5. Chapter 5 : Rasa Baru

543 54 0
                                    

Tepat ketika perut Gracia telah kenyang mereka pun mulai berjalan menuju ke mobil untuk pulang, kenapa harus menunggu Gracia kenyang? Karena putri manja itu tidak berhenti memesan sesuatu, membuat Ver dan Shammy tidak dapat melakukan apa-apa selain menahan malu

"Ver, kita akan menjaga mereka?" Ucap Shammy yang melihat ke arah belakang dengan spion fender mobilnya, melihat kedua wanita cantik tersebut tertidur dengan tenang

Hal itu menguntungkan VerSham untuk membahas apa yang akan mereka lakukan selanjutnya

"Hmm"

"Astaga... Irit banget ngomongnya"

"Kita tidak punya pilihan selain itu"

Mendengarkan ucapan Vernando, Shammy hanya menghela nafas berat dan pasrah

"Lu mah enak, bentukan ama sifatnya jelas, lah gue..."

"Takdir Sham"

Mendengar hal tersebut membuat Shammy memasang wajah datar andalannya, sebenarnya cukup mengejutkan melihat seorang Shammy Indra Natio berdebat, karena dia adalah orang yang cukup tenang dan rasional, tapi entah kenapa Gracia dapat membuat Shammy tidak berhenti marah dan meladeni sifat absurdnya

Setelah perjalanan dalam keheningan yang nyaman tersebut, mereka pun sampai di depan rumah mereka, setelah Satpam penjaga membukakan pagar, mereka pun memarkirkan mobilnya digarasi dengan rapi

"Oy setan ancol gendut! Bangun nggak lu, kalau nggak gue buang ke jalan"

"Hmm sudah sampe?"

Siapa yang dikasih bangun, siapa yang bangun, yap, Gracia dengan entengnya tidur dengan nyaman, sementara Naomi mulai membuka matanya dan melihat kesekelilingnya

"Iya" ucap Vernando datar dan mulai membuka pintunya

"Heh gendut bangun nggak lu, gue buang beneran lu ntar" ucap Shammy melihat Gracia masih tertidur dengan lelapnya

"Lima menit lagi Ci omi.." gumam Gracia dan mulai menyamankan posisi tidurnya

Shammy yang melihat hal itu mulai menggeram dan mencubit dengan keras pipi gembul yang sejak awal membuat Shammy gemas itu, membuat yang empunya mengeduh kesakitan dan membuka matanya sambil menatap tajam Shammy

"Heh tembok beton lu ngapain cubit pipi gue yang imutnya tiada tara ini? Gemes? Bilang dong, jangan cari kesempatan saat orang tidur!" omel Gracia

"Heh setan gendut ancol, siapa suruh lu kebo"

"Heh tembok beton, gue nggak kebo ya, cuma terlalu nyenyak tidur aja!" Bela Gracia untuk dirinya, walau intinya sama aja sih

"Sama aja gendut, udah masuk, bikin malu aja"

Shammy pun meninggalkan Gracia yang masih marah-marah luchu (?) Segala macam sumpah serapah keluar dari mulutnya, mungkin jika ini ujian udah sampai 2 lembar kali ya

Sementara itu, Vernando sedang duduk di ruang tamu, sambil memandangi handphone miliknya, dia tengah memandangi sebuah foto

Didalam foto tersebut terlihat dirinya yang masih kecil dan juga seorang gadis manis berambut pendek dengan pipi sedikit gembul

'aku kangen kamu...' batinnya sambil menatap sendu foto tersebut

Naomi yang melihat hal tersebut mendekatinya, dia tidak tau kenapa, tapi dia merasa bahwa Ver terlihat sangat familiar untuknya, seperti dia telah mengenalnya cukup lama

"Uuum Ver? Apakah kau baik-baik saja?" Ucap Naomi dengan pelan sambil duduk di dekat Ver

"Huh? Oh iya" ucap Ver datar, namun dia mulai menatap Naomi dengan dalam, entah kenapa ada perasaan penasaran didalam dirinya saat melihat gadis tersebut, sejak pertama kalinya dia berubah

"Anuuu, jika kau memiliki masalah, kau dapat menceritakannya kepadaku, mungkin aku dapat membantumu" ucap Naomi sambil tersenyum sangat manis, walau wajahnya terlihat judes, tapi saat dia tersenyum, itu sangatlah manis

Melihat senyuman Naomi, membuat jantung Ver berdemo dengan sangat ramai, layaknya sebuah konser BTS gitu, sebelum wajahnya memerah, dia pun bangkut dari duduknya dan berjalan ke arah kamarnya, menghindari Naomi

Hal tersebut membuat Naomi heran, dia tidak tau kenapa Ver bertingkah seperti itu

'dia kenapa ya..' batinnya

"Heh gendut daripada lu ngeluh terus lebih baik lu masuk deh, nyusahin banget" sebelum Naomi dapat berpikir lebih lanjut dia dapat mendengar Shammy yang baru saja masuk sambil mengoceh karena Gracia

"Heh beton, gue ngomel juga karena elu, dasar ya, dikutuk tuhan lu entar, menganiaya bidadari kesayangannya"

"Bidadari kesayangan? Elu lebih mirip Setan jembatan ancol kali, mana ada bidadari bentukannya se abstrak elu"

"Enak aja lu beton, ganteng-ganteng tukang marah mana kek es batu lagi, ada dingin-dinginnya gitchu, sayang banget yang fans sama muka beton kek lu, datar dan nggak ada senyum-senyum nya!"

Naomi yang mendengar hal tersebut hanya tersenyum, dia sangat biasa dengan sikap Gracia tersebut

Walau sebenarnya sikap tersebut dua lakukan untuk menutupi dirinya yang lemah dan rapuh, dan hanya Naomi yang mengerti itu

'kuharap kutukan ini dapat jadi pelajaran untuk Gracia..' batin seseorang yang tengah mengawasi mereka, tanpa disadari oleh orang-orang disekitar mereka

-Tbc-

My Cat, My Lover?! [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang