Sejeong memutar matanya malas saat melihat Doyoung tengah sibuk dengan buku catatan dan pulpen. Lelaki di sebelahnya itu hanya fokus pada catatannya, sesekali menoleh ke arah luar jendela dan tidak menatap ke arah Sejeong sama sekali.
Oh iya, Sejeong sudah bertukar tempat duduk dengan Rowoon yang tadinya duduk di sebelah Doyoung. Akhirnya Gadis itu memutuskan untuk kembali duduk di barisan belakang, lebih tepatnya di sebelah kanan Doyoung.
Raut wajah Gadis itu terlihat cemberut. Ia akhirnya menyerah. Sejak tadi ia mencoba menarik perhatian Doyoung dari buku, pulpen, angka-angka aneh, dan jendela. Tapi tetap saja tidak berhasil.
Karena kesal, Sejeong pun berdiri dari duduknya. Gadis itu berencana pergi ke kelas Chungha dan Sooyoung daripada di sini. Sejeong merasa seperti orang gila yang menunggu manusia batu di sebelahnya itu mengajak ia berbincang.
Namun baru saja ia mengambil langkah, Doyoung langsung menahan tangannya. Sejeong lantas menoleh dan menatap Doyoung datar.
"Mau kemana?" tanya Doyoung.
Sejeong menghembuskan nafasnya kasar. Ia duduk kembali menghadap ke arah si Lelaki kelinci.
"Aku bosan hanya terus memperhatikan kau yang asik berpacaran dengan bilangan-bilangan aneh," jawab Sejeong kesal.
Doyoung tertawa pelan. Lelaki itu mengacak gemas rambut Sejeong yang membuat si empu mengaduh. Ia kemudian menarik buku catatan Sejeong yang ada di atas meja gadis tersebut lalu mencatat sesuatu pada lembaran paling belakang.
01101011 01100100 01111001 00100000 01101100 01101111 01110110 01100101 01110011 00100000 01101011 01110011 01101010.
Tuhan, kepala Sejeong langsung berdenyut sakit begitu membaca angka-angka yang baru saja di tulis Doyoung pada lembaran terakhir di buku catatan miliknya.
"Kau bilang kau tidak suka matematika," ucap Sejeong.
Doyoung mengangguk pelan, membenarkan ucapan Sejeong barusan.
"Lalu ini?"
Doyoung tersenyum tipis. "Terkadang angka bisa mengatakan segalanya," ucap Doyoung yang membuat Sejeong semakin tidak mengerti.
Baru saja Sejeong ingin bertanya, ponselnya berbunyi tanda pesan baru masuk. Matanya melebar sedikit saat membaca pesan tersebut. "Kau pulanglah lebih dulu. Tidak usah menungguku. Sampai ketemu besok!" ucapnya cepat. Gadis itu kemudian dengan cepat memasukkan barang-barangnya ke dalam tas.
Bertepatan dengan Sejeong yang berjalan keluar dari kelas dengan terburu-buru, bel tanda pulang berbunyi.
Sedangkan Doyoung hanya menatap heran Sejeong yang pergi meninggalkannya di kelas.
Ah, mungkin Sejeong dipanggil bu Taeyeon, ya? pikir Doyoung. Lelaki itu menghela nafas pelan saat menyadari ia harus pulang sendiri. Ia ingin mengajak Jaehyun pulang bersama tapi pasti Lelaki berdimple itu sedang sibuk dengan eskul basket.
Doyoung pun berdiri. Tangannya kini bergerak memasukan barang-barang ke dalam tas. Namun ia terhenti saat cairan berwarna merah pekat kembali keluar dari hidungnya, membasahi halaman kertas pada buku yang terbuka.
Lelaki itu mengumpat pelan saat pandangannya kembali kabur bersamaan dengan pusing yang menyerangnya.
yorobun! zel mau nanya sesuatu yang cukup penting, nih. tolong banget direspon ya hehe.
jadi gini, zel udah ngetik ff ini sampe end. tinggal masalah update-nya sih sebenarnya. zel masih bingung, mau up-nya gimana. kalo sehari satu chapter, ff ini kan ceritanya pendek banget di setiap chapter. yang ada kalian nantinya ga puas bacanya:( tapi kalo up banyak dalam sehari, takutnya ada part yang kalian lewatin. misal dari chapter 40 langsung baca 43, chap 41 sama 42 nya kelewat. soalnya ada beberapa yang gitu tiap zel up banyak chapter di satu hari, dan bukan cuma 1-2 orang.
jadi menurut kalian gimana? up satu hari satu chapter, apa sehari itu up banyak chapter tapi terjadwal? misal pagi sama malem gt.atau ada saran lain?
oiyaaa, makasih buat yang udah mau baca cerita ini, ya! love you all💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Lie in April - Dojeong [✓]
FanfictionTentang Kim Sejeong yang memutuskan berhenti bernyanyi dan keluar dari klub seni. Masa lampau yang menghantui dan masa kini yang terlampau sulit dilewati. Sejeong hanya ingin bahagia, kenapa terasa begitu sulit? Tentang Kim Doyoung dengan sejuta tek...