17.2K 4.5K 2.1K
                                    

Ayo tebak pelakunya siapa? :)










"Sunwoo kenapa, ya?" Tanya Hyunjoon cemas.

"Mungkin dia gak sengaja liat kecoa," jawab Chanhee asal, membuat Hyunjoon meliriknya sinis.

"Bercanda terus gue dorong lo sampe nyusruk."

"Jahat banget sih."

Melihat interaksi kedua temannya itu, Changmin hanya bisa geleng-geleng kepala. Dia bingung mau mengatakan apa, dia takut salah bicara dan membuat Hyunjoon semakin marah.

"Tapi, tadi cowok jas hitam itu kok minta handuk, ya?" Tanya Chanhee merasa ada yang janggal. "Apa mungkin si Sunwoo kepeleset terus bajunya basah?"

"Gak usah ngarang ah," tegur Hyunjoon kesal. "Kalo Sunwoo kepeleset, pasti ada suara jatuh. Tapi tadi cuma kedengeran suara teriakannya doang."

"Tapi, menurut gue ada hal yang lebih buruk. Tadi pramugara tinggi itu lari-lari bawa botol pembersih lantai," sahut Changmin pada akhirnya.

Hyunjoon mendengus sebal, lalu mengempaskan diri di kursinya. Sejenak dia menatap kedua temannya yang saling mengutarakan dugaan masing-masing.

Lalu dia memilih untuk memejamkan mata dan tidur dengan earphone yang tersumpal di kedua telinganya.

"Min, kayaknya dugaan lo bener deh. Kalo Sunwoo gak kenapa-napa, sekarang dia pasti balik kesini," kata Chanhee. "Tapi lo lihat, dia gak dateng juga."

"Mungkin... udah ah, jangan ngomongin itu dulu. Penumpang lain pada ngeliatin kita," ucap Changmin pada akhirnya, sebelum duduk dan tidur seperti Hyunjoon.

Mereka berdua tidak tahu saja kalau salah satu penumpang di dekat mereka tersenyum diam-diam, dengan berbagai ide di pikirannya.








































"Kayaknya sekali pel gak bakal hilang deh baunya."

Hyunjae mengangguk saja tanda mendengar omongan Younghoon.

Saat ini, kedua pramugara tampan tersebut sibuk mengepel bekas darah dan tak lupa menyingkirkan ember yang ada tergantung di atas pintu.

Sunwoo asik memperhatikan sambil memberitahu bila ada darah yang tidak terlihat, itu karena indra pengelihatannya tajam.

Pemuda yang satu itu sepertinya berusaha melupakan apa yang terjadi barusan, di pengelihatan Juyeon sih begitu.

"Kak Juyeon, lo ngapain disini?"

Keempatnya refleks menoleh ke arah laki-laki dengan headphone yang melingkar di lehernya.

"Bikin kaget aja," gumam Juyeon seraya menatap Eric yang berdiri dengan raut wajah kebingungannya itu.

"Tadi ada yang cariin lo," ucap Eric memberitahu. "Dari cara bicaranya sih, logat daerahnya kental banget."

Juyeon mengangkat sebelah alisnya, siapa yang mencarinya? Perasaan tidak ada orang lain yang kenal dengannya di pesawat ini selain Eric, Sunwoo, Hyunjae, Younghoon, dan dua pilot tadi.

Sunwoo menjentikkan jari, menatap Eric dengan kedua matanya yang membulat. "Yang pake kaos gambar babi bukan?!"

"Iya! Kok lo tau, sih?"

"Dia orang yang gue maksud tadi, yang keluar sebelum gue masuk ke toilet."

"Tunggu sebentar," sela Eric. "Sebenernya tadi ada apa sih? Penumpang lain pada khawatir tuh. By the way, kok baju lo banyak darahnya?!"

"Ceritanya panjang," jawab Juyeon mewakili yang lain. "Ric, temenin gue ke ruang pilot, yuk. Gue mau ngomong sesuatu sama pilotnya."

