4]. SH | Happy and sad

320 37 0
                                    

Happy reading!!!

"Yerin~ah. Kenapa kau biarkan pintu terbuka, nanti ada yang masuk bagaimana?"

Teriakan jennie menggema di penjuru rumah. Ia baru saja pulang dari aktivitas kerja nya. Dengan wajah yang lelah ia lihat pintu rumah terbuka dengan lebar tanpa ada seorang pun yang ada di ruangan bawah.

"Kemana mereka?" Fikir jennie.

Jennie berdehem sebentar, menutup pintu rumah kembali dan berjalan masuk ke kamar nya.

"Jennie, kau sudah pulang?"

Jennie terlonjak kaget, melirik pria yang ada disampingnya dengan wajah yang tak dibayangkan. "Nuguya?" Tanya jennie dengan menunjuk pria itu.

"Kenapa kau bisa masuk kerumah ku?" Lanjut nya.

Pria itu berjalan mendekat kearah Jennie, dengan cepat jennie menyuruh berhenti, "yak! Berhenti. Jangan mendekat!" Perintah nya.

"Hei, kenapa kau begitu takut?" Sahut pria tampan itu.

Jennie pada akhirnya menormalkan kembali tubuh nya yang tadi sempat menegang. Ia berdehem, "kau pria asing dari belakang rumah 'kan?"

Perkataan yang lucu membuat pria yang kerap di sapa Mino itu tertawa tipis. "Yak. Kenapa kau memanggilku seperti itu"

Jennie mendesah pelan, mengigit bibir nya. "Mianhae" ungkap jennie.

"Tidak masalah. Kau terlihat lelah, bukan? Lebih baik kau bersihkan diri dulu sehabis itu makan bersama, adik mu menunggu dari tadi. Lebih baik kamu masuk ke kamar"

Jennie mengangguk dan membungkuk'an badan nya. Berbalik badan melangkah untuk naik ke atas kamar nya.

Satu persatu anak tangga dipijak oleh jennie. Jennie melirik sebentar Mino yang masih ada dibawah yang menatap kearah dirinya.

Jennie tersenyum melihat nya, sehabis itu senyuman nya langsung hilang ketika jennie sudah masuk kedalam kamar.

"Dia sangat cantik!"

.

Hening ...

Keaadan kembali membisu, diam, dan tak ada satu kata pun terucap dari mereka masing-masing.

Semua fokus pada tujuan, hanya ada dentingan sendok dan garpu yang nyaring di meja.

Kebisuan menyelimuti membuat gadis ini tak tahan dengan situasi membosankan bagi nya.

"Yerin, tangan mu kenapa merah seperti itu?"

Keheningan mulai terpecah. Jennie bersahut Membuat sepasang mata menoleh pada sang empu.

Yerin yang ingin mengambil beberapa lauk lagi mengurungkan niat nya. Ia menatap sang kakak. "Ani, aku hanya tersiram air panas tadi, dan ini juga sudah membaik" balas Yerin.

Jennie mengangguk, kemudian melanjutkan makanan nya kembali.

"Setelah ini kalian ada rencana?"

someone's husband (Taerin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang