Gatel

34.5K 6.1K 1.4K
                                    

Ada yang kangen?

つ﹏⊂
















Happy reading-!








"Jeffey harus banget berangkat hari ini?" Tya bertanya lagi. Mungkin untuk ke 17 kalinya di pagi ini.

"Iya Dek, penting banget ini masalahnya."

Entah kenapa Tyra menjadi sangat rewel sedari tadi pagi. Jeff hanya akan pergi ke kantor, tapi sikap Tyra seperti Jeff akan pergi ke medan perang.

Entah kenapa firasat Tyra tidak enak.

"Yaudah Jeffey hati-hati ya, jaga kebersihan juga!"

"Iya adek istri sayang, Mas berangkat dulu."

——

Tyra mencoba menyibukan dirinya dengan membuat kue. Perasaannya masih tidak enak, seperti ada yang mengganjal.

Jeff pergi bekerja, Mark juga pergi ke kantornya, sedangkan si bungsu Jupiter ada di kamarnya. Ada kelas online pagi. Lalu apa yang membuatnya merasa ganjil?

Tiba-tiba, suara ketukan pintu terdengar. Tyra yang masih menggunakan celemek pun bergegas mengeceknya, barangkali tamu penting.

Ketika ia membuka pintu, yang pertama ia lihat adalah seorang perempuan dengan dress merah menyala dan rambut panjang terurai. Plus, kacamata hitam berbentuk kotak. Tyra sempat melirik langit, mendung. Perempuan ini buta atau bagaimana?

"Maaf, anda siapa ya?" Bukan, bukan Tyra yang bertanya. Tapi si perempuan itu.

"Maaf?" Tyra tidak paham, bagaimana bisa ada tamu yang bertamu tanpa tau siapa tuan rumahnya.

"Ini rumah Jefferson kan?" Tanya wanita itu. Tyra mengangguk kaku, ia berfikir bahwa wanita itu mungkin teman suaminya?

"Pembantu?" Perempuan itu bertanya lagi. Ia lalu membuka kacamata hitamnya, dagunya terangkat tinggi. Terlalu tinggi, hingga Tyra merasa lehernya ikut nyeri. Tyra mencoba bersabar.

"Kalau gitu bikinin saya lemon tea. Dingin." Lanjut wanita itu. Ia lalu melenggang masuk seenaknya ke dalam rumah.

"Sabar Tyra sabar, jangan biarin puasamu batal." Tya bergumam sendirian.

Siapa pula wanita angkuh di tadi?

Wanita itu bahkan masuk hingga dapur rumahnya.

Tyra berniat menjadi tuan rumah yang baik, ia memberikan lemon tea dingin seperti kata wanita itu.

Ketika dia baru mendudukan pantatnya di kursi, wanita itu menatapnya tajam, "ck! Udah selesai beres-beresnya? Kenapa malah duduk di sini? Saya bisa tunggu Jeff sendiri di sini."

Tyra tersenyum canggung, ia lalu kembali ke dapur, mengingat ia juga masih memanggang kue.

Beberapa menit kemudian, wanita itu mendekat ke arah Tyra. Ia lalu menunjukkan sesuatu di layar ponselnya.

"Apa Jeff sekarang tambah tampan dari ini?" Tyra melihatnya, sebuah foto.

Foto suaminya dengan perempuan di depannya. Berdua, dengan rangkulan mesra Jeff di pinggang wanita itu.

Tyra tidak paham, tapi ia mencoba mengikuti arus. Lagi pula, ia akan bermain elegant dan classy jika wanita ini benar-benar sama seperti yang ada dipikirannya.

Pelakor? Begitu orang menyebutnya.

"Ya, Jeff jauh lebih tampan dari yang ada di foto itu."

"Jeff? Kamu banggil tuanmu Jeff?"

Tyra baru saja akan membuka mulut ketika tiba-tiba si sulung Mark muncul.

"Loh, tante siapa?" Tanya Mark.

Wanita itu berjalan mendekati Mark, "kamu yang siapa? Kenapa bisa masuk?" tanya perempuan itu. Matanya menilai Mark dari ujung hingga ujung.

"Mommyyy! Cakenya udah jadi?" Ditambah lagi Jeno, baru saja turun dari lantai dua.