Sebenarnya Eric bingung, kenapa dia yang diajak? Dia kan ingin bertanya lebih lanjut mengenai apa yang terjadi dengan Sunwoo.

"Anterin gih." Sunwoo menggerakan kepalanya, memberi isyarat untuk menuruti permintaan Juyeon.

"Kalian hutang penjelasan ke gue," gumam Eric sebelum pergi bersama Juyeon ke ruang pilot.

Sunwoo yang samar-samar mendengar gumaman Eric memiringkan kepalanya.

"Hah? Kutang?"













































"Maaf, kita gak bisa bantu lo lagi."

Perkataan Kevin barusan mampu membuat Juyeon dan Eric membelalakan mata.

"Loh, kok gitu sih?! Emangnya lo mau ini pesawat dibajak sama orang yang ngirim sms itu?!" Protes Eric tak terima.

"Tapi lo gak kirim uangnya, kan?"

Kevin beralih menatap Juyeon. "Buat apa gue kirim uang ke rekening lo sendiri, Juyeon."

Tunggu, apa? Rekening itu milik Juyeon?

"Oh my God, itu bener?" Eric terperangah tak percaya. Dia berusaha membela Juyeon dan kini dia mendapat fakta kalau rekening itu milik orang yang ia bela.

Wah, sudah gila.

"Gue gak pernah punya rekening dengan nomor itu," bantah Juyeon.

"Tapi rekening itu atas nama lo. Hhh, lebih baik lo balik ke kursi lo, duduk dengan tenang, dan nikmati perjalanan."

"Tapi rekening itu bukan punya gue, gue berani sumpah."

Kevin tak lagi mendengarkan ucapan Juyeon. Pilot tersebut memilih menutup pintu dan kembali bekerja tanpa memikirkan rekening itu lagi.

Karena menurutnya, itu sebuah candaan.

"Kak Juyeon, rekening itu beneran punya lo?"

"Gue berani jatuhin diri gue ke bawah demi ngebuktiin rekening itu bukan punya gue."

Setelah itu, Juyeon melengos pergi begitu saja untuk kembali ke kursinya. Dia ingin membalas sms orang itu untuk membuktikan kalau bukan dia pelakunya.

Eric yang ditinggal sendiri menatap pintu ruang pilot yang tertutup sambil berdecak.

"Ck, pilot macam apa itu."































































"Sunwoo, lo kenapa?!"

Younghoon panik melihat Sunwoo menggaruk-garuk tangan dan lehernya dengan kasar sampai memerah.

Dia benar-benar terkejut melihat Sunwoo tiba-tiba berperilaku seperti itu. Karena sebelumnya, Sunwoo baik-baik saja, tidak ada yang terjadi padanya.

Mendengar seruan Younghoon, Hyunjae ikut panik sambil menahan tangan Sunwoo agar berhenti menggaruk.

"Lepasin! Badan gue gatal dan panas argh!"

"Nanti kulit lo bisa luka kalau digaruk kayak gitu, Sunwoo!"

Telinga Sunwoo seakan-akan tuli, dia tak peduli lagi dengan kulitnya. Dia ingin rasa gatal dan panas itu hilang.

"Younghoon, tolong panggil temennya Kevin," suruh Hyunjae sambil terus menahan Sunwoo. "Cepetan!"

Buru-buru Younghoon berlari keluar dari toilet, melewati kursi demi kursi dan membuat penumpang yang terjaga kembali dibuat bingung.

Dari barisan paling depan di kelas bisnis, Younghoon mengedarkan pandangannya ke seluruh penumpang.

Tak berselang lama, dia menemukan orang yang dimaksud. Dengan cepat dia berlari menuju kursi tempat orang itu duduk, mengabaikan pandangan penumpang lain.

"Jacob, ikut gue ke toilet sekarang," ucapnya tanpa basa-basi lagi, membuat pria berstatus dokter itu mengernyitkan kening tanda tak mengerti.

Reveal | The Boyz ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang