1. first m(et)

33 7 2
                                    

"Siall..siall..siall..gue telat nih." Ucap seorang perempuan berkuncir dua dengan kacamata bulat dilengkapi seragam putih biru dengan berbagai atribut yang terpasang. Topi kerucut, dan name tag selalu terpasang. Area luar sekolahnya sudah terlihat sepi, tetapi dia tetap tidak menyerah, terus berlari ke depan gerbang sekolah barunya. SMA Alejandro.

Dia sampai dengan nafas terengah-engah, memukul-mukul pagar. "Pak satpam, tolong buka pintunya." Ucapnya letih. Tetapi dia tidak melihat seorang pun di pos satpam tersebut. Keringat terus bercucuran melewati dahinya. Dia melihat barisan siswa-siswi baru sudah memenuhi lapangan. Sepertinya upacara penerimaan murid baru sudah dilakukan.

Siswi itu berpikir sebentar hingga terdengar suara.

"Vin, kayaknya gua denger suara deh."ucap suara berat seseorang.

"Iya, gua juga denger napas orang yang capek gitu. Apa ada yang telat?"bales suara berat lainnya.

"Coba kita cek ke gerbang depan yuk." Ajak suara yang pertama. Perempuan itu otomatis bersembunyi di semak-semak yang ada disana. Berusaha menutup mukutnya agar tidak ketahuan. Bisa gawat kalo dia sampai ketahuan.

Kedua laki-laki tersebut sampai di depan gerbang dan tidak menemukan seseorang pun.

SREEKK

Suara semak-semak yang bergoyang karena perpindahan perempuan itu menuju gerbang belakang.

Laki-laki yang pertama tersenyum miring.

"Vin, coba lo cek ke arah ruang TU, gua bakal cek gerbang belakang." Orang yang dipanggil 'Vin' tersebut langsung melaksanakan perintahnya. Mereka berpisah di gerbang depan.

***

"Hahh, hahhh, hahhh..." Desah napas perempuan itu terlihat lelah setelah menaiki pagar yang lumayan pendek tetapi tajam tersebut. Dia menepuk-nepuk rok dan bajunya yang kotor karena debu. Saat ingin berbalik, tubuhnya terbentur oleh sebuah tubuh yang lebih besar. Dia melihat sepatu hitam mengkilat berdiri di depannya, otomatis pandangannya beralih semakin ke atas, dan matanya bersitatap dengan pemilik mata berwarna biru terang tetapi sedang menatapnya tajam.

"Lo! Anak baru udah telat!" Cibir orang yang lebih tinggi dari perempuan itu. Perempuan itu sampai menutup matanya karena perkataannya yang kelewat kencang di depan mukanya.

'Duhh, gawatt nihh.' Desah perempuan itu dalam hati.

"Ma-maaf, kak..." cicitnya pelan. "Gu-gue telat karena..."belum sempat perempuan itu melanjutkan. Ucapannya sudah dipotong lagi oleh mulut tajam tersebut.

"Gua ga butuh alesan lu. Basi tau ga?!" Kesalnya yang udah sering mendengar alesan yang sama selama ia menjabat menjadi wakil ketua OSIS. "Ikutt gua!" Laki-laki itu menarik paksa tangan siswi tersebut, membawanya ke depan siswa-siswi yang lainnya saat upacara yang telah mencapai akhir acara.

Dia menghempaskan tangannya kasar, lalu mengambil mic disana.

"Kalian lihat siapa yang di depan sini?! Anak baru aja udah berani telat. Gimana udah jadi senior? Mau jadi apa nanti? Anak SMA Alejandro itu harus disiplin. Disiplin nomer satu! Kalian mengerti? Hidup tanpa disiplin, siap-siap aja hidup kalian hancur." Laki-laki itu melirik siswi itu tajam sambil menekankan kalimatnya yang terakhir. Lagi, dia tersenyum miring.

Sedangkan disisi lain, siswi itu menunduk dalam, malu. Dia sudah mengecewakan orang tuanya dan abangnya. Dia juga tidak bermaksud telat, karena alarm sudah dis setel, tetapi apa daya, dia harus hidup sendiri. Menyiapkan segalanya sendiri. Mandiri itu memang sulit.

"Sekarang, gua minta lo bersihin seluruh kamar mandi di sekolah lo. Tanpa waktu istirahat." Perintahnya mutlak. Siswa-siswi lain langsung berbisik-bisik. Ada yang menganggapnya kasihan, kesal, dan segala macam emosi yang ada pada diri mereka masing-masing. Ya jelas saja, kamar mandi di sekolah itu kan ada banyak, belum yang ada di kelas 10, 11, dan 12, belum yang kamar mandi guru, dan petugas-petugas yang lainnya. "Mengerti???" Sentak laki-laki tersebut lagi menyadarkan lamunan siswi tersebut. Siswi itu mengangguk pelan, takut-takut dia salah bersikap kembali.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Al[E]thanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang