2. Tidur

28 5 4
                                    

Krinnggg~ Krinnggg~

Jam berwarna biru tua itu mulai bergetar dan waktu sudah menunjukkan pukul 11:00, akan tetapi anak itu masih saja bersembunyi di bawah selimutnya.

Tiba-tiba saja pintu kamarnya terbuka

"Ayo bangun kakak.. sudah jam berapa ini?". Ucap Tania sembari membuka jendela dan gorden yang masih tertutup.

Tania memang seperti itu, ia yang selalu membangunkan kakaknya ketika matahari sudah naik, karena ia tahu kalau kakaknya itu mageran dan tukang tidur.

"Iyaa" Andra semakin menutupi tubuhnya dengan selimut.

Tania menghela napas berat. "Katanya iyaa.. Ayo bangun kak, sudah hampir siang ini" "Ayo bangun.. mandi abis itu makan" "Jangan mentang-mentang ini hari minggu kakak nggak mandi!"

Andra masih saja bersembunyi di bawah selimutnya dan tidak memberikan sahutan apapun ke adiknya itu.

"Woooiiiiii banguuunnn" Tania menarik dengan keras selimut yang menutupi seluruh tubuh Andra.

Walaupun selimutnya itu sudah terlepas dari tubuhnya, tetapi matanya masih saja tertutup rapat.

"Bangun dong kak" ucap Tania sambil menggoyang-goyangkan tubuh Andra. "kalau lo ga bangun, kita gausah temanan aja" Tania kesal.

"Biarin" Andra tidak peduli

Tania menarik tangan Andra kuat "Bangun kaakkk!"

"Iya-iya gue bangun" Kata Andra sambil mengusap kedua matanya.

"Sana mandi" "Abis itu makan"

Cowok itu mengagguk, "Hmm.."

***

Andra melihat adiknya duduk di sofa yang berwarna ke abu-abuan itu sedang asyik menonton sebuah acara televisi dan menghampirinya.

"Lo mau engga?", Tania menawarkan makanannya.

"Pengertian banget sih ade gue", "Seneng deh" Andra merampas makanan itu dari tangan Tania.

"Eh jangan banyak-banyak kak"

Rasa gelisah muncul di benak Tania, ia takut kalau makanan itu akan disikat habis oleh kakaknya.

"Hahaha.. enggak kok" Ucap cowok itu sambil mengacak rambut adiknya. "By the way.. Gimana tugas bikin cerpen lo?" "Jadi gue bantu ga?".

Tania merebut kembali makanan yang di pegang Andra, "Gausah, lo telat si bangun-nya.. jadi gue minta bantuan sama temen aja tadi".

Tanpa rasa bersalah sama sekali Andra hanya mengangguk mengiyakan apa yang dikatakan adiknya itu.

Sikap yang benar-benar menunjukkan bahwa Andra adalah seorang kakak yang suka usil kepada adiknya.

Walaupun sikap Andra seperti itu kepada Tania, sebenarnya Andra sangat menyayanginya melebihi apapun.

Tania adalah satu-satunya adik yang dimilikinya, karena mereka hanya dua bersaudara.

Ketika Tania masih berada di dalam kandungan, Andra selalu mengharapkan jika adiknya nanti akan selalu bermain dan bersama dengannya.

Dan Andra sangat menantikan kelahiran adiknya itu.

Baginya menjaga Tania itu lebih dari segalanya, dan juga sebuah tanggung jawab terbesarnya.

"Nanti kakak akan jaga kamu terus ya Taniaa.. kalau kamu mau bantuan bilang saja sama kakak yaa". Sebuah kalimat yang diucapkan Andra kecil kepada Tania 12 tahun silam yang diingatnya selalu.

Karena baginya itu adalah sebuah janji yang harus dia tepati kepada seorang adik yang di sayanginya itu.

Andra berharap semoga nanti ketika sudah semakin beranjak dewasa Tania bisa menjadi seorang wanita yang hebat dan baik hati serta penuh kasih sayang.

Oleh karena itulah, Andra tidak membutuhkan seorang pacar untuk mendampingi hidupnya. Karena Tania sudah lebih dari segalanya dan tentunya lebih daripada seorang pacar.

Satu jam berlalu dan mereka berdua masih duduk di depan TV, kepala Tania jatuh di pundak Andra yang sedang asyik bermain dengan Handphone nya, dan terdengarlah suara dengkuran kecil di telinga Andra.

Tania rupanya tertidur.

"Loh udah tidur saja ini kesayangan gue"

Andra segera mengangkat kepala tania dan pergi ke kamar untuk mengambil sebuah selimut dan membalutnya di tubuh Tania.

Andra segera memeluk Tania dengan tangan kirinya dan meletakkan kepala adiknya itu kembali di pundaknya.

Ini memang sudah menunjukkan pukul 12:08, tetapi karena hujan deras yang sudah turun sejak setengah jam lalu membuat hawa udara di sekitarnya menjadi dingin.

Sebenarnya Andra merasa kedinginan, tetapi ia lebih memilih untuk memeluk adiknya dari pada menggunakan selimut.

Dengan memeluk adiknya itu, ia merasa dirinya sudah terhangatkan karena orang yang ia sangat sayangi selama ini.

Andra berbisik di telinga adiknya yang sedang tertidur pulas itu,

"Lo kalau tidur lucu amat si, tapi kok kalau lagi bangun ngeselin amat"

=================

Hai guys ^^

Maaf guys.. Selama ini aku ngilang wkwk, banyak berbagai macam hal yang terjadi menerpa dan menerjang ku selama ini *alay bgt gw wkwk. So aku baru bisa lanjutin ceritanya sekarang ehe. Eumm.. sebenernya aku engga yakin si buat ngelanjutin cerita part yang pertama, tapi karena dukungan dari teman-temanku buat nulis lagiii.. akhirnya aku bisa melanjutkan part selanjutnya. Maaf ya teman-teman baru bisa lanjutin setelah sekian lama berbulan-bulan lamanya:''. Untuk part selanjutnya akan aku usahakan biar lebih cepat Up oke!.. Aku akan selalu berusaha memberikan yang terbaik^^

Stay safe ya teman-teman:), Jaga kesehatan ok!

Thank you for all and keep enjoying!^^
Love you all❤️.

__Jyangtaa__

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Don't smile at meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang