" Kita Sama-sama tidak paham akan takdir dan rencana yang Allah siapkan untuk kita! "
-Ustadzah Wati-_🌿_
Dalem pondok pesantren Al Dullah
Apa yang terjadi tadi saat acara syukuran,masih berlanjut hingga sore ini atau lebih tepatnya malam ini. Kenapa? Karena Fara selalu memasukkan apa kata mereka kedalam hatinya.Bahkan sudah diperingatkan oleh Shahallah,jika jangan pedulikan ucapan mereka. Tetapi mau bagaimana lagi,sifat dia masih seperti anak remaja yaitu labil.
Dan malam ini di kediaman Abdullah,sedang ada pertengkaran antara Ustadzah Wati dan Ustadzah Fara. Kenapa lagi kalau bukan masalah tadi pagi,tetapi kali ini merembet kemana-mana.
Dan sebagai suami,Ustadz Falah hanya diam saja,bukannya tidak mau melerai akan tetapi ingin tahu persepsi mereka tentang pernikahan poligami ini tanpa paksaan dari siapapun. Karena dia juga ingin, setiap istrinya terbuka akan perasaannya,terutama kedua istri mudanya walaupun sudah tidak bisa dibilang kuda lagi untuk Ustadzah Lina.
Dan yang sedari tadi selalu melerai mereka ya Ustadzah Shahallah dan Ustadzah Lina,walaupun tidak selalu. Jika tidak dilerai maka nanti akan sakit hati semua,itu kata Ustadzah Shahallah.
" Yang dikatakan mereka itu benar! Aku hanyalah perusak rumah tangga kalian! " Ustadzah Fara masih tetap kekeuh akan pendapatnya itu.
" Ya Allah,sudah berapa kali aku harus katakan Fara Zakir!? Jika kamu ataupun Lina itu bukan perusak rumah tangga Mas Falah dan aku! Kita sama-sama tahu akan hal ini,karena kalian menikah pun juga bukan karena suatu hal yang harus disembunyikan! " Jawab Ustadzah Wati frustasi,kenapa tidak jika sedari dulu selalu begitu.
" Tetapi apapun alasannya,tetaplah mereka mengganggap jika aku ataupun kak Lina adalah perusak rumah tangga kalian!,apa kalian tidak bisa berpikir sebelum poligami? " Benar bukan?! Pertanyaannya sudah merembet kemana-mana.
" Tapi benar apa yang diajarkan oleh Fara kak! Kenapa kalian tidak berpikir terlebih dahulu sebelum berpoligami!? Nanti Yang akan dipandang buruk kan kami berdua,apalagi status Fara sebagai istri ketiga! " Bukannya melerai, Ustadzah Lina malah setuju dengan apa yang dikatakan oleh Ustadzah Fara.
" Ya Allah! Kak Falah tidak ada niatan untuk melerai? " Tanya Ustadzah Shahallah tidak percaya,karena melihat Ustadzah Wati menangis. Bukan Lina atau Fara yang menangis,akan tetapi kakak ipar kesayangannya yang menagis.
" Biarkan mereka berdua paham dulu apa yang telah mereka katakan,tidaklah kamu pikir jika semua pikiran buruk itu datang dari pemikiran buruk mereka masing-masing? Apakah ada warga ataupun santri yang menghina lebih dari pendapatan mereka? Lalu apakah ada saya selalu memandang buruk mereka? Jangan melihat dari satu sisi,tetapi lihatlah banyak sisi yang menjadi bumbu masalah ini sedari awal! " Ujar Ustadz Falah, menghentikan pertanyaan melantur dari kedua istri mudanya.
" Saya akan jujur,jika sampai detik ini saya belum bisa mencintai kalian berdua seperti semestinya. Akan tetapi saya sudah menyayangi dan mengasihi kalian seperti saya mencintai kalian! Bukan sebab aku tidak ingin,tetapi ada banyak hal yang tidak usah saya jelaskan. Kalian menyalahkan atau membenci saya silahkan,akan tetapi jangan kalian benci kakak kalian! Karena sampai sekarang pun dia belum bisa menenerima hal ini!. " Pernyataan dari Ustadz Falah mebungkam mulut mereka berdua.
" Tetapi kenapa kami yang selalu disalahkan? Bukannya apa yang terjadi kepada kami karena kalian? " Tanya Fara masih belum percaya.
" Mas! Biar Irna yang jawab akan pertanyaan Fara,dan semua pertanyaan yang membingungkan yang dilontarkan oleh mereka berdua! Ingat kalian dengarkan baik-baik,jika tidak maka akan ada kesalahpahaman lagi nanti! " Peringatan dari Ustadzah Wati.
" Lina,Fara apa yang terjadi dulu dan sekarang setelah kalian menikah selain dari kurangnya kesadaran usia juga kurangnya pemahaman yang ada pada diri kalian berdua! Sampai detik ini pun,semua wanita tidak ada yang rela dan ridho dunia akhirat jika di poligami!. Bukan Mas Falah,atau saya,atau kalian yang salah disini! Bukan juga takdir,atau nasib,atau bahkan tindakan orangtua kalian!. Sekarang kalian pahami dulu,apa yang terjadi pada diri Mas Falah! Dia diminta oleh mantan suami Lina untuk mau menikah dengan Lina,dalam posisi Mas Falah dan dia adalah sahabat saling membantu dan lain sebagainya. Walaupun pada kenyataannya,apa yang mantan suami Lina pikirkan tidak terjadi! Yaitu kematian. Dan pada saat itu Mas Falah menerima,karena dia merasa mampu untuk menafkahi Lina oleh karena itu dia menerima hal itu!, Walaupun sampai saat ini aku belum merasa ikhlas 100% akan hal itu.
Lalu masih dalam apa yang terjadi pada Mas Falah,saat itu dia ada pada posisi dimana dia juga diminta oleh ayahmu Fara untuk membimbing putrinya itu! Jika dia menolak,berarti kepercayaan yang beliau berikan hangus sudah! Lalu posisi aku,yang bisa aku lakukan kalau seperti itu ya menerima! Sekarang aku balikkan kepada kalian,kenapa kalian tidak menolak saat itu? " Penjelasan panjang lebar dari Irna.
" Lina, Fara! Kita sama-sama tidak paham akan takdir dan rencana yang telah Allah siapkan untuk kita! Pahami pertanyaan aku,dan berikan Jawabannya itu nanti ketika kalian sudah paham,boleh tahun depan atau kapanpun itu! " Lanjutnya.
Sebenarnya,pada bab ini adalah. Harus saling memahami,dan juga mengerti,karena tidak semuanya itu terjadi atas kemauan diri kita sendiri. Ada kalanya semua itu sudah ditetapkan,entah kita suka atau tidak.
_🌿_
" Dewasa itu tidak memerlukan usia,tetapi dewasa itu memerlukan pemahaman dan pengertian akan situasi yang terjadi pada kehidupan! "
-Life-© Keluarga Abdullah
KAMU SEDANG MEMBACA
KELUARGA ABDULLAH ✔️
Fiksi Umum🦌 : Tidak menerima segala jenis bentuk plagiat. Entah secara langsung atau tidak langsung,jika ingin di bagi silahkan untuk sertakan kredit ya dear. 🦌 : Jika membaca cerita ini,harap untuk vote dan komentar ya. Dan,kalau perlu follow juga. 🌾🌾🌾...