"Tante siapa?" Pertanyaan yang sama lagi.

Wanita itu heran, "ini bener rumah Jefferson Djung kan?"

Mark dan Jeno mengangguk.

"Jeff buka penampungan orang atau gimana sih?" Wanita itu dengan tidak sopannya bertanya.

"Maaf, harusnya tante jawab dulu pertanyaan kami. Tante siapa? Kenapa bisa masuk?"

"Pembantu itu yang bukain pintu." Dagu wanita itu menunjuk ke arah Tyra.

Mark menggeleng tidak percaya. Apa kata wanita menor ini tadi?

"Nama saya Putri Naeun Callista, pacar Jefferson Djung."

Jeno merasa dagunya jatuh kelantai saking kagetnya.

"Permisi tante, tante lagi halu? Atau halusinasi karena ada di bawah pengaruh obat? Atau tante mabuk?" Jeno bertanya.

Wanita itu memekik marah, ia lalu berjalan cepat ke arah Jeno. Tangannya terangkat, mau menampar Jeno.

Tyra bergerak dengan gesit, ia lalu mencengkram erat tangan perempuan itu.

"Waah, kalian semua satu komplotan? Kalian cuma orang numpang di sini kan? Jeff emang terlalu baik sampe kasih tumpangan ke orang-orang kaya kalian."

Mark tak tahan lagi, mommynya dihina dan adiknya hampir ditampar.

"Tante gila? Tante yang ngapain ada di rumah orang tua saya? Ngatain mommy saya pembantu dan mau nampar adek saya?"

Wanita itu terdiam sebentar, lalu mendecih, "orang tua? Saya yang harusnya tanya, kalian yang gila? Kenapa ada di rumah Jeff?!" Wanita itu berusaha melepaskan cengkraman tangan Tyra.

"Aa' sabar, Jeno juga, jangan biarin puasa kalian batal gara-gara ini." Tyra memejamkan matanya sebentar.

"Ah mungkin karena tadi anda pakai kacamata hitam, mata anda jadi sedikit buta." Wanita itu menatap Tyra yang baru saja berbicara dengan tajam.

"Anda tidak lihat? Foto keluarga besar di depan? Eumm atau foto pernikahan? Seperasaan Mommy fotonya udah gede banget dipajang. Ia nda si A'?" Mark mengangguk.

Ia hampir lupa mommynya siapa. Mommynya selalu membereskan masalah dengan cara yang cantik. Seperti orangnya tentu saja.

Jeno sibuk mengotak-atik ponselnya, menghubungi sang daddy.

Mata wanita itu membulat, ia lalu bergegas berkeliling rumah.

Ia melihat foto laki-laki yang ia sebut dengan pembantu tadi berada di altar bersama Jeff. Beberapa foto prewedding, juga melihat foto keluara yang sepertinya diambil saat Mark wisuda. Ada banyak foto-foto kebersamaan mereka.

Ia menutup mulutnya dengan tangan.

Ini tidak mungkin!

"Gimana tante gatel? Sudah paham?" Ini suara Mark.

Wanita itu berjalan tergesa, mengambil tas tangannya lalu berjalan keluar rumah begitu saja.

"Ih mom kok dibiarin aja?" Jeno menggerutu.

"Biarin aja, nanti kalian tinggal cerita sama daddy. Dilebih-lebihin juga nda papa. Bilang aja mommy nangis atau gimana."

"Loh kok gituuuuu?"

"Ya biar dramanya lebih seru. Lumayan euy, mommy kehabisan drama korea. Ini lumayan banget buat hiburan. Barangkali juga bisa ngalahin drama pelakor yang lagi terkenal itu."




——

Tbc

Sha's space

Sha udah nda kemusuhan kok sama kalian, ciyus. Suwer nda boong 😶✌🏼

Ini masih mau dramanya dilanjut atau enda? Enda yang berat bikin nangis kok! Nda bisa Sha teh bikin yang sedih-sedih.

Oiya, Sha niatnya mau buat jawaban QnA tapi mungkin besok sekalian update lagi.

Paipaiii 😁👋🏼

Sha mau mandi sebelum keburu buka!

√ Keluarga Masa Gitu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang