4. Dinner

171K 1.4K 86
                                    

🍁Gue cuma akan bisa natap lo kaya gini terus tanpa bisa memiliki🍁

Levi,

Dalam perjalanan pulang elena tidak bisa diam. Dia terus merecoki levi dengan pertanyaan tidak mutunya. Seperti saat ini

"levi tadi kok bisa tau gue ada di halte? Lo cenayang ya?" tanya elena yang membuat levi mendengus kesal mendengar pernyataannya yang tidak berbobot sama sekali.

"apa sih? Bisa diem nggak lo!!" bentak levi namun tidak membuat gadis itu berhenti bertanya.

"ihhh.. Di tanyain kok malah nggak di jawab? Dosa tauk" kata elena tanpa ada rasa bersalah.

"hmmm.. Iya, gue nggak sengaja lewat situ. Jadi lo nggak usah kegeeran" kata levi pedas yang membuat elena mengerucutkan bibirnya.

Melihat tingkah elena yang seperti itu ingin rasanya levi mencium bibir sexy gadis itu sekali lagi seperti kemarin. Namun pikiran itu segera di tepisnya karena dia tidak ingin melewati batas.

"ayoo lev.. Sosor dia, cium dia" bujuk setan di sebelah kirinya.

"sadar lev, dia masih bukan muhrim buat kamu" kata malaikat di sebelah kanannya dan berakhir levi mendengarkan logikanya untuk tidak menyentuh gadis itu sama sekali.

Sebenarnya levi berbohong ketika bilang kebetulan lewat. Sebenarnya dia mencari elena karena khawatir dengan gadis itu karena hari tiba-tiba hujan. Untung saja dia tidak terlambat untuk menyelamatkannya kalau tidak elena pasti sudah beneran di perkosa para cowok itu.

"tadi katanya lo udah ada janji sama orang, kok malah nemuin gue?" tanya elena dengan polosnya.

"kan elo yang ngebet pengen gue anterin. Terus kenapa sekarang lo malah tanya gitu?" jawab levi padahal dia memang tidak ada janji hanya saja dia berpura-pura supaya elena tidak terlalu dekat dengannya.

"oh,jadi ini salah gue?" Tanya elena hanya di angguki oleh levi

"sorry deh, gue cuma masih takut aja sama kejadian tadi"kata elena jujur dan meminta maaf pada levi.

"hmm.." levi hanya berdeham sebagai jawabannya yang membuat elena jadi tidak enak hati.

"rumah lo dimana?" tanya levi datar.

Tiba-tiba saja ada bunyi perut elena yang keroncongan namun levi hanya diam saja dan fokus menyetir pura-pura tidak tau.

"lev gue laper,kita makan dulu ya!!" ajak elena memegang lengan cowok itu dengan wajah memelas.

"enggak el, kita langsung pulang aja"tolak levi yang membuat elena mencebikkan kembali bibirnya. Kesal dengan jawaban cowok di sampingnya.

"lo mau, gue rayu disini?" tanya elena yang membuat geram levi karena cewek itu selalu mengancamnya dengan godaannya.

"lo kenapa sih el, keras kepala banget jadi cewek? Dimana harga diri lo sebagai cewek? Kenapa lo selalu gunain tubuh lo buat godain cowok?" tanya levi heran dengan cewek yang satu ini.

"gue udah kehilangan harga diri gue jika berhadapan dengan lo lev. Lo yang udah buat gue jadi kaya gini. Gue cuma minta lo temenin gue makan tapi lo malah nolak dan menghina gue" kata elena kesal dengan sikap levi yang tidak mau peka.

"gue udah nurutin lo buat nganterin lo pulang. Masih kurang apa?" tanya levi bingung dengan sikap gadis di sampingnya yang banyak kemauannya ini.

"tapi gue laper, pleasee!!" mohon elena sambil mengelus-elus dada bidang levi. Hingga cowok itu menahan nafasnya karena sentuhan elena. Elena benar-benar membuatnya gila, dia tidak bisa mengerti situasi dan kondisi levi sekarang yang panas dingin di perlakukan seperti itu.

Sexy Liar ( elena) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang