Deven dan Nathan

337 40 6
                                    

Minggu, 24 Mei 2020

------------------

Anneth tersenyum saat Deven memberikan susu rasa kacang almond kepadanya. Tadi saat Deven hendak ke kantin, Anneth memang meminta untuk dibelikan susu itu.

"Makasih ya, Deven ganteng!"

Deven mengangguk dan duduk di bangkunya.

"Kuncir nya mana?"

Anneth memberikan kuncir rambut yang ia pakai di tangan kepada Reva yang tengah mengepang rambut Anneth.

"Olin, Anneth kemarin ketemu oppa-oppa korea di koridor." Ucap Anneth.

"Hah? Ngaco," Olin terkekeh.

"Ih Anneth gak bercanda, ganteng banget tau, Lin."

Olin menatap tak percaya Anneth. "Masa, sih?"

Anneth mengangguk. "Kemarin pas Anneth jalan sama Deven Anneth gak sengaja nabrak dia pas jalan, terus Anneth di tolongin. Ganteng banget, deh."

Caca melirik Deven yang duduk di bangkunya dengan kepala menunduk.

"Jangan kenceng-kenceng kalo ngomong, nanti cowo lu marah." Bisik Caca.

"Hah? Cowo Anneth?"

Caca melirik Deven.

"Seriusan? Kok gue ketinggalan informasi sih sampe-sampe ada cowo ganteng selain Andrian sama Deven gue nggak tau!"

"Si Nathan kali," ucap Reva.

"Nathan sapa?" Olin dan Caca bertanya serempak.

"Kemaren ada anak baru di kelas IPS 4, katanya sih bapaknya orang Korea, cuma lahirnya disini."

"Wah, daebak!" Olin bertepuk tangan. "Gue harus ketemu sama si Nathan-Nathan itu."

"Reva tau darimana?" Tanya Anneth.

"Si Reva kan ikut grup WA nya sekolah yang sering kasih hot news gitu."

Reva mengangguk setuju seraya tersenyum angkuh.

"Tapi isinya cabe-cabean sekolah semua." Olin mencibir membuat Reva mengerucutkan bibirnya.

"Yeee, gue kan masuk sana biar gak ketinggalan berita, biar gak kudet kaya lu pada."

Anneth tersenyum sembari meminum susu yang dibelikan Deven tadi.

🍬

"Ya Allah ganteng banget!" Olin mengeluarkan handphone nya dan membidik pemandangan yang sering ia lihat di drama korea.

"Lu sanaan anjir, wajahnya kagak keliatan dari sini."

"Eh woy tangan lu, Reva!" Olin memukul tangan Reva yang sengaja menutupi kamera.

"Reva, astagfirullah geser, Va!"

"Lo ada masalah idup apa sih Va sama gue? Lama-lama kalo gedek gue comblangin lo ya sama Rafa liat aja."

Reva menghela napas malas. "Ya lo berlebihan banget tau nggak sih, kata gue malah gak seganteng itu, lebih ganteng Andrian yang blesteran bule, sama Deven yang wajahnya lokal tapi tetep ganteng."

"Ya lu kan bukan kpopers, oncom. Beda cerita lagi ama gua." Olin menatap malas Reva.

Coba aja Reva ini bukan sahabat Olin, mungkin Reva sudah botak karena rambutnya dijambak sama Olin. Orang-orang itu adalah suami masa depan Olin meskipun dalam mimpi. Seenggaknya yang nyata lagi ada di depan mata. Kan seneng.

ANNETH ARTAMEVIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang