35

567 67 0
                                    

"Kalian lihat Juno gak? Eunsang cari dia kemana-mana gak ketemu,"

Eunsang bertanya kepada teman-temannya kemana perginya Junho, tetapi satupun tidak ada yang mengetahuinya.

Eunsang pergi ke kelas Yunseong dan Minkyu lagi untuk ke 5 kalinya, tetapi teman Junho itu tidak ada yang tau dimana keberadaan Junho.

Sejak bel pulang sekolah tiba, Eunsang langsung mencari Junho ke kelas karena Junho tidak menjemputnya. Biasanya, Junho lebih dulu menjemput Eunsang ke kelas, tetapi Eunsang sudah menunggu nya hampir setengah jam, dan tidak ada Junho.

"Kalian beneran gak lihat Junho?" Tanya Eunsang kepada Yunseong dan Minkyu.

"Enggak, sang. Tadi liat sih pas kelas udah dimulai, tapi tadi dia dipanggil pak Daesung dan suruh ngerjain soal di kantor karena sejak pak Daesung masuk, Junho agak aneh." Jawab Yunseong.

"Aneh gimana?" Tanya Eunsang bingung.

"Bengong, gak fokus, tapi kalo ditanya tentang soal dia masih bisa jawab. Cuman kalo ditanya suruh jelasin apa yang pak Daesung jelasin tadi, Junho jadi kayak orang bego. Padahal setelah dia jadian sama Eunsang, dia jadi rajin buat pahamin semua materi pelajaran, tapi sekarang dia balik lagi ke dulu." Jawab Minkyu. Eunsang semakin bingung, ada apa dengan pacarnya?

"Di kantor pak Daesung ya?"

"Di kantor guru nya, bukan kantor pribadi pak Daesung nya."

"Ohh, oke. Makasih ya, seong, kyu."

Eunsang pergi mencari Junho ke ruang guru. Anak itu terlihat manis, lugu, pintar, dan sangat sopan kepada siapapun. Tetapi jika sudah genting, ia akan berubah menjadi bar bar.

Eunsang mengintip ke ruang guru yang tampak sepi, tidak ada suara keramaian guru-guru yang biasanya sedang ngobrol seperti biasa. Karena Eunsang merasa jika ruang guru sangat sepi, ia memberanikan diri untuk masuk ke dalam. Setidaknya, untuk mengintip sedikit saja.

Ketika Eunsang melangkahkan kakinya untuk masuk ke ruang guru, seseorang membekap mulutnya dan mendorong nya ke belakang.

"Mmphh!"

"Sssttt...."

Seorang laki-laki bertubuh tinggi, memiliki mata yang sipit, berkulit putih, dan pemilik senyum manis angkatan tahun lalu. Eunsang kenal itu, dia adalah Kwon Taeeun. Kakak senior yang dulu pernah menyukainya dan menyatakan perasaan nya kepada Eunsang, tapi Eunsang menolaknya.

"K-kak Taeeun?"

"Jangan masuk sembarangan, itu ruang guru. Kalau ada orang lain yang lihat selain aku, kamu bisa kena masalah besar karena main asal masuk ke ruang guru tanpa permisi dan mengetuk pintu terlebih dulu."

Taeeun melepaskan tangan nya yang membekap Eunsang, lalu sedikit menjauh dari Eunsang.

"Kakak kenapa ada disini? Mau ngambil ijazah?"

"Itu udah kemarin kali, sang. Mau main aja, pak Jooheon juga nyariin aku katanya, mau diajak main basket lagi palingan."

"Ohh, kirain ada apa kesini."

"Kamu ngapain disini? Mau nyelonong masuk juga pula ke ruang guru tanpa permisi ataupun mengetuk pintu dulu."

"Eumm... Itu... Aku lagi cari—"

"Sudah berapa kali bapak bilang sama kamu, jangan sesekali merokok di lingkungan sekolah! Perlu bapak peringatkan berapa kali sampai kamu paham bahasa manusia?!"

Eunsang tersentak kaget ketika mendengar suara bentakan keras dari seorang guru laki-laki yang sepertinya sedang mengomeli salah satu murid di sekolah ini.

Candu [Junsang+Hwangmini+Wonkyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang