Jangan lupa votenya qaqa~~~
Karena Joy sudah memiliki janji untuk bertemu seseorang di hari ini, maka dia izin untuk tidak pergi ke kantor sejak pagi ke Jason. Untuk beberapa alasan, ia malas untuk menghadiri undangan ini. Tapi di sisi yang lain, ia harus bertemu dengannya. Memang dilematis sih. Tapi yasudahlah. Toh katanya juga penting, awas saja sampai tidak penting, ia habisi orang tersebut.
Hanya untuk kali ini, Joy membuat penampilannya sedikit terkesan lebih 'niat', karena biasanya ia tidak pernah melakukan makeup dan hanya mengenakan kaos, jaket kulit hitam, jeans hitam dan sepatu boot atau boot heels. Walaupun masih mengenakan jaket kulit hitam, tapi ia menambahkan makeup pada wajah rupawannya itu.
" Oh yaampun, rasanya sudah sangat lama tidak merias diri. " gumam Joy di depan cermin kamarnya. Walaupun Joy tidak merias diri alias makeup, she's still gorgeus as well.
Belum selesai acara merias dirinya, ponsel Joy yang ia letakkan di meja rias itu berdering. Menampilkan sebuah nomor tanpa nama. Baru deringan kedua telepon tersebut, Joy langsung mengangkat telepon tersebut.
" Hallo... "
" Kau jadi ketempatku kan? " tanya penelpon dari sebrang sana. Joy sudah bisa menebak siapa orang yang menelponnya kali ini.
" Ya. Kau hanya perlu duduk manis di ruanganmu, dan aku akan kesana. "
" Jika orang kantor menanyakan dirimu, katakan saja ingin bertemu Jung Eunji dan kau sudah membuat janji dengannya. "
" Hmmm... Ya. Baiklah "
Sambungan itu langsung terputus. Oke, kebiasaan yang buruk dari seorang Jung Eunji. Dan Joy tidak terlalu mempermasalahkannya, walaupun ada rasa kesal yang terlintas disana. Sebelum ia pergi ke tempat Eunji, ia harus memasangkan perban baru untuk lengan kirinya. Maka setelah selesai merias diri, ia mengambil perban baru dan juga salep serta tasnya untuk turun kebawah, menghampiri Ibunya untuk meminta tolong memasangkan perban dan sekalian untuk pergi.
" Kamu tidak ke kantor? " tanya Ayah saat melihat Joy turun dari kamarnya.
" Nope. Aku punya urusan hari ini " ucap Joy. " Ibu, tolong pasangkan perban " ucapnya pada Ibunya.
Ibu mengambil alih perban dari Joy, perlahan ia mengoleskan salep ke luka Joy dan menutupnya dengan perban. Joy sesekali melihat kearah Ibunya yang telaten merawat dirinya. Sesekali meringis karena luka itu benar-benar belum kering sepenuhnya.
" Sudah. Ayo sekarang makan dulu ya " ucap Ibu. Joy mengenakan penyangga tangan untuk tangan kirinya dan pergi ke meja makan bergabung dengan Ayah dan Jaewook.
Disinilah Joy sekarang, sebuah Gedung berlantai 30 nan megah berdiri di depannya. Kantor agensi paling terkenal di Korea Selatan. Entah apa yang membawa Joy ketempat ini selain undangan 'paksaan' yang ia terima. Well, ia tentu saja tidak menolak untuk beberapa alasan, padahal bisa saja ia menolaknya. Namun, rasanya tidak etis jika menolak tapi menyimpan informasi penting di dalamnya.
Joy melangkahkan kakinya menuju ke dalam Gedung, bertemu resepsionis dan memberitahu bahwa ia akan bertemu dengan Jung Eunji. Resepsionis itu mengangguk dan akan menghubungi sekretaris CEO mereka. Tidak sampai 5 menit, sekretaris sang CEO datang dan menemui Joy yang tengah duduk di bangku yang ada di dalam Gedung.
" Anda Park Sooyoung? " tanya seorang wanita yang merupakan sekretaris dari CEO.
" Ah iya. Aku Park Sooyoung " ucap Joy.
" Aku Wonyoung. Mari ikut dengan saya, Nyonya Eunji sudah menunggu Anda diruangannya " ucap Wonyoung.
Joy mengikuti Wonyoung ke ruangan Eunji. Wonyoung menekan lantai 30 dimana ruangan Eunji berada. Well, agensi besar dan didukung dengan teknologi luar biasa untuk para artisnya. Tidak kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Blood : Treasure [WenJoy] [END]
Vampire"Aku hidup abadi, kau juga. Hanya saja, kita berbeda. Kau manusia, aku adalah vampire." - Wendy "Aku tidak ingin hidup abadi. Ini pilihan tersulit dihidupku." - Joy Series pertama dari buku My Blood Series. Cerita yang membuatmu berpikir setiap h...