"Moo..kau menyebalkan Nanase-san.Jika kau seorang perempuan,tentu saja aku yang akan mendapatkan hatimu!"
"Iori,kamar mandinya sudah kosong,kau mau mandi sek-IORI!!Kenapa muka mu merah begitu,kau sakit?Pasti karena disini sangat dingin ya.Aduh..gawat kalau sampai Riku juga kedinginan.Aku tambah volume penghangatnya ya?"
"Bu-bukan Nii-san,aku baik-baik saja"
"Loh,tapi mukamu merah begitu.Sampai ke telinga lagi"
"Aku baik-baik saja kok,aku selalu menjaga kesehatanku,Nii-san"
"Baiklah kalau begitu.Hunn..Riku sudah tidur ya?Cepat sekali"
"Ya..dia memang cepat kalau tidur,Nii-san"
"Kalau begitu cepatlah mandi Iori,aku mau memberi mereka selimut,pasti kedinginan"
"Iya Nii-san""Astaga kalian berdua ahaha.."
Mitsuki tertawa terbahak-bahak karena melihat Nagi sedang tertidur memeluk Riku sekarang.Tentu saja kepala Riku tenggelam didada Nagi karena tinggi mereka berbeda.Mitsuki mengambil selimut dikasur atas yang nantinya akan dia pakai tidur dengan Iori.Dia menyelimutkannya ditubuh Nagi dan Riku.Namun dia tiba-tiba tertawa kembali karena Riku bergerak kesana sini untuk mencari nafas.Karena merasa kasihan,akhirnya Mitsuki mengguncangkan tubuh Nagi supaya dia bangun dan memberi kesempatan Riku untuk menghirup oksigen."Na..hahaha..Nagi,kau terlalu erat haha..Riku tidak bisa bernafas hahaha.."
Nagi tidak terbangun.Mitsuki membantu Riku untuk melepaskan pelukan Nagi,memang sangat erat,Mitsuki pun sedikit kewalahan sambil tertawa.Akhirnya dia membuka pelukan itu dan Riku terbebas tanpa terbangun."Ahaha..untung tadi sempat aku potret,maaf ya Riku,Nagi.Aku kirim di grub ahaha.."
Tring..
"Sou-chan,ada pesan!!"
Drrtt...drrtt...
"Hoo..punyaku juga ada,dari grub ya"
"Siapa Tamaki-kun"
Sogo mendekati Tamaki dan membuka ponselnya.
"Dari Mitsuki-san ya.Ada ap-Eh?"
"Ahahah..Rikkun terjepit ketiaknya Nagichi"
"Ehehem..lucunya"
"Hehe..kekamar Rikkun ah.."
"TAMAKI-KUN!!Kau belum mandi.Cepat mandi!!"
"Jehh..aku mau kekamar Rikkun dulu Sou-chan"
"Hmm??"
"I-iya..iya..Aku mandi sekarang,jeh..Sou-chan cerewet!"Tamaki berjalan kasar ke arah kamar mandi.
Drap..drap..brak..
.
."Nii-san.Tadi botol mineral ku dimana ya?"
"Hmm?Tadi dimeja bukan?"
"Iya,tapi sekarang tidak ada"
"Mungkin jatuh"
Iori mencari botol itu,sedangkan Mitsuki sedang duduk disofa sambil menonton televisi.
"Hahh..tidak ada Nii-san"
"Humm?Mau kau minum?"
"Bukan,itu sampo yang aku beli"
"Lah itu sampo?Warna botolnya apa?"
"Putih,tapi isinya berwarna hitam,Nii-san tau?"
"Aku pikir kopi,beneran itu sampo?"
"Iya,memangnya ada apa?"
"Ini ada dicangkir aku Iori"
"Ha?"
Mereka saling bertatap mata.
"Maksud Nii-san?"
"Aku pikir itu kopi,jadi aku buat...dicangkir ini"
Mitsuki menatap cangkir yang berisi air yang masih mendidih"
"Haaa??Nii-san sudah meminumnya?"
"Be-belum Iori.Baru aku aduk,makanya sejak tadi baunya aneh lalu berbusa"
Iori langsung mendekati cangkir itu,dia menyipitkan matanya dan menghirup aroma cangkir itu.
"Nii-san,ini sudah jelas kalau sampo.Bukan kopi!!"
"Benarkah?Ahaha..untung saja belum aku minum ya ahaha..karena baunya memang mencurigakan ahahah.."
"Astaga Nii-san,kau ini kurang berhati-hati.Kalau saja sudah diminum tadi Nii-san akan keracunan"
"Iya-iya.Maaf"
"Lalu sisanya Nii-san taruh mana?"
"Aku.."
"Heum?"
"Ahahah..karena baunya aneh jadi aku buang Iori"
"Ha?Dibuang,astaga Nii-san!!"
"Woaa..aku belikan nanti kalau sudah pulang!!"
"Aku butuh sekarang Nii-san!!"
"Ya makanya kalau beli sampo yang ber-merk Iori,bau samponya juga aneh tau"
"Itu kan memang sampo racikan dengan bahan alami,harganya juga sangat mahal!"
"Memangnya ada ya?Kau ini aneh-aneh saja!!"
"Haahhh..sekarang sebagai gantinya aku minta sampo milik Nii-san"
"Aku tidak bawa loh"
"Ha?Lalu kalau menyuci rambut pakai apa?"
"Minta milik Riku"
"Nanase-san?
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories Melodies
Short StoryRiku akan memulai kehidupan baru di Tokyo. "Untuk apa kamu tetap mengejar dia?" "Karena aku ingin menjadi kuat seperti Tenn-nii" . . . . Seperti apa ya kisah dia mengejar Idol sekaligus kakaknya? #Typo berserakan gomen>\\< #Gomen juga kalau malah ja...