#4

4 1 0
                                    

"Diberitakan bahwa, pemerintah akan segera menangani virus yang tidak diketahui asalnya ini, dimohon untuk para warga agar waspada karena..." sang pembawa acara dalam berita tak bosan memberitahu tentang wabah yang sedang dunia alami ini.

Huft...

aku sangat bosan di rumah.

"Maa...Paa kapan Alic bisa sekolah lagi, Alic bosen di rumah terus." Kataku kesal karena bosan.

"Mama gak tau sayang. Sabar aja yah." Kata mama sambil menghampiriku.

Seperti biasanya, mama selalu membelai lembut rambutku.

"Oiyah ka Felo mana?" Tanya mama padaku.

"Dikanar kali maa, biasanya juga kan kaka ngerem diri di kamar sambil main game." Kataku datar.

"Feloo, sini dong bentar, kumpul sama mama sama Alic." Kata mama tidak terlalu keras, namun pasti terdengar sampai kamar ka Felo.

"Ada apa maa?" Tanya ka Felo sambil menuruni tangga.

"Mama mau ngomong sebentar." Kata mama seraya menyuruh ka Felo duduk.

"Emangnya mama mau ngomongin apaansih?" Tanyaku yang sedari tadi penasaran apa yang mau mama bicarakan.

Ka Felo dan aku duduk bersebelahan, siap mendengarkan apa yang mama mau bicarakan.

Mama terlihat sedikit ragu untuk membicarakannya. Dari raut wajahnya terlihat khawatir.

"Kenapa ma?" Tanyaku.

"Jadi gini sayang, mama sama papa tadi ngomongin sesuatu." Kata mama menjawab.

"Ngomongin apa emangnya maa?" Tanya ka Felo tak sabar.

"Entahlah mama pun tak mengerti. Adanya surat edaran untuk anak-anak sebesar kalian dikumpulkan dan diberi suatu obat untuk membunuh virus yang ada di berita tadi." Kata mama menjelaskan.

"Terus kenapa mama harus khawatir, kan kita juga pernah waktu kecil di imunisasi, ini juga semacam itu kan?" Tanyaku.

"Iya sayang..." kata mama sambil menyelipkan rambutku ke kuping dan merapikan sedikit rambut ka Felo yang memang terlihat kusut.

"Kenapa maa ayo dong aku penasaran." Kata ka Felo yang memang sudah tidak tahan lagi menahan rasa penasarannya itu.

"Tapi setelah itu, keterangan di suratnya, kepala kalian akan ditembak dan kalian pasti akan meninggal. karena mungkin yang memiliki ide tersebut ingin anak-anak yang belum terkena virus itu dimeninggalkan dan yang sakit disembuhkan, padahal seharusnya itu sebaliknya." Kata mama panjang lebar.

'Sebenarnya lebih baik seperti itu daripada kalian berdua yang terkena virus. Karena virus itu menyerang lebih menyakitkan daripada sekali bidikan pistol ke kepala'

Kata mama di dalam hatinya.

Sontak kami berdua terkejut, membelototkan mata dan saling menatap.

"KOK GITU SIH MAA?" Kata ka Felo yang memang sangat terkejut.

"Gak tau nak mama pun tak mengerti." Kata mama, lalu mama pergi, kembali ke kamar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NightmareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang