Rama mematikan alarm nya yang menunjukkan pukul 02.00 dini hari. Ia segera bergegas mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat tahajud, tapi sebelumnya ia mengetuk pintu kamar Dirham. Membangunkannya.
"Dirham! Bangun ayo!"
Belum ada sahutan, itu tandanya Dirham belum bangun.
Rama mengetuk pintunya lebih keras lagi, "Dirham! bangun!"
"Iya Ram!"
Terdengar suara serak dari dalam kamar, setelah memastikan Dirham sudah bangun. Barulah Rama berwudhu.
Rama melaksanakan sholat sunah tahajud 2 rakaat, setelah itu berdoa pada Allah apa-apa yang ia inginkan. Tak lupa juga Rama selalu mendoakan untuk umat muslim lainnya agar diampuni dosanya.
Rama selalu Istiqomah mendoakan kebaikan untuk perempuan yang berhasil mengambil hatinya. Meminta pada Allah agar selalu dijauhi dari sifat ingin memiliki atas Zainab, dan terjauhkan dari segala perbuatan zina serta keji dan mungkar. Aamiin.
Selepas sholat tahajud, Rama bersiap-siap untuk membangunkan sahur. Mengajak Dirham untuk segera keluar rumah.
Di masjid, teman-temannya sudah berkumpul. Setelah Rama dan Dirham sampai, mereka langsung mengambil alat untuk membangunkan sahur.
Rama mengambil galon, Dirham dengan kerincingan yang biasa untuk hadroh, Dani dengan toak nya, dan Abdul dengan drum kecil yang ditaruh di depan perutnya.
"Udah yuk!"
Mereka berjalan menyusuri rumah penduduk satu persatu. Membangunkan sampai pemilik rumah sudah keluar, atau sekedar menyalakan lampu.
"Alhamdulillah selesai,"
Dalam perjalanan menuju masjid, mereka mampir ke rumah Dani untuk mengambil makanan sahur. Biasanya sudah disediakan dari pengurus masjid, namun kali ini ibunya Dani sudah memasak nya untuk mereka.
Dani keluar membawa rantang 4 susun berwarna biru muda. Revan masih belum ada diantara mereka, biasanya kalau ada Revan susunannya akan ditambah satu. Karena memang aslinya ada 5 susun.
"Hari ini lauk nya apa Dan?" Tanya Dirham sembari berjalan.
"Ayam teriyaki Ham, suka gak?" Dirham mengangguk senang.
"Wah aku suka banget Dan,"
Dani mengangguk, berarti menu buatan ibunya tidak salah server. Kemudian Dani kembali beralih pada kedua temannya yang lain.
"Kalian suka juga kan?"
"Alhamdulillah suka Dan, semuanya yang dimasak ibu mu pasti kumakan." Ujar Rama, membuat Dani tersenyum senang.
"Aku juga pasti suka dong Dan," Tambah Abdul.
Disela makan, tiba-tiba ayah Zainab menghampiri mereka. Membawakan sebuah tas di tangan kanannya.
Abdul berdiri menyalimi, kemudian yang lain pun mengikuti.
"Ada apa Yah?" Tanya Abdul.
Ayah Zainab memberikan tas itu kepada Abdul. "Ini dari Uma, buat tambahan sahur kalian."
Abdul menerimanya, "Makasih Yah, ngerepotin."
"Makasih om,"
"Gak ngerepotin, ya udah kalo gitu saya permisi dulu. Jangan lupa dimakan ya!" Ayah Zainab kembali ke rumah.
Abdul segera membuka tas itu, isinya ada sebuah susu kaleng berjumlah 5 buah juga roti sandwich. Masing-masing berjumlah 5.
"Alhamdulillah," Rama berseru ketika melihat isi tas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ramadhan bersama Zainab
Teen FictionMenyukai seseorang itu fitrah, tidak ada yang bisa menebak kepada siapa kita akan jatuh. Tidak ada yang mampu menolak kapan datangnya rasa itu. Semua kehendak Allah, yang mau bagaimanapun rasanya. Kita harus tetap mensyukuri. Namun yang harus diing...