucu tau. Dah aah, Key mau pulang dadah om jelek wlee," ejek Key sambil masuk kedalam mobilnya dan mejalankan mobilnya meninggalkan Ilyas yang tersenyum kecil melihat tingkah Keyra.

Sesampainya dirumah Key disambut oleh kedua orang tuanya, langsung diajak duduk bersama mereka.

"Gini Key, kan papah sama mamah itu sibuk kerja, kami jarang ngurus kamu, kamu mau ngga masuk pesantren dan sekolah kamu dilanjut disana saja?" tanya papah dengan hati-hati.

"Oh, jadi ini cara papah sama mamah ngusir Key dari sini gituh, jadi supaya Key jauh dari kalian begitu?" tanya Key dengan emosi yang memuncak.

"Bukan begitu Key, maks-"

"Maksudnya apa? kalian mau Key ngga ada disini kan? is okay Key pergi dari sini," tekan Key memotong ucapan sang mamah

"Key! bukan maksud kami ngusir kamu, kami ingin kamu menjadi wanita baik-baik ngga urakan seperti sekarang, pokoknya mau tidak mau kamu tetep akan masuk pesantren titik ngga ada bantahan!" Bentak sang papah membuat emosi Key tambah memuncak dan berkaca-kaca.

"Pokoknya Key-"

#Bersambung

mohon tinggalkan jejak




Gusku_Imamku(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